Lukisan yang Dibuat Robot Anjing ini Laku Rp 600 Jutaan, Begini Wujud Karyanya
Robot menggunakan sensor, kamera, dan kecerdasan buatan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar.
Robot menggunakan sensor, kamera, dan kecerdasan buatan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar.
Lukisan yang Dibuat Robot Anjing ini Laku Rp 600 Jutaan, Begini Wujud Karyanya
Sebagai gantinya, dia menggunakan robot — khususnya robot anjing yang dibuat oleh Boston Dynamics dikutip NYPost, Rabu (24/1).
Pilat, yang lahir di Polandia dan sekarang tinggal di AS, menghabiskan waktu berbulan-bulan mengajari tiga mesin berkaki empat bernama Basia, Vanya, dan Bunny.
Pilat mengajari robot anjing untuk memegang kuas di “mulut” mereka dan menggerakkannya melintasi kanvas besar menjadi sebuah seni abstrak.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
-
Bagaimana Anthrobots bekerja? Anthrobots merupakan hasil penelitian dari 2 institut ternama, yaitu Tufts University dan Wyss University. Diberikan Anthrobots karena robot ini memiliki bentuk yang kecil, dan dapat hidup di tubuh manusia, dengan cara melintasi permukaan serta mendorong pertumbuhan neuron.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Bagaimana robot gajah itu bergerak? Meskipun hanya merupakan replika mekanis, Mechanical El mampu menampilkan gerakan yang menyerupai gerakan gajah sungguhan, mulai dari langkah-langkah lamban hingga gerakan kepala yang realistis.
-
Bagaimana robot itu 'bunuh diri'? Penduduk setempat bahkan mengatakan robot itu melompat ke bawah. Meskipun alasan perilaku robot tidak diketahui, hal ini sedang diselidiki.
-
Siapa yang membuat Anthrobots? Para ilmuwan di Amerika Serikat (AS), menciptakan robot yang berasal dari sel tubuh manusia. Robot yang bernama Anthrobots ini digunakan sebagai alat untuk terapi, penyembuhan dan regenerasi sel baru pada tubuh manusia. Anthrobots merupakan hasil penelitian dari 2 institut ternama, yaitu Tufts University dan Wyss University.
Mereka menggunakan sensor, kamera, dan kecerdasan buatan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar. Pilat mengatakan dia pertama kali terpesona dengan robot anjing ketika dia melihatnya di YouTube.
Dia lantas menghubungi Boston Dynamics dan bertanya apakah dia bisa berkolaborasi dengan mereka.
Perusahaan setuju dan mengajarinya cara menggunakan robot anjing.
Dia kemudian melukis beberapa potret salah satu dari mereka sebelum dia mulai aktif bekerja dengan mereka sebagai rekan kreatifnya.
Pameran ini disebut “Heterobota,” dan robot-robot tersebut sepenuhnya otonom. Pilat mengatakan ini adalah perubahan signifikan dalam praktiknya.
Sebelumnya, dia selalu berada di studio bersama robot, di mana mereka merasa lebih seperti perpanjangan lengannya.
Untuk menavigasikannya robot mengandalkan kubus kecil kode QR. Ketika mereka perlu istirahat dan memulihkan tenaga, mereka kembali ke stasiun doknya.
Pilat bekerja dengan para insinyur dan museum untuk mewujudkan visinya. Hasilnya adalah rangkaian 36 lukisan yang menyerupai karya seni manusia.
Beberapa lukisan ini telah terjual hingga USD40.000 atau Rp 628 juta di lelang.
Robot-robot tersebut terlihat sedang melukis, menavigasi lingkungannya, dan melakukan pengisian daya mandiri dalam pameran yang berlangsung hingga 7 April.
Tema pameran ini adalah AI generatif. Pilat mengatakan, ada bahasa yang tertanam dalam 16 simbol yang ditampilkan dalam lukisan tersebut.