NASA Sebut Ada Meteor Meledak di Atas Bumi, Namun Tak Ada yang Sadar
NASA Sebut Ada Meteor Meledak di Atas Bumi, Namun Tak Ada yang Sadar
Di akhir tahun lalu, ternyata sebuah fenomena alam terjadi dan umat manusia disebut tak menyadarinya.
Melansir CNET yang mengutip NASA, sebuah meteor besar meledak di atmosfer Bumi pada 18 Desember tahun lalu di atas perairan Rusia, tepatnya di laut Bering.
-
Apa yang tertangkap oleh Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
-
Bagaimana NASA menemukan sinyal misterius itu? Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut.
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Siapa astronot Indonesia yang nyaris ikut misi NASA? Sosok inspiratif ini bernama Pratiwi Sudarmono, yang pada Oktober tahun 1985 terpilih oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA, untuk bergabung dalam misi pesawat ulang-alik ke luar angkasa.
-
Apa yang NASA uji coba? NASA sedang menguji Komunikasi Optik Luar Angkasa (DSOC) – menggunakan laser inframerah untuk mengirim pesan kembali ke Bumi.
-
Bagaimana NASA berencana menyelidiki kejadian sampah luar angkasa ini? ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
Tak cuma sekedar meteor biasa, menurut catatan NASA, ini adalah ledakan meteor terbesar kedua selama 30 terakhir. Meteor ini merilis dampak energi sebesar 173 kiloton di 25,6 juta kilometer di atas permukaan Bumi.
Bahkan, salah satu yang bertugas di NASA dalam divisi pertahanan Bumi menyebut meteor semacam ini hanya akan menghantam Bumi hanya 2 sampai 3 kali dalam 100 tahun.
Untungnya jatuhnya meteor ini terjadi di lokasi sangat terpencil. NASA sendiri diberi laporan oleh satelit militer AS.
Meteor serupa pernah jatuh di Rusia dengan tenaga yang lebih besar di Chelyabinsk, Rusia, di 2013 silam. Meteor ini bahkan hingga merusak sebuah tambang seng dan juga mematikan internet dan layanan internet karena dampak energinya.
Baca juga:
Jangan Buang Baterai Sembarangan, Ini Bahayanya!
Diprediksi Akan Ada Badai Matahari, Ini Penjelasan dan Bahayanya!
Kecanggihan Printer 3D Medis Ini Bisa Tambal Luka
Melihat Alat Laboratorium Uji Balai Riset Budidaya Ikan Hias di Depok
Masyarakat Masih Kurang Paham Bahaya Sampah Elektronik
Malam Ini Ada Fenomena Super Snow Moon, Ini Penjelasannya!
Kalau Bintang Bisa Mati, Apakah Matahari Bisa Berhenti Bersinar?