Pemerintah Kanada Minta TikTok 'Out' dari Negaranya
Pemerintah Kanada telah secara resmi meminta TikTok untuk menghentikan aktivitasnya.
TikTok, aplikasi berbagi video yang saat ini menjadi yang terpopuler di dunia, diminta untuk menghentikan operasionalnya di Kanada. Apa yang sebenarnya terjadi?
Mengutip dari Engadget pada Kamis (7/11), alasan TikTok diminta untuk menghentikan operasionalnya adalah karena pemerintah Kanada menilai bahwa aplikasi dan perusahaan induknya, ByteDance, memiliki risiko terhadap keamanan nasional.
-
Di mana TikTok tersedia? TikTok tersedia di lebih dari 150 negara dan dalam 75 bahasa, menjadikannya platform global yang dapat diakses oleh hampir semua orang di dunia.
-
Siapa yang membuat TikTok? TikTok berasal dari Cina dan dikembangkan oleh perusahaan teknologi bernama ByteDance. Aplikasi ini awalnya diluncurkan di pasar Cina dengan nama Douyin pada September 2016, dan kemudian diluncurkan secara global sebagai TikTok pada tahun 2017.
-
Apa yang digambarkan oleh hasil olahan aplikasi MidJourney yang viral di TikTok? Gambar yang diposting pada 2022 di akun TikTok itu menggambarkan selfie terakhir. Terlihat di belakang foto objek utama orang yang selfie, terjadi kekacauan yang luar biasa. Seperti mimpi buruk saat dunia runtuh di sekitarnya. Ada yang menyebut gambar AI ini memperlihatkan kekacauan kala kiamat.
-
Kapan Instagram mengungguli TikTok? Instagram telah mengambil alih TikTok sebagai aplikasi dengan unduhan terbanyak di 2023, mengungguli popularitas aplikasi video dari Tiongkok tersebut.
-
Siapa saja yang terlibat dalam gerakan #SalingJaga TikTok? Menariknya, dalam video #SalingJaga ini, TikTok gandeng banyak figur publik dan kreator dari berbagai latar belakang profesi dan generasi. Ada aktor muda Angga Yunanda, motivator Merry Riana, serta kreator konten Sania Leonardo dan Dims The Meat Guy.
-
Apa yang dipastikan oleh Menko Luhut terkait TikTok? Luhut memastikan larangan tersebut tidak akan berpengaruh terhadap investasi TikTok di Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah Kanada masih mengizinkan aplikasi TikTok untuk tetap dapat diakses, sementara mereka sedang mempertimbangkan tindakan hukum lebih lanjut.
Menteri Inovasi, Sains, dan Industri Kanada, Franois-Philippe, menjelaskan, "keputusan ini didasarkan pada bukti yang dikumpulkan selama proses peninjauan serta rekomendasi dari komunitas keamanan dan intelijen Kanada."
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai potensi pengumpulan data pengguna oleh TikTok, yang dianggap dapat diakses oleh pemerintah China. Sebelumnya, Kanada telah melarang pegawai pemerintahnya untuk men-download TikTok di perangkat pribadi, kebijakan yang juga diambil oleh Amerika Serikat.
Sampai saat ini, TikTok melalui juru bicaranya menyatakan akan menantang kebijakan tersebut.
"Menutup kantor TikTok di Kanada dan kehilangan ratusan pekerjaan bukanlah solusi yang adil," ungkap juru bicara perusahaan. Dia juga menambahkan,
"kami akan menentang perintah ini di pengadilan."
Tindakan Kanada ini menandai babak baru dalam kontroversi global yang melibatkan TikTok. Selain itu, keputusan ini juga bisa berdampak pada banyak konten kreator yang mengandalkan platform tersebut sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan sebagai sumber penghasilan.