Terungkap, Tak Hanya 1 atau 2 Lubang Hitam di Luar Angkasa, Ilmuwan Ramai-ramai Revisi Penelitiannya
Penelitian baru mengungkapkan lebih banyak lubang hitam dari yang diperkirakan di alam semesta awal.
Penemuan Lubang Hitam yang Mencengangkan
Lubang hitam merupakan salah satu misteri paling dalam di alam semesta, dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa jumlahnya jauh lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya.
Penelitian ini, yang dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal Letters, menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA untuk menemukan lubang hitam yang sebelumnya tidak terdeteksi. Dengan membandingkan gambar ruang angkasa yang diambil 15 tahun lalu, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi lebih banyak lubang hitam berdasarkan perubahan kecerahan objek langit.
-
Apa yang ditemukan Teleskop James Webb di alam semesta? Para astronom telah melihat tanda tanya kosmik saat menggunakan teleskop James Webb. Gambar inframerah dekat beresolusi tinggi, ditangkap oleh Teleskop James Webb.
-
Apa yang ditangkap oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA? Gambar-gambar yang terekam oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA ini telah dipilih oleh komite perwakilan internasional dari NASA, ESA, CSA, dan Space Telescope Science Institute.
-
Apa yang ditemukan Teleskop James Webb? Teleskop luar angkasa, James Webb berhasil menangkap sebuah objek berbentuk galaksi yang redup, yang sebelumnya pernah dilihat oleh ilmuwan melalui teleskop Hubble.
-
Bagaimana cara Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA menangkap pemandangan alam semesta? Dengan memakai inframerah yang kuat dan resolusi spasial yang sangat tinggi, teleskop canggih itu menunjukkan detail yang belum pernah dilihat sebelumnya di grup galaksi ini.
-
Bagaimana Teleskop James Webb membantu ilmuwan menemukan temuan baru tentang lubang hitam? Dengan menggunakan teleskop James Webb, kami dapat mengidentifikasi galaksi-galaksi yang jauh lebih kecil daripada sebelumnya, termasuk yang seukuran Bima Sakti atau bahkan lebih kecil, yang sebelumnya tidak mungkin seperti ini
-
Bagaimana cara Teleskop James Webb bekerja untuk mengamati alam semesta? Teleskop ini akan mengamati alam semesta dalam panjang gelombang inframerah.
Mengutip CNET, Jumat (18/10), proses ini dilakukan dengan cara mengamati kecerahan dari beberapa objek langit. Ketika lubang hitam menyerap materi dari objek di dekatnya, yang dikenal sebagai akresi, mereka akan menjadi lebih terang sementara.
Setelah materi tersebut diserap, lubang hitam akan kembali menjadi redup. Dengan mempelajari data selama 15 tahun, para peneliti dapat mengidentifikasi perubahan kecerahan ini dan menemukan lebih banyak lubang hitam.
Mengapa Penemuan Ini Penting?
Matthew Hayes, penulis utama studi ini, menjelaskan, "Ternyata ada beberapa kali lebih banyak lubang hitam yang berada di galaksi awal biasa daripada yang kita duga sebelumnya." Penemuan ini juga sejalan dengan penelitian terbaru yang dilakukan dengan Teleskop James Webb, yang mulai mengarah pada kesimpulan serupa. Dengan jumlah lubang hitam yang lebih banyak, masalah bagaimana lubang hitam supermasif dapat terbentuk di galaksi awal kini dapat terpecahkan.
Masalah yang sebelumnya dihadapi ilmuwan adalah bagaimana lubang hitam supermasif dapat ada di galaksi awal. Menurut Matthews, selama proses akresi, lubang hitam menghasilkan radiasi yang sangat besar, yang membatasi seberapa cepat lubang hitam dapat tumbuh. Sebagian besar lubang hitam supermasif yang ada dari masa awal alam semesta tampaknya lebih besar dari yang seharusnya, karena mereka belum memiliki cukup waktu untuk menyerap materi yang cukup untuk tumbuh sebesar itu.
Teori Baru tentang Pembentukan Lubang Hitam
Alice Young, co-author studi ini, menyatakan, "Banyak dari objek ini tampaknya lebih masif dari yang kita kira pada waktu yang sangat awal — baik mereka terbentuk sangat besar atau tumbuh dengan sangat cepat." Menurut Matthews, keberadaan sejumlah besar lubang hitam membuka kemungkinan baru tentang bagaimana mereka terbentuk. Ada terlalu banyak lubang hitam untuk semua terbentuk dengan metode yang sama.
Matthews menjelaskan, "Bintang terbentuk melalui kontraksi gravitasi awan gas: jika sejumlah besar partikel materi gelap dapat ditangkap selama fase kontraksi, maka struktur internal bisa sepenuhnya dimodifikasi — dan pengaktifan nuklir dapat dicegah." Hal ini memungkinkan pertumbuhan lubang hitam berlangsung jauh lebih lama dari umur bintang biasa, sehingga mereka dapat menjadi jauh lebih besar.
Implikasi Penemuan Ini untuk Astronomi
Dengan kata lain, lubang hitam supermasif di alam semesta awal mungkin berasal dari bintang gelap yang mengumpulkan materi dan kemudian akhirnya runtuh menjadi lubang hitam supermasif. Hal ini menjelaskan mengapa lubang hitam besar ada sebelum waktu yang seharusnya. Matthews menambahkan bahwa langkah selanjutnya adalah menggunakan Teleskop James Webb dan sensitivitas yang lebih tinggi untuk mempelajari lebih lanjut tentang lubang hitam ini dan mencari tahu berapa banyak dari mereka yang benar-benar ada di alam semesta awal.
Penemuan ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang evolusi lubang hitam, tetapi juga tentang bagaimana galaksi terbentuk dan berkembang seiring waktu. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat menjawab lebih banyak pertanyaan mengenai misteri lubang hitam dan peran mereka dalam sejarah alam semesta.