Pengamat Siber ungkap Pentingnya Sistem Keamanan yang Dipakai di PDNS 2
Sistem operasi, baik itu VMware maupun Windows, harus diamankan dengan baik.
Sistem operasi, baik itu VMware maupun Windows, harus diamankan dengan baik.
Pengamat Siber ungkap Pentingnya Sistem Keamanan yang Dipakai di PDNS 2
Pusat data memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kelancaran operasional berbagai layanan digital. Alfons Tanujaya, pengamat siber dari Vaksincom memberikan penjelasan tentang sistem yang digunakan di pusat data saat ini. Menurutnya, salah satu teknologi utama yang banyak digunakan adalah virtualisasi.
"Sebagian besar pusat data menggunakan virtualisasi," ujar Alfons.
Virtualisasi memungkinkan satu server fisik untuk menjalankan beberapa mesin virtual secara bersamaan. Teknologi ini sering kali menggunakan platform seperti VMware sebagai sistem operasinya. VMware memungkinkan pengelolaan mesin-mesin virtual tersebut dengan lebih efisien dan fleksibel.
-
Ransomware apa yang menyebabkan gangguan pada layanan di PDNS 2? Sebelumnya, gara-gara ransomware Brain Cipher, sebanyak 282 layanan instansi pemerintah terganggu.
-
Siapa yang meminta uang tebusan atas serangan ransomware di PDNS 2? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi bahkan menyebut pelaku ransomware ini meminta uang tebusan USD 8 juta atau sekitar Rp 131 miliar.
-
Kapan serangan ransomware Brain Cipher terjadi di PDNS 2? Sebagaimana diketahui, server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 ini pada 20 Juni 2024 diserang ransomware.
-
Kenapa Ransomware menyerang Pusat Data Nasional? Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware dan berdampak pada 210 instansi pusat maupun daerah di Indonesia.
-
Apa yang diminta oleh hacker dalam serangan ransomware di Server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi membenarkan adanya serangan ransomware pada server Pusat Data Nasional (PDN). Bahkan, kata dia, pelaku meminta tebusan senilai USD 8 juta. "Iya, menurut tim (minta tebusan) USD 8 juta," kata Budi Arie kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6).
-
Di mana data PDNS 2 yang terdampak ransomware Brain Cipher dikarantina? “Kami membagi dalam tiga zona. Data yang terdampak insiden pada PDNS 2 berada di zona merah, dan ditetapkan dalam proses “karantina”," ujar dia.
Selain VMware, Alfons juga menyebutkan bahwa Windows sering digunakan sebagai sarana untuk terkoneksi ke server dan mengatur VMware tersebut.
"Kemungkinan Windows digunakan sebagai sarana untuk terkoneksi ke server untuk mengatur VMware tersebut," jelasnya.
Namun, Alfons tidak menutup kemungkinan bahwa pusat data juga dapat menggunakan sistem operasi Windows secara keseluruhan.
"Mungkin saja pusat data menggunakan sistem operasi Windows dan tidak ada salahnya asalkan diamankan dengan baik dengan metode hardening," kata Alfons.
Metode hardening yang dimaksud adalah serangkaian langkah yang diambil untuk meningkatkan keamanan sistem operasi dan mengurangi kerentanannya terhadap ancaman keamanan.
Alfons menekankan pentingnya keamanan dalam pengelolaan pusat data. Sistem operasi, baik itu VMware maupun Windows, harus diamankan dengan baik. Langkah-langkah keamanan seperti pembaruan rutin, pengaturan firewall, penggunaan antivirus, dan pengawasan akses harus dilakukan secara konsisten.
Dengan teknologi virtualisasi dan langkah-langkah keamanan yang tepat, pusat data dapat beroperasi dengan lebih efisien dan aman.