NASA Temukan Bakteri Sangat Kuat yang Bisa Menyerap Sinar UV, Perusahaan Kosmetik Tertarik
Bakteri ini sangat kuat, bahkan tahan terhadap sinar UV.
Bakteri ini sangat kuat, bahkan tahan terhadap sinar UV.
NASA Temukan Bakteri Sangat Kuat yang Bisa Menyerap Sinar UV, Perusahaan Kosmetik Tertarik
Salah satu ilmuwan NASA, Kasthuri Venkateswaran yang bertanggung jawab dalam menjaga pesawat ruang angkasa bebas kontaminasi menuju Mars.
Ia menemukan bakteri yang luar biasa kuat, diberi nama bacillus pumilus.
Bakteri ini terbukti sangat tahan terhadap sinar ultraviolet dan peroksida, bahkan tidak bisa dibunuh dengan metode pembersihan biasa.
-
Bagaimana paparan sinar matahari bisa merusak produk skincare? Produk skincare harus dijauhkan dari sinar matahari langsung karena paparannya dapat menyebabkan proses oksidasi. Oksidasi adalah reaksi kimia yang terjadi ketika molekul oksigen bereaksi dengan molekul lain dalam produk. Proses ini dapat mengubah warna, bau, tekstur, dan efektivitas produk.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk melindungi kulit dari sinar UV? Untuk melindungi kulit dari sinar UV, gunakanlah tabir surya berkualitas tinggi dengan SPF minimal 30 dan pastikan bahwa tabir surya tersebut melindungi dari sinar UVA dan UVB.
-
Bagaimana tabir surya bisa melindungi kulit dari sinar UV? Cahaya UVB bisa menyebabkan kulit menjadi gosong, sedangkan UVA bisa masuk lebih dalam ke kulit dan bisa berujung penuaan.
-
Bagaimana cara terbaik untuk melindungi kulit dari sinar UV matahari? Melansir dari American Academy of Dermatology, penggunaan tabir surya dengan kandungan SPF minimal 30 dengan ‘spektrum luas’ pada labelnya sangat direkomendasikan. Sebab, produk tersebut dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV matahari.
-
Bagaimana tabir surya bisa melindungi kulit dari sinar matahari? Tabir surya tidak sepenuhnya memblokir radiasi UV, tetapi sangat membantu dalam mengurangi jumlah radiasi yang mencapai kulit.
-
Bagaimana cara menenangkan kulit yang terbakar akibat sinar matahari? Tips pertama yang dapat dilakukan apabila kulit merasakan sensasi terbakar akibat sinar matahari adalah mengaplikasikan gel lidah buaya atau aloe vera.
Dilansir dari Mashable, Selasa (16/4), penemuan ini memicu minat para ilmuwan untuk menjalankan eksperimen lebih lanjut di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Sampel bakteri tersebut ditempelkan di luar laboratorium untuk melihat dampak radiasi kosmik.
Hasilnya mengejutkan, banyak spora bakteri yang tetap hidup bahkan setelah 18 bulan terpapar radiasi kosmik.
Melalui hal ini, sebuah perusahaan di Massachusetts melihat potensi penggunaan bakteri dalam tabir surya.Mereka mengembangkan bahan baru yang menggunakan kemampuan bakteri tersebut untuk menyerap sinar UV, meningkatkan efektivitas tabir surya.
Kisah menarik ini juga melibatkan perjalanan Kyle Landry, seorang ilmuwan yang awalnya berkarir di bidang ilmu pangan. Dia kemudian tertarik pada ekstremofil dan menemukan spesies jamur baru.
Melalui penelitiannya, Landry berhasil menemukan enzim baru yang dapat meningkatkan rasa makanan.
David Sinclair, seorang ahli genetika, tertarik dengan penelitian Landry dan menawari posisi di laboratoriumnya di Harvard Medical School. Mereka kemudian bekerja sama untuk mengembangkan enzim ekstremofil yang dapat membantu mengatasi antraks dan wabah penyakit lainnya.
Kemitraan antara NASA dan perusahaan biodefense membawa Landry untuk mempelajari lebih lanjut tentang bakteri tangguh yang ditemukan di pesawat ruang angkasa. Bakteri ini kemudian digunakan untuk mengembangkan tabir surya yang lebih efektif.
Selain itu, NASA juga telah melakukan penelitian untuk membersihkan kendaraan antariksa dari kontaminasi bakteri, terutama yang akan dikirim ke Mars.
Upaya ini melibatkan pengembangan teknologi untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut bebas dari bakteri yang dapat mengkontaminasi lingkungan di Mars.
Bakteri tersebut dapat digunakan dalam produk perawatan kulit untuk meningkatkan produksi kolagen dan elastin, membantu menjaga kulit tetap sehat dan awet muda.