Ilmuwan Amerika: Hawa tercipta dari tulang kemaluan Adam
Apakah teori dari profesor sebuah universitas di Amerika itu benar?
Majalah Biblical Archaeology Review, salah satu majalah seputar arkeologi Alkitab paling laris di Amerika, baru-baru ini memuat sebuah hasil penelitian yang menghebohkan. Bagaimana tidak, tulisan yang dibuat oleh Profesor Ziony Zevit itu menyatakan bila Hawa tidak diciptakan dari tulang rusuk, melainkan tulang kemaluan Nabi Adam.
Seperti yang dilansir oleh Daily Mail (29/12), profesor dari American Jewish University itu memaparkan bila dalam naskah Perjanjian Lama (Old Testament) arti kata Ibrani 'tsela' bukanlah tulang rusuk. Menurut Zevit, kata 'tsela' lebih mengacu pada anggota tubuh yang tumbuh menonjol (ke samping) pada tubuh manusia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini dianggap penting? “Ini adalah lompatan besar bagi sains! Dan ini baru permulaan. Kami berharap dapat mengadaptasi teknik AI dan ML ini pada hewan lain dan meletakkan dasar bagi kecerdasan luar biasa di berbagai industri terkait hewan. Jika kita tahu apa yang dirasakan hewan, kita bisa merancang dunia yang lebih baik untuk mereka,” Cheok melanjutkan,
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
Berawal dari hal itu, Zevit mengklaim bila 'tsela' sebenarnya dipakai untuk bagian tubuh seperti kaki, tangan, dan penis. Nah, mengingat bagian tulang tangan dan kaki pria lengkap, tinggal satu anggota tubuh yang diambil tulangnya untuk menciptakan Hawa, yakni tulang penis.
"Dari bagian-bagian tubuh itu (kaki, tangan dan penis), bagian yang tidak mempunyai tulang hanya penis," tulis Zevit dalam bukunya "What Really Happened in the Garden of Eden?".
Teori Zevit juga dikuatkan oleh fakta di mana jumlah tulang rusuk antara pria dan wanita sama, yakni 12 pasang. Sementara itu, berbeda dengan banyak mamalia lain, manusia (pria) tidak mempunyai tulang penis atau baculum. Padahal 'saudara' terdekat manusia yakni simpanse mempunyai baculum meski ukurannya cukup kecil.
Untuk memperkuat teorinya, Zevit mengatakan bila analisisnya soal penciptaan Hawa didasarkan pada penggunaan kata Ibrani di cerita di Taman Eden.
Namun, teori Zevit ini lantas dibantah oleh banyak pihak, salah satunya koran asal Israel 'Haaretz'. Berdasarkan tulisan di koran itu, kisah penciptaan Hawa atau perempuan pertama daru tulang rusuk juga muncul di agama kuno bangsa Sumeria.
Lebih lanjut, kata Ibrani 'tsela' masih banyak digunakan setelah masa Alkitab Ibrani dengan arti tulang rusuk, bukannya tulang penis. Alasan terakhir ini lah yang paling kuat membuktikan kurang akuratnya klaim dari Profesor Zevit.
Sumber: Daily Mail, Express.co.uk
Baca juga:
Tak disangka, 8 makanan sehari-hari ini mengandung zat radioaktif!
Kisah Genghis Khan tak sengaja stop pemanasan global lewat perang
Tak ada salju di Eropa dan Amerika Natal kali ini, ada apa?
Mistletoe, tanaman parasit mematikan yang jadi favorit saat natal
Pemakaman 'vampir' di Polandia, mayat dikalungi sabit disumpal batu