Ini Temuan Penting Arkeolog saat “Menggali Situs Bersejarah” di Ruang Angkasa
Berikut beberapa penemuan penting saat arkeolog "menggali situs bersejarah" di ruang angkasa.
Praktik arkeologi yang selama ini berfokus di Bumi, kini mulai berubah seiring dengan dorongan manusia untuk menjelajah luar angkasa. Setelah lebih dari dua dekade, Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) telah menjadi area pertama yang dianalisis menggunakan pendekatan arkeologi.
Sebuah tim dari Universitas Chapman, California melakukan proyek arkeologi yang tak biasa. Jika di Bumi proyek-proyek ini melibatkan penggalian kecil untuk mengumpulkan informasi tentang distribusi artefak, tidak dengan arkeologi ruang angkasa.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di lokasi penggalian? Artefak yang ditemukan termasuk koin Romawi dan tembikar dari Zaman Besi dan Perunggu.
-
Dimana lokasi kuil yang ditemukan arkeolog? Situs kuil yang terletak di distrik Zaña (juga dieja Saña) di barat laut Peru, merupakan bagian dari Kompleks Arkeologi Los Paredones de la Otra Banda-Las Ánimas.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Di mana situs arkeologi dengan rumah kosong dan terowongan tersembunyi berada? Rumah kosong ini berada di situs arkeologi Distre, Prancis barat, berasal dari sekitar abad ke-10 sampai ke-12.
-
Dimana lokasi situs arkeologi yang dicari oleh para arkeolog? Sebuah tim peneliti saat ini tengah berburu situs arkeologi bawah air yang kemungkinan terletak di lepas pantai Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bawah batu naga? Sebuah penemuan arkeologi mengungkap batu setinggi 3,5 meter yang berasal dari abad ke-16 SM, digunakan oleh masyarakat prasejarah yang disebut Armenia untuk mengubur dua bayi baru lahir dan seorang wanita dewasa di bawahnya.
Tim itu memilih enam lokasi di seluruh stasiun ruang angkasa dan meminta para astronot untuk mengambil foto harian dari setiap lokasi selama kurang lebih dua bulan pada tahun 2022.
Lalu, artefak apa yang didapatkan arkeolog di stasiun ruang angkasa itu? Mengutip PopSci, Jumat (9/8), ada satu tempat di ISS yang menjadi objek penelitian arkeologi. Yaitu sebuah tempat persegi yang secara resmi ditetapkan untuk pemeliharaan peralatan dan satu lagi yang terletak di dekat peralatan olahraga dan toilet stasiun.
Menggunakan program analisis gambar sumber terbuka yang dikembangkan oleh tim, para peneliti mengidentifikasi 5.438 contoh "artefak" yang digunakan untuk berbagai kebutuhan. Di antara artefak-artefak tersebut terdapat headset augmented reality, catatan Post-It, sarung tangan, alat-alat, dan alat tulis seperti pena Sharpie.
Setelah dicatat dengan teliti, tim kemudian membandingkan foto-foto harian dengan laporan aktivitas astronot di ISS untuk melihat bagaimana penggunaan ruang-ruang ini sesuai dengan penunjukan resminya.
“Beberapa karakteristik umum terungkap melalui analisis arkeologi terhadap budaya material stasiun luar angkasa,” tulis para peneliti dalam kesimpulan makalah mereka.
- Menggali Selama 10 Tahun di Benteng Romawi, Arkeolog Akhirnya Temukan Plakat Emas dari Abad Kedua Masehi
- Sedang Menggali di Situs Arkeologi, Mahasiswa Temukan Surat Arkeolog di Dalam Botol Kaca Berusia 200 Tahun
- Arkeolog Takjub, Tanaman Langka Berusia 3.000 Tahun Ini Ditemukan Masih Terikat Pada Gelang Zaman Perunggu
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
“Meskipun situs kecil dan tertutup, dihuni oleh hanya beberapa orang selama periode sampel yang relatif singkat, kita dapat mengamati pola-pola yang berbeda untuk lokasi dan fase aktivitas yang berbeda,” ungkap dia.
Studi awal ini adalah yang pertama dan mendokumentasikan bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan baru. Tim peneliti berpendapat bahwa memastikan fleksibilitas penggunaan ruang yang lebih besar dapat membantu meningkatkan otonomi kru dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Mereka juga percaya bahwa studi lebih lanjut dapat membantu perencana dalam mempertimbangkan desain habitat untuk misi jangka panjang di masa depan ke Bulan, Mars, dan planet lainnya.