Warna Matahari Bukanlah Kuning tetapi Hijau, Berikut Penjelasan NASA
Mengapa matahari justru berwarna hijau, bukan kuning atau putih? Ilmuwan NASA menjelaskan secara gamblang tentang banyak faktor yang menjadi perdebatan warna matahari sesungguhnya.
Umumnya anak-anak di seluruh dunia menggambar matahari dengan warna kuning atau oranye. Tidak ada perdebatan terkait warna ini. Namun belakangan, terjadi perdebatan di antara kalangan dewasa. Ada yang menyebut bahwa warna matahari kini telah berubah.
Perdebatan di jagad online pun terus berlanjut.
Perdebatan ini dimulai pada 3 Mei lalu ketika seorang penulis bernama Jacqui Deevoy men-tweet bahwa matahari kuning bundar masa kecilnya tiba-tiba berubah menjadi putih dan tampak miring.
-
Apa contoh energi terbarukan yang memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan listrik? Energi surya menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan listrik dan panas. Panel surya mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik melalui proses fotovoltaik.
-
Bagaimana Pertamina membantu penerapan energi bersih ramah lingkungan di SMK SMTI Kota Makassar? Sebagai wujud dukungan SEB, Pertamina menyalurkan bantuan instalasi panel surya di SMK SMTI Kota Makassar. Instalasi solar panel ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan lebih baik di sekolah dan memberikan edukasi kepada para siswa terkait transisi energi dalam energi terbarukan.
-
Apa yang dimaksud dengan zenit matahari? Matahari berada di titik zenit ketika posisinya tepat di atas kepala pengamat atau berada di titik tertinggi di langit.
-
Apa yang terjadi pada Bumi saat menjauh dari Matahari? Astronom di University of California, Brian DiGiorgio, menjelaskan, saat Bumi menjauh dari matahari, Bumi akan lebih redup.
-
Bagaimana panas Matahari mencapai Bumi? Perlu diketahui, cara panas matahari berpindah ke bumi yaitu dengan panas bergerak melalui kosmos sebagai radiasi, gelombang inframerah yang berpindah dari objek yang lebih panas ke objek yang lebih dingin.
-
Siapa yang mengeluarkan peringatan tentang badai matahari ini? Peringatan ini datang dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) yang telah mengidentifikasi dua bintik matahari besar yang menyatu dan menghasilkan lontaran api matahari yang signifikan.
Dalam hitungan hari, postingan tersebut mengumpulkan lebih dari 6 juta tampilan dan membagi pengguna Twitter menjadi dua kubu: mereka yang setuju dengan Deevoy dan mereka yang mengatakan matahari selalu terlihat putih.
Lantas, mana yang benar?
Menariknya, jawaban yang mengejutkan datang dari Ilmuwan Proyek Observatorium Dinamika Matahari NASA, William Dean Pesnell. Menurutnya, matahari memiliki cukup banyak warna berbeda di dalamnya dan sangat terang ketika mata melihatnya secara langsung.
"Orang-orang pasti akan berkata; warna matahari terlalu terang bagi saya untuk melihatnya secara jelas," kata dia seperti dikutip dari The Washington Post, Jumat (19/5).
Dilanjutkannya, matahari biasanya terlihat seperti titik putih bila dilihat dari jarak 93 juta mil. Sedangkan banyak orang melihatnya warna kuning karena adanya penyebaran cahaya yang dilihatnya.
"Tetapi yang perlu diketahui adalah matahari akan tampak hijau jika mata Anda mampu melihatnya," ungkap dia.
Mengapa demikian?
Pesnell menjelaskan, molekul di udara secara teori mampu mengalihkan panjang gelombang biru dan ungu sinar matahari. Memungkinkan lebih banyak warna kuning dan merah yang dilihat oleh mata seseorang. Hal ini juga berlaku mengapa warna langit tampak biru.
"Saat siang berubah menjadi malam, sinar matahari harus melewati atmosfer yang lebih tebal. Dengan demikian, lebih banyak molekul menyebarkan rona birunya dan menyebabkan tampilan jingga dan merah yang mempesona saat matahari terbenam," katanya.
"Pada dasarnya, matahari adalah bintang yang berwarna hijau dan terlihat putih karena terlalu terang. Di sisi lain juga bisa tampak kuning, oranye, atau merah karena cara kerja atmosfer Bumi," tambah Pesnell.
Bahkan Pesnell berujar, dalam waktu yang sekejap matahari akan bersinar biru cerah dan kemudian meredup sehingga warnanya menjadi tidak terlihat. Ini terjadi karena adanya proses fisika di dalamnya.
Terkait perdebatan warna itu, kata dia, hal ini lebih berkaitan dengan persepsi otak tentang matahari daripada astrofisika. Dan persepsi dapat berbeda antarorang tergantung pengalaman yang terbentuk dari lingkungannya.