Pernahkah Terpikir Mengapa Semua Burung Tidak Bergigi? Ternyata Ini Alasannya Secara Ilmiah
Mengapa burung tidak ada yang bergigi meski merupakan keturunan dinosaurus? Simak penjelasannya berikut ini.
Mengapa burung tidak ada yang bergigi meski merupakan keturunan dinosaurus? Simak penjelasannya berikut ini.
Pernahkah Terpikir Mengapa Semua Burung Tidak Bergigi? Ternyata Ini Alasannya Secara Ilmiah
Burung merupakan salah satu jenis unggas yang banyak dijumpai di lingkungan manusia.
Kebanyakan jenis burung tidak berbahaya dan tidak menyerang manusia. Bahkan anatomi tubuh mereka dirancang tidak untuk melukai manusia.
- Peneliti Temukan Fosil Dinosaurus Spesies Baru Berusia 165 Juta Tahun, Punggungnya Berlapis Baja dan Ditumbuhi Sisik Tajam Bagai Duri
- Dinosaurus Berubah Jadi “Ayam” Gara-gara Letusan Gunung Berapi yang Dahsyat
- Heboh Penemuan Dinosaurus Kerdil Seukuran Bebek yang Hidup 68 Juta Tahun Lalu
- Berdasar Fosil dan Penggalian, 10 Penyakit Ini Ternyata Juga Dialami Dinosaurus
Kebanyakan hewan yang berbahaya bagi manusia memiliki senjata mematikan seperti gigi maupun taring.
Meski merupakan keturunan dinosaurus, burung ternyata tidak mewarisi gigi seperti nenek moyang mereka.
Mengapa hal demikian bisa terjadi? Melansir dari laman Britanica, Jumat (22/3) berikut penjelasannya menurut ilmiah.
Penemuan fosil dinosaurus menunjukkan bahwa dinosaurus memang mempunyai gigi, tetapi mengapa burung modern tidak memiliki gigi?
Di balik pertanyaan tersebut ternyata ada alasan yang berkaitan dengan pola dan lingkungan hidup mereka.
Sebagai contoh, tidak adanya gigi pada seekor burung dianggap sebagai adaptasi yang memungkinkan hewan-hewan ini mengejar mangsanya seperti cacing, serangga, dan vertebrata dan mengonsumsi biji-bijian dan kacang-kacangan dengan lebih mudah, karena mereka tidak harus bersaing dengan seekor burung.
Selain itu, adanya gigi membuat burung menjadi lebih ringan, sehingga mungkin lebih mudah untuk terbang tanpa beban.
Namun, penelitian terbaru meningkatkan pertanyaan baru yang saat ini tengah diteliti.
Gigi hewan membutuhkan waktu lama untuk menyatu saat hewan berkembang di dalam telur.
Jika dibandingkan dengan perkembangan gigi dinosaurus, proses ini bisa memakan waktu hingga 60 persen waktu inkubasi burung.
Sehingga menghilangkan gigi sama sekali memungkinkan burung untuk berkembang dan menetas lebih cepat dan menghabiskan lebih sedikit waktu dalam kondisi rentan dan tidak dapat digerakkan.
Saat ini banyak spesies burung menetas dalam waktu berminggu-minggu atau bahkan berhari-hari setelah telurnya diletakkan, sedangkan dinosaurus berkembang di dalam telur selama beberapa bulan.
Lantas bagaimana jadinya bila burung memiliki gigi saat ini?
Salah satu burung terakhir yang diketahui memiliki sesuatu yang mirip dengan gigi asli adalah Ichthyornis.
Burung tersebut masuk dalam genus yang hidup lebih dari 66 juta tahun yang lalu.
Selanjutnya, sebagian besar burung yang masih dalam tahap pra-menetas telah menumbuhkan sesuatu yang disebut gigi telur—gigi atau struktur mirip gigi yang digunakan oleh anak-anak spesies bertelur untuk memecahkan cangkang telur dan melepaskan diri darinya.
Beberapa kadal dan ular mengembangkan gigi asli yang menonjol di luar deretan gigi lainnya, namun burung (dan banyak hewan bertelur lainnya) memiliki struktur tanduk analog yang melakukan fungsi serupa.