Bangun Subuh Jadi Kebiasaan Orang-Orang Terkaya Dunia, ini yang Mereka Lakukan Sebelum Menjalani Hari
Sebagian besar miliarder memulai hari mereka sebelum jam 7 pagi. Selain itu, mereka juga memiliki kebiasaan lain yang dilakukan di pagi hari.
Rutinitas pagi merupakan salah satu kunci keberhasilan para miliarder di seluruh dunia. Dengan disiplin dan konsistensi, mereka memulai hari lebih awal untuk memaksimalkan produktivitas.
Berdasarkan informasi dari designrush.com yang dirilis pada Jumat (3/1/2025), mayoritas miliarder terbangun sebelum pukul 7 pagi. Contohnya, CEO Apple, Tim Cook, memulai aktivitasnya pada pukul 3:45 pagi, sedangkan pendiri Starbucks, Howard Schultz, bangun pada pukul 4:30 pagi.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Kapan Baihaki memulai bisnis lakbannya? Memasuki usia yang ke-29, Baihaki menjadi pekerja lepas sebagai sales di sebuah perusahaan sepeda motor.
-
Bagaimana orang kaya yang sederhana mengelola keuangan mereka? Meskipun mereka mungkin memiliki berbagai investasi, seperti real estate, saham, atau usaha, mereka tetap berhati-hati dalam mengatur pengeluaran sehari-hari.
-
Bagaimana orang kaya menabung? Orang kaya sangat bijak dalam pengelolaan uang. Mereka selalu mencari cara untuk menghemat.
-
Kenapa orang kaya dimaklumi saat bertengkar? Jika orang kaya bertengkar, orang masih bisa memaklumi. Semua yang mereka inginkan dapat dibeli. Biarkan mereka bertengkar, karena mereka bisa membeli kebahagiaan dengan kekayaan yang mereka miliki," ujar Das'ad dalam ceramahnya.
-
Bagaimana Baihaki memulai bisnis lakban nya? Sebelum memulai bisnis barunya, dia melakukan riset. Hampir 95 persen industri UMKM membutuhkan lakban. Sehingga, komoditas tersebut bagi Baihaki merupakan kebutuhan yang memiliki pasar secara luas. Dalam merintis usahanya, Baihaki menawarkan lakban secara 'door to door'. Aktivitas itu dia lakukan bersamaan dengan kegiatannya sebagai pekerja lepas sales sepeda motor.
Jeff Bezos, pendiri Amazon, memilih untuk bangun pada pukul 6:30 pagi, dan Richard Branson dari Virgin Group juga memulai harinya pada pukul 5 pagi. Meskipun mereka bangun pagi, penting bagi mereka untuk mendapatkan tidur yang cukup, seperti yang dilakukan Bezos yang selalu berusaha tidur selama delapan jam setiap malam.
Selain bangun pagi, kebiasaan berolahraga juga menjadi bagian penting dari rutinitas mereka. Misalnya, Bill Gates berlari di treadmill sambil menonton video edukasi, sementara Richard Branson menikmati bersepeda, bermain tenis, atau berlari di pagi hari.
Mark Zuckerberg dari Meta dan Satya Nadella, CEO Microsoft, juga menyisipkan waktu untuk berolahraga dalam jadwal mereka demi menjaga kebugaran fisik dan mental. Meditasi dan refleksi juga menjadi elemen penting dalam rutinitas pagi mereka.
Oprah Winfrey, contohnya, secara rutin bermeditasi selama 20 menit sambil menulis jurnal rasa syukur. Bill Gates dan Tim Cook juga menjadikan meditasi sebagai kebiasaan sehari-hari.
Bagi mereka, meditasi adalah cara untuk menemukan ketenangan di tengah kesibukan yang padat. Waktu pagi juga dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga, seperti yang dilakukan Richard Branson yang sering menghabiskan waktu pagi untuk menikmati kebersamaan dengan orang-orang terkasih.
- Miliarder Dunia Ini Mau Terbang Lagi ke Luar Angkasa tapi Pakai Balon
- Miliarder Ini Beri Pesan Jangan Minder Meski Tinggal Masih Mengontrak
- Kisah Hidup Miliarder Asal Bandung, Jualan Sejak SD hingga Pernah Ditipu Teman sampai Punya Utang Rp2,5 Miliar
- Pesan Orang Kaya Dunia: Uang Tak Bisa Membeli Waktu dan Uang Bukan Sumber Kebahagiaan
Waktu Bersama Keluarga
Howard Schultz menikmati waktu bersepeda bersama istrinya sebelum memulai hari kerja. Menurut mereka, aktivitas ini memberikan stabilitas serta keseimbangan emosional yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, para miliarder juga menganggap membaca sebagai kebiasaan yang sangat penting. Bill Gates, misalnya, membaca hingga lima buku setiap minggu, sedangkan Warren Buffett menghabiskan waktu lima hingga enam jam setiap hari untuk membaca.
Oprah Winfrey memilih buku-buku yang memberikan inspirasi, dan ia menekankan betapa pentingnya membaca untuk terus belajar dan berkembang.
Di samping itu, mereka selalu merencanakan hari dengan sangat matang. CEO Tesla, Elon Musk, membagi aktivitasnya dalam blok waktu lima menit untuk meningkatkan produktivitas, sementara Jeff Bezos memastikan setiap tugas yang dikerjakan memiliki tujuan yang jelas. Menurut mereka, perencanaan adalah kunci untuk tetap proaktif dan mencapai hasil yang optimal.
Kebiasaan pagi ini menunjukkan bahwa kesuksesan para miliarder tidak muncul begitu saja, melainkan merupakan hasil dari rutinitas yang penuh kesadaran. Dengan memprioritaskan kesehatan, mengasah pikiran, menghargai keluarga, dan merencanakan hari dengan baik, mereka berhasil mencapai puncak kesuksesan.
Kekayaan miliarder Bernard Arnault Mengalami Penurunan Sebesar Rp 518,41 Triliun pada 2024
Sebelumnya, pada bulan September 2024, Bernard Arnault kehilangan gelar sebagai orang terkaya di dunia setelah saham perusahaannya mengalami penurunan hingga 20%. Penurunan ini terjadi akibat ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung.
Bernard Arnault, yang menjabat sebagai Chairman dan CEO LVMH, pernah berada di posisi teratas sebagai orang terkaya pada bulan yang sama. Namun, setelah kehilangan gelar tersebut, kini ia menempati posisi kelima dalam daftar miliarder dunia.
Menurut laporan yang dilansir dari hindustantimes.com pada Rabu (25/12/2024), kekayaan bersih Bernard Arnault saat ini mencapai USD 176 miliar atau sekitar Rp 2.850 triliun, dengan asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berada di kisaran Rp16.193.
Angka tersebut sudah memperhitungkan kerugian bersih yang dialaminya sebesar USD 32 miliar atau sekitar Rp 518,41 triliun sepanjang tahun 2024, berdasarkan data dari Bloomberg Billionaires Index. Nama Bernard Arnault sudah tidak asing lagi dalam daftar orang terkaya, di mana ia beberapa kali kehilangan gelar tersebut.
Pertama kali ia meraih posisi teratas pada bulan Agustus 2021, berkat lonjakan penjualan barang mewah di Asia. Meskipun sempat mengalami penurunan dan kenaikan pada tahun 2022 dan 2023, ia berhasil kembali meraih gelar orang terkaya pada bulan Mei 2024.
Namun, gelar tersebut kembali hilang pada bulan September setelah saham perusahaannya jatuh, yang mengakibatkan kerugian besar sebesar USD 54 miliar atau sekitar Rp 874,91 triliun akibat penurunan pendapatan.
CFO LVMH, Jean-Jacques Guiony, mengaitkan penurunan pendapatan perusahaan dengan ketegangan geopolitik yang sedang terjadi di seluruh dunia. Ketidakstabilan ini berdampak langsung pada kinerja perusahaan dan kekayaan Arnault.
Dengan kondisi pasar yang berfluktuasi, perjalanan Bernard Arnault dalam mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya dunia menjadi semakin menantang. Persaingan yang ketat dan situasi ekonomi global yang tidak menentu dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kekayaannya di masa depan.
Sekarang Peringkat Kelima Orang Terkaya di Dunia
Saat ini, Bernard Arnault menduduki posisi kelima dalam Indeks Miliarder, di bawah kekayaan bersih Elon Musk yang mencapai USD 444 miliar, Jeff Bezos dengan USD 244 miliar, Mark Zuckerberg yang memiliki USD 207 miliar, dan Larry Ellison yang bernilai USD 190 miliar. Ia menjadi satu-satunya miliarder yang berasal dari industri barang-barang mewah, sementara semua miliarder terkaya lainnya dalam daftar lima teratas berasal dari sektor teknologi.
Hal ini juga berlaku untuk posisi di bawahnya sampai peringkat ke-10, di mana Warren Buffett menjadi satu-satunya pengecualian lainnya yang berada di posisi tersebut.
Di sisi lain, LVMH kini mengelola sekitar 75 merek yang mencakup berbagai kategori, seperti anggur dan minuman beralkohol, fesyen serta barang kulit, parfum dan kosmetik, jam tangan dan perhiasan, serta ritel. Beberapa merek terkenal di bawah naungan LVMH antara lain Christian Dior, Bulgari, Givenchy, TAG Heuer, Hublot, dan Sephora.
Selain itu, perusahaan ini juga memiliki divisi anggur dan minuman beralkohol yang mencakup nama-nama besar seperti Chandon, Château d'Yquem, dan Château Cheval Blanc.