Badan Dikerok Masuk Angin Bahaya? Begini Penjelasan dari Sisi Medis & Ketahui Cara Melakukannya dengan Benar
Berikut penjelasan dari sisi medis terkait apakah bahaya badan dikerok masuk angin.
Bagi masyarakat Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan kerokan. Salah satu jenis pengobatan alternatif ini bahkan sudah dilakukan sejak zaman dulu. Sebenarnya, kerokan bukan hanya dilakukan oleh masyarakat Indonesia saja.
Teknik kerokan ini juga dipraktikkan di beberapa negara lain seperti China dan Vietnam. Di Indonesia sendiri, kerokan umumnya dilakukan untuk mengatasi masuk angin.
-
Kapan bahaya Gua Kematian terungkap? Bahaya dari gua kecil ini terungkap secara tidak sengaja saat pembangunan kompleks Recreo Verde sedang berlangsung.
-
Kapan Rumah Apung Tambaklorok diresmikan? Rumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam.
-
Kapan Gedung Kawedanan Boja dibangun? Gedung Kawedanan Boja dibangun sekitar tahun 1800-an.
-
Bagaimana kerangka-kerangka manusia abad keenam itu terawetkan? Jenna Smith dari Dyfed Archaeological Trust yang memimpin penggalian mengatakan kerangka tersebut cukup awet karena seluruhnya terendam di dalam pasir.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari arsitektur gedung Karesidenan Banten? Desain bangunannya juga megah dan tinggi menjulang khas kerajaan Belanda. Ciri ini ditandai dengan berdirinya delapan pilar besar di halaman depan untuk menopang bagian atap. Kemudian jendela dan pintunya juga bergaya khas kolonial yang juga tinggi menjulang, dan berdaun ganda.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gedung Pakuan? Gaya bangunannya masih berarsitektur lawas, dengan dominan cat berwarna putih di tiap sisinya. Banyaknya pilar di sana juga mengindikasikan bahwa bangunan ini didirikan pada abad ke-19, sesuai misi tata kota kolonial Belanda yakni Indische.
Akan tetapi adakah bahaya dari badan dikerok masuk angin? Apakah gejala masuk angin akan benar-benar bisa mereda usai melalukan kerokan?
Melansir dari Alodokter, Rabu (25/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Kerokan
Sebagaimana diketahui, kerokan dilakukan dengan cara menggosokkan benda tumpul ke permukaan kulit. Benda tumpul yang dimaksud seperti koin atau batu gua sha.
Teknik ini saat dilakukan nantinya akan menghasilkan bekas kemerahan di area kulit yang digosok atau dikerok. Bekas kemerahan inilah yang dipercaya sebagai tanda bahwa terdapat angin yang terperangkap di dalam tubuh.
Angin tersebut juga menjadi penyebab munculnya keluhan masuk angin. Semakin merah bekas kerokan, maka akan semakin banyak pula angin yang dianggap terjebak di dalam tubuh.
Penjelasan dari Sisi Medis Badan Dikerok Masuk Angin
Dari sisi medis, kerokan bisa dibilang aman untuk dilakukan. Bahkan, kerokan juga bisa membawa sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh. Tidak terkecuali membantu mengatasi gejala masuk angin.
Masuk angin sendiri merupakan istilah yang sering kali digunakan oleh masyarakat untuk menggambarkan sejumlah keluhan. Mulai dari rasa tidak enak badan, nyeri otot, perut kembung, pusing, demam dan sering sendawa.
Teknik kerokan ini dijelaskan mampu membantu meredakan ketegangan otot leher. Di mana otot leher sering menyebabkan rasa pusing yang disertai dengan nyeri pada leher dan pundak. Tentu saja, kerokan ini sebaiknya disertai pula dengan pijatan lembut.
Selain itu, kerokan dan pijatan juga dipercaya mampu membantu memperlancar aliran darah dalam tubuh. Oleh karena itu, kerokan dinilai mampu membantu meredakan berbagai gejala masuk angin. Baik itu dari pusing hingga rasa tidak enak badan.
Cara Badan Dikerok Masuk Angin dengan Aman
Meskipun bisa membawa manfaat bagi kesehatan tubuh, namun teknik kerokan perlu dilakukan secara tepat dan aman. Apabila Anda ingin mencoba merasakan sensasi kerokan untuk mengatasi masuk angin, mintalah bantuan seseorang untuk melakukannya di area tubuh yang disarankan. Meliputi leher, bahu, lengan atau punggung.
Mintalah untuk melakukan teknik kerokan secara perlahan terlebih dahulu. Ketika Anda sudah terbiasa, cobalah untuk menambahkan tekanan dan kecepatan sesuai dengan keinginan.
Jangan lupa untuk mengoleskan minta aromaterapi maupun balsam di area tubuh sebelum memulai kerokan.
Anda dapat memilih ingin menggunakan minyak atau balsam dengan kandungan bahan apa.
Namun, disarankan untuk menggunakan yang mengandung kayu putih, peppermint atau camphor. Pastikan pula Anda tidak alergi pada kandungan yang ada di dalam minyak aromaterapi maupun balsam.
Pemaikan minyak aromaterapi maupun balsam ini bertujuan agar permukaan kulit Anda menjadi lebih licin. Sehingga, kerokan pun dapat dilakukan dengan lebih mudah. Bahkan dengan rasa sakit yang sedikit. Kedua bahan tersebut juga bisa menambah rasa hangat pada tubuh. Sehingga akan membuat tubuh menjadi lebih rileks.