Mengapa Jari Menjadi Keriput Saat Basah? Ini Penjelasannya
Jari keriput saat basah bukan akibat air terserap, melainkan kerja sistem saraf simpatik. Fenomena ini membantu grip, indikasi adaptasi evolusi.
Saat berendam di air panas, banyak dari kita mendapati kulit jari yang keriput seperti buah prune. Ternyata, fenomena ini bukan karena kulit menyerap air, melainkan hasil kerja sistem saraf yang mungkin memiliki akar evolusi.
Kulit manusia dirancang tahan air berkat lapisan lipid unik pada permukaan kulit. Lapisan ini mencegah air masuk atau keluar dari tubuh, menjaga keseimbangan cairan. Jadi, jari keriput bukan akibat kulit menyerap air, melainkan mekanisme lain yang melibatkan saraf.
-
Kenapa Sebelik Sumpah dianggap keramat? Konon, kepercayaan masyarakat Suku Anak Dalam atau Orang Rimbo, siapa yang menggunakan kalung atau gelang Sebelik Sumpah akan terhindar dari sumpah serapah dari orang yang ingin berniat jahat. Sebelik Sumpah layaknya penangkal sumpah. Sumpah-sumpah jelek dari orang yang ingin berniat jahat justru akan kembali kepadanya.
-
Kenapa Tari Sining terancam punah? Sayangnya, seiring berjalan zaman yang semakin modern, Tari Sining sudah semakin menghilang dan memudar keberadaannya.
-
Kapan jari tangan biasanya terasa kaku? Kekakuan pagi adalah salah satu gejala umumnya.
-
Kapan gua tersebut tertutup? Gua tersebut diduga telah ditutup selama 3.300 tahun sejak zaman Firaun Ramses II, penguasa Mesir Kuno dengan wilayah kekuasaan yang mencakup pesisir Mediterania dan Sungai Nil.
-
Kenapa kerupuk jadi lembek? Kerupuk memiliki kecenderungan untuk menjadi lembek apabila dibiarkan di udara terbuka, terutama kerupuk yang dikemas dalam kaleng dan terbuat dari tepung tapioka.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
Mengutip IFLScience, Kamis (16/1), penelitian sejak 1935 menunjukkan bahwa jari keriput dipicu oleh sistem saraf simpatik, bagian dari saraf otonom yang mengatur respons tubuh tanpa kendali sadar.
Dokter menemukan bahwa pasien dengan kerusakan saraf median tidak mengalami keriput pada jari mereka saat basah. Ini membuat tes keriput jari dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan saraf.
Salah satu teori menyebutkan bahwa jari keriput adalah adaptasi evolusi untuk meningkatkan grip saat memegang benda basah.
Seperti pola pada ban mobil, kerutan pada jari membantu mengalirkan air sehingga permukaan kulit lebih baik dalam mencengkeram benda licin. Fenomena ini bisa membantu nenek moyang kita dalam aktivitas seperti mencari makanan di lingkungan basah.
Eksperimen menunjukkan bahwa orang dengan jari keriput lebih baik dalam memegang benda basah dibandingkan mereka yang jari tangannya tetap halus. Pola keriput ini membantu menyalurkan air keluar, menciptakan kontak kulit yang lebih baik dengan benda.
Fenomena ini tidak terjadi pada semua orang, tergantung pada kondisi saraf dan faktor individu lainnya. Selain itu, sistem saraf simpatik yang memicu keriput ini juga bertanggung jawab atas respons tubuh seperti peningkatan detak jantung dan produksi keringat.
Fenomena jari keriput saat basah ternyata lebih dari sekadar kebetulan. Ini adalah hasil dari mekanisme tubuh yang kompleks dan mungkin menjadi bukti adaptasi evolusi. Lain kali saat Anda melihat jari keriput di air, ingatlah bahwa itu adalah warisan dari nenek moyang kita yang hidup di lingkungan penuh tantangan.