Terungkap, Ada Air di Luar Angkasa, Jumlahnya Sangat Besar, Melebihi Bumi
Reservoir air ini sangat besar, diperkirakan mengandung air sebanyak 140 triliun kali volume seluruh lautan di Bumi
Astronom telah menemukan sebuah reservoir air raksasa di sudut terpencil alam semesta, mengorbit sebuah quasar yang berjarak lebih dari 12 miliar tahun cahaya. Jarak ini berarti cahaya yang kita lihat sekarang memulai perjalanannya tak lama setelah alam semesta lahir.
Mengutip dari Ndtv.com, Kamis (26/12), reservoir air ini sangat besar, diperkirakan mengandung air sebanyak 140 triliun kali volume seluruh lautan di Bumi. Kumpulan air yang besar ini berada di dekat sebuah lubang hitam supermasif yang ukurannya sekitar 20 miliar kali lebih besar dari matahari kita.
-
Bagaimana air ditemukan di luar angkasa? Penemuan air bukanlah hal yang mengejutkan, mengingat para astronom memperkirakan uap air sudah ada bahkan di awal alam semesta. Namun, uap air merupakan jejak gas penting yang mengungkap sifat quasar.
-
Bagaimana air di Bumi bergerak? Jumlah air tersebut diambil dari rata-rata kedalaman lautan yaitu 2,7 kilometer, dengan volume air 1.338.000.000 kilometer kubik.Persediaan tersebut juga nantinya akan terus berputar melalui 3 proses, yaitu penguapan, kondensasi, dan limpasan permukaan, dimana proses tersebut akan menjadi menggerakan siklus air dalam waktu lama.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
-
Di mana sampah luar angkasa berada? Melansir dari situs BGR, Minggu, (2/9), menurut Badan Antariksa Eropa, Bumi ini dikelilingi oleh 26.500 keping puing dengan lebar 4 inci.
-
Apa yang dimaksud dengan air? Pengertian air adalah suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat.
-
Kapan Air Rumi lahir? Air Rumi, anak dari pasangan Irish Bella dan Ammar Zonni lahir pada 17 September 2020.
Lubang hitam ini dikelilingi oleh quasar yang bernama APM 08279+5255, yang memancarkan energi setara dengan seribu triliun matahari. Para astronom mengatakan bahwa quasar ini memiliki cadangan air terbesar dan terjauh yang pernah ditemukan di alam semesta.
Matt Bradford, seorang ilmuwan dari Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California, memimpin tim yang mempelajari pengamatan tersebut. Dirinya mengatakan, "Lingkungan di sekitar quasar ini unik karena menghasilkan banyak air. Ini menunjukkan bahwa air tersebar luas di seluruh alam semesta, bahkan pada tahap awalnya."
Tim Bradford, bersama dengan kelompok astronom lainnya, menyelidiki quasar APM 08279+5255 dan lubang hitam di pusatnya, yang menarik materi di sekitarnya. Saat lubang hitam menyedot materi, gas dan debu di sekitarnya menjadi panas, menciptakan daerah penuh molekul yang belum pernah terdeteksi sebelumnya pada jarak sejauh itu.
Quasar pertama kali ditemukan lebih dari 50 tahun lalu ketika teleskop mengungkap sumber cahaya yang sangat terang di luar angkasa yang jauh.
Mereka bukan bintang biasa, melainkan bersinar dari pusat galaksi yang sangat jauh, lebih terang dari semua bintang di galaksi tersebut.
Di pusat quasar terdapat lubang hitam supermasif yang ukurannya jutaan atau bahkan miliaran kali lebih besar dari matahari kita. Saat gas dan debu bergerak menuju lubang hitam ini, mereka menjadi panas dan memancarkan energi yang kuat, menjadikan quasar sebagai salah satu objek paling terang dan berenergi di alam semesta.
Mempelajari quasar akan membantu astronom memahami alam semesta awal, karena cahaya yang kita lihat sekarang telah menempuh perjalanan miliaran tahun.
Quasar memberikan wawasan tentang bagaimana galaksi terbentuk, distribusi materi, dan perkembangan struktur kosmik awal. Mereka bahkan bisa memetakan distribusi materi di antara galaksi, mengungkap wilayah yang biasanya tersembunyi.
Beberapa quasar juga memancarkan semburan besar partikel berkecepatan tinggi yang menjangkau Jarak yang sangat jauh. Semburan ini bisa mempengaruhi pembentukan bintang dan mempengaruhi seluruh wilayah materi kosmik.
Para astronom juga menemukan uap air di sekitar quasar ini. Uap air tersebut membentang di wilayah yang luasnya ratusan tahun cahaya. Meskipun gas ini sangat tipis dibandingkan dengan standar Bumi, ia cukup hangat dan padat dibandingkan dengan gas serupa di galaksi kita.
Dengan suhu sekitar minus 63 derajat Fahrenheit, gas ini 300 triliun kali lebih tipis dibandingkan atmosfer Bumi, namun lima kali lebih panas dan hingga ratusan kali lebih padat dibandingkan gas di galaksi biasa. Kondisi unik ini menjadikan wilayah ini sebagai penemuan yang luar biasa.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia