Kronologi Lengkap Kapolsek Ngaku Ditampar Perwira TNI, 2 Jenderal Turun Tangan
Keributan tersebut terjadi di Jalinsum Desa Salangkitang, Pahae Jae, Tapanuli Utara.
Terjadi keributan antara Danki A Yonif 123/RW Kapten Inf Ridwan dengan Kapolsek Pahae Jae AKP Ramot Soala Gogo Nababan, Kamis (27/2). Keributan terjadi di Jalinsum Desa Salangkitang, Pahae Jae, Tapanuli Utara.
Mengetahui kejadian tersebut, dua jenderal Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen Sabrar Fadhilah dan Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin pun bertemu untuk membahas masalah ini. Pertemuan dilakukan di Makodam I Bukit Barisan, Jumat (28/2) siang.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan atraksi dirgantara TNI AU di Banyuwangi akan diadakan? Rangkaian kegiatan digelar pada 15-17 September 2023.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Di mana lokasi banjir rob yang dikunjungi personel TNI-Polri? Salah satunya adalah Desa Blendung, Kecamatan Ulujami.
Berikut ulasan lengkapnya.
Awal Mula Permasalahan
Peristiwa tersebut terjadi di Jalinsum Desa Salangkitang, Pahae Jae, Tapanuli Utara. Hal tersebut berawal dari Ridwan yang melintas di sana usai tugas dari Mako Yonif 123/RJW di Tapanuli Selatan. Saat itu, terjadi kemacetan panjang karena kecelakaan tunggal.
"Anggota kita ini kelihatannya buru-buru mengambil jalur pintas dengan melawan arah. Inilah yang menyebabkan kesalahpahaman yang berefek pada kejadian ini," ucap Mayjen Sabrar.
Kapolsek Pahae Jae Ngaku Ditampar
Saat itu, Ramot dan Ridwan sempat bersitegang. Ramot mengaku jika dirinya ditampar oleh Ridwan. Ramot pun mengadukan ke warga.
Personel Koramil 25/Pahae pun segera mengamankan Ridwan dari amukan massa. Kemudian Ramot dan Ridwan dimediasi oleh Babinsa Ramil 25/Pahae Jae.
Personel Tentara Datang Ke Lokasi Kejadian
Tetapi, pada pukul 13.43 WIB, anggota Yonif 123/RJW yang berjumlah sekitar 30 personel datang ke lokasi kejadian dengan membawa senjata laras panjang.
Mereka pun memukul 3 personel Polsek Pahae Jae. 3 Personel kepolisian lain yang bertugas di Tapanuli Selatan dan kebetulan melintas pun juga menjadi sasaran.
Kemudian, beberapa personel Kompi A Yonif 123/RW pun turun di depan Mapolsek Pahae Jalu dan memecahkan kaca nako di kantor polisi tersebut.
Pangdam Akan Tindak Tegas Anggota yang Bersalah
Panglima Kodam I Bukit Barisan, Mayjen Sabrar Fadhilah akan melakukan tindak tegas pada anggotanya yang bersalah. Pihaknya pun akan memeriksa personel yang terlibat dalam kejadian tersebut.
"Nantinya akan berkelanjutan pada proses hukum yang tepat, tentunya berdasarkan pemeriksaan," ucap Sabrar menegaskan.
Selain itu, mediasi pun telah dilakukan kepada pihak-pihak terkait.
"Alhamdulillah sudah selesai. Yang melakukan sudah bertemu dengan yang dianiaya dan sudah meminta maaf," lanjutnya.
Dipicu Kesalahpahaman
Pada Jumat (28/2) siang, Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen Sabrar Fadhilah dan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani melakukan pertemuan untuk membahas kejadian tersebut. Mereka telah sepakat bahwa kejadian ini dipicu oleh kesalahpahaman.
"Begitu terjadi peristiwa sore saya sudah bicara dengan Pangdam bicara dengan Danrem, Dandim dan para kapolres. Saya pastikan itu hanya kesalahpahaman. Yang kedua, tidak boleh ada kejadian seperti itu lagi," ujar Martuani.
Merajut Solidaritas TNI POLRI
Ia pun menambahkan jika pihaknya telah menugaskan Kabid Propam Polda Sumut untuk ke lokasi. Sedangkan Pangdam I Bukit Barisan memerintahkan Komandan Pomdam serta Assintel ke sana.
"Mudah-mudahan ke depan kita bisa merajut soliditas TNI Polri. Baju yang kita kenakan ini hanya warnanya saja yang berbeda karena sebenarnya kita NKRI," tambahnya.