Kabar gembira, ilmuwan Jepang temukan bawang yang tak pedih di mata
Bawang ini juga tak memiliki bau yang tajam.
Para peneliti di perusahaan makanan asal Jepang, House Foods Group, telah mengumumkan temuan baru berupa bawang yang tak pedih di mata kala dipotong. Dilansir ScienceAlert (1/4), selain tak pedih di mata, para peneliti dari Jepang ini juga menyebut jika bawang temuannya ini juga tak menimbulkan bau yang tajam sehingga tidak ada lagi bau napas atau bau yang tersisa di tangan.
Tim peneliti ini dilaporkan berhasil menemukan cara untuk menetralisir efek samping saat bawang dipotong dengan menghentikan produksi enzim yang dilepaskan dengan menggunakan sinar ion. Dengan menonaktifkan sifat reaktif enzim ini, para peneliti ini berhasil menghentikan reaksi kimia baik yang menyebabkan air mata ataupun yang menghasilkan zat thiosulphinate yaitu penyebab bau dan aroma yang kuat dari bawang.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
Tim ini sendiri telah menyempurnakan jenis bawang ini selama lebih dari satu dekade, dengan tujuan utama agar bawang tak menghasilkan enzim yang dapat membuat mata pedih. Sayangnya, tim peneliti dari House Foods Group ini belum mengumumkan rencana untuk mengkomersilkan bawang mereka ini dalam waktu dekat.
Baca juga:
Kini deteksi pencemaran air bisa dilakukan lewat pembalut
Spesies baru, katak ini bisa berubah jadi 'mutan X-Men'
Ini penyebab hewan bisa prediksi gempa bumi
Misteri kematian masal ikan di akuarium Tokyo buat ilmuwan kalut
Mengapa patung pria Yunani kuno selalu telanjang?