Pakai Pesawat Tenaga Nuklir ke Mars Dianggap Bisa Pangkas Waktu, NASA Mau Uji Coba
NASA berencana memangkas waktu perjalanan ke Mars dengan pesawat bertenaga nuklir.
NASA berencana memangkas waktu perjalanan ke Mars dengan pesawat bertenaga nuklir.
Pakai Pesawat Tenaga Nuklir ke Mars Dianggap Bisa Pangkas Waktu, NASA Mau Uji Coba
Kemajuan teknologi menjanjikan untuk membuka cakrawala eksplorasi baru, termasuk di luar angkasa. NASA berencana memangkas waktu perjalanan ke Mars dengan pesawat bertenaga nuklir. Perlu diketahui, perjalanan ke Mars saat ini memakan waktu sekitar tujuh bulan, mencakup perjalanan 300 juta mil yang mengejutkan. NASA, bekerja sama dengan US Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), kini mengusulkan rencana ambisius untuk mengurangi durasi perjalanan secara signifikan.
-
Apa yang ditemukan NASA di Planet Mars? Wahana antariksa NASA Perseverance di Planet Mars menemukan bukti adanya danau purba di lapisan sedimen Kawah Jezero.
-
Di mana NASA melakukan eksplorasi untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Mars? Kawah Jezero menjadi fokus para ilmuwan NASA saat ini karena diyakini lokasi tersebut merupakan lokasi sebuah danau yang pernah bergabung dengan sungai.
-
Bagaimana NASA menemukan danau purba di Mars? Dilansir laman Space, peneliti dari Universitas California, Los Angeles (UCLA) dan Universitas Oslo mengungkap keberadaan danau purba itu menggunakan instrumen Radar Imager for Mars' Sursurface Experiment (RIMFAX).
-
Siapa yang menuntut NASA? Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
-
Siapa yang memenangkan persaingan untuk mengantarkan muatan NASA ke Mars? Pemilik perusahaan Blue Origin Jeff Bezos tampaknya telah berhasil menjadi pemenang dari persaingan penguasaan luar angkasanya dengan Elon Musk.
-
Apa yang ditemukan di permukaan Mars? NASA mengklaim telah memecahkan misteri salah satu fenomena paling aneh di Mars. Mengutip BBC, Selasa (17/9), para ilmuwan dari badan antariksa AS tersebut berhasil merekonstruksi bentuk seperti laba-laba yang terlihat di permukaan Mars.
NASA punya tujuan untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir, yang dikenal sebagai DRACO (Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations) pada akhir 2025 atau awal 2026.
Pesawat ruang angkasa, yang sedang dibangun oleh Lockheed Martin akan berfungsi sebagai testbed untuk teknologi inovatif ini.
“Teknologi ini memungkinkan manusia melakukan perjalanan di luar angkasa dengan kecepatan tinggi,” kata Administrator NASA, Bill Nelson dikutip Earth, Senin (31/7).
Namun, masih belum jelas seberapa besar teknologi ini dapat mengurangi waktu tempuh. DRACO diharapkan dapat memberikan ‘harta karun’ berupa data penting yang akan mengantarkan era baru eksplorasi ruang angkasa.
"Kami yakin mengantarkan era baru bagi Amerika Serikat dan bagi umat manusia untuk mendukung eksplorasi luar angkasa,"
Kirk Shireman, Wakil Presiden Lockheed Martin Lunar Exploration Campaigns.
Roket NTR
Roket termal nuklir (NTR) adalah teknologi yang mendasari DRACO menawarkan rasio dorong-ke-berat sekitar 10.000 kali lebih besar daripada propulsi listrik dan efisiensi dua hingga lima kali lebih banyak daripada propulsi kimia di ruang angkasa. Sistem propulsi NTR juga menjanjikan peningkatan keselamatan bagi astronot. Pengurangan durasi perjalanan berarti penurunan risiko paparan radiasi luar angkasa.
"Jika kita memiliki perjalanan yang lebih cepat untuk manusia, itu adalah perjalanan yang lebih aman,"
Wakil Administrator NASA dan mantan astronot, Pam Melroy.
- Selama 7 Tahun NASA akan Mencari Harta Karun di Planet Mars dan Jupiter, Ini Bocoran Benda Berharganya
- NASA Selesaikan Uji Coba Roket yang Bakal Diluncurkan dari Mars, Ini Hasilnya
- NASA Temukan Batuan Mirip Buah Alpukat yang Dibelah Dua di Mars, Begini Wujudnya
- Ilmuwan Ini Blakblakan Jawab Potensi Manusia Bisa Berwisata ke Planet Mars
Sejarah minat NASA pada teknologi ini sejak enam dekade lalu. Konsep ini pertama kali dieksplorasi pada 1960-an ketika Wernher von Braun, pelopor teknologi roket, menganjurkan misi Mars menggunakan sistem propulsi nuklir.
Sayangnya, kendala anggaran dan pergeseran prioritas pada 1972 visi ini ditinggalkan.