5 Pekerjaan Tak akan Pernah Bisa Digantikan Teknologi AI
Meskipun teknologi tidak diragukan lagi akan mengubah cara pekerjaan tertentu dilakukan, namun ada pekerjaan yang akan selalu membutuhkan sentuhan manusia.
Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) terus mengubah lanskap dunia kerja, menggantikan banyak pekerjaan rutin yang dapat diotomatisasi. Berkembangnya teknologi ini membuat segelintir orang merasa terancam jika profesinya tergantinkan.
Meskipun teknologi tidak diragukan lagi akan mengubah cara pekerjaan tertentu dilakukan, namun ada pekerjaan yang akan selalu membutuhkan sentuhan manusia.
-
Mengapa profesi rohaniawan dianggap tidak bisa digantikan AI? Tak dimungkiri, robot dan program AI mulai merangsek ke wilayah keramat bagi orang beragama. Meski AI mulai masuk pada ranah ritual, setiap kelompok agama masih membutuhkan manusia untuk tetap memandu keyakinannya kepada Tuhan.
-
Apa profesi yang menurut penelitian tidak akan tergantikan oleh AI? Dari sekian banyak profesi yang bakal ‘dihantam’ AI ada satu profesi yang tak akan tergantikan. Apa itu? Dikutip dari IndianExpress, Kamis (3/8), profesi itu adalah Rohaniawan.
-
Apa saja kemampuan penulis yang tidak bisa ditiru AI? Penulis memiliki kewajiban untuk mengedit, mentranskrip sebuah naskah, menulis blog sesuai Search Engine Optimization (SEO), dan banyak hal lainnya yang tidak dapat dilakukan AI.
-
Kenapa pekerjaan penulis lepas meningkat di tengah perkembangan AI? Meski banyak perusahaan memanfaatkan AI untuk konten kreatif mereka, tawaran pekerjaan untuk menulis tetaplah tinggi. Penulis memiliki kewajiban untuk mengedit, mentranskrip sebuah naskah, menulis blog sesuai Search Engine Optimization (SEO), dan banyak hal lainnya yang tidak dapat dilakukan AI.
-
Apa yang ditemukan para ahli dengan menggunakan AI? Para ahli dari Universitas Bradford, Nottingham, dan Stanford telah mengembangkan algoritma analisis khusus untuk membuat sebuah penemuan: salah satu objek dalam lukisan karya Raffaello Sanzio/Raphael ternyata tidak dilukis oleh sang maestro.
-
Apa peran utama AI yang disebutkan oleh para pelaku usaha? AI kini punya peran fundamental agar pekerjaan selesai lebih efektif dan efisien.
Lantas pekerjaan apa saja yang tidak akan tergantikan oleh AI?
Melansir dari berbagai sumber berikut profesi yang tidak tergantikan oleh AI:
1. Pekerja Sosial
Pekerja sosial, konselor, terapis, dan psikolog tidak berisiko kehilangan pekerjaan karena alasan sederhana bahwa pekerjaan ini bergantung pada sentuhan dan emosi manusia.
Dalam menangani kesehatan mental, akan menjadi tidak bertanggung jawab jika menyerahkan semuanya kepada AI atau program otomatis untuk menangani situasi yang rumit seperti itu.
Karena pekerja di bidang ini bergantung pada pembentukan hubungan antarmanusia dan pengembangan pemahaman yang kompleks tentang berbagai perilaku, kecil kemungkinan pekerja sosial, terapis, atau pekerja di bidang serupa akan melihat pekerjaan mereka diambil alih oleh mesin.
2. Tenaga Medis
Meskipun AI juga digunakan dalam bidang kedokteran untuk memudahkan kehidupan dokter dan meningkatkan efisiensi administrasi dan bahkan prosedur medis. Namun, karyawan seperti dokter, perawat, dan terapis fisik tidak dapat digantikan oleh proses otomatis.
Dokter di masa depan kemungkinan akan bekerja lebih erat dengan teknologi untuk memberikan pasien mereka prosedur yang paling inovatif dan bebas kesalahan.
Namun, ini hanya akan memberi lebih banyak waktu bagi pekerja medis untuk fokus pada aspek lain dari pekerjaan mereka, seperti mendiagnosis dan menangani pasien.
3. Seniman
Jika ada bidang yang membutuhkan lebih banyak sentuhan manusia, itu adalah seni. Pelukis, aktor, sutradara, musisi, penulis, dan semua jenis seniman lainnya menciptakan karya pribadi yang tidak dapat ditiru oleh mesin.
Banyak yang bergantung pada pembuat film, aktor, dan sutradara untuk menciptakan dunia dan cerita imajinatif serta mewujudkannya.
Jenis kreator lain seperti seniman visual atau musisi mengandalkan emosi mentah untuk menciptakan karya mereka. Teknologi dapat mencoba meniru jenis seni tertentu, tetapi tanpa emosi manusia atau kreativitas di balik karya seni, dapatkah karya seni tersebut benar-benar bermakna.
4. Koki
Anda mungkin pernah melihat video robot yang membuat makanan sederhana seperti panekuk atau telur dadar. Meskipun video dan robot itu sendiri mengesankan, hal itu tidak dapat dibandingkan dengan makanan yang disiapkan dengan cinta, gairah, dan keahlian.
Koki menggabungkan gairah dan kreativitas mereka terhadap makanan dengan keahlian mereka sehingga mereka dapat menciptakan menu baru dan menarik.
Robot mungkin dapat membantu di masa depan dengan pekerjaan di industri makanan cepat saji yang cenderung lebih mengutamakan efisiensi daripada kualitas, tetapi mereka tidak dapat meniru cara koki memadukan berbagai rasa untuk menciptakan hidangan yang unik.
5. Pendidikan
Meskipun AI semakin banyak digunakan dalam pendidikan, kecil kemungkinan para pendidik sendiri akan melihat pekerjaan mereka digantikan oleh teknologi. Guru bekerja sama erat dengan siswa mereka untuk menawarkan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Teknologi sering digunakan di ruang kelas untuk membantu guru dan melibatkan lebih banyak siswa, tetapi guru yang mengajar secara langsung menawarkan lebih banyak nilai dan pengayaan yang tidak dapat diberikan oleh AI.
Selain memberikan siswa pengalaman belajar yang lebih langsung, pendidik memberikan empati dan mengembangkan hubungan pribadi dengan siswa mereka, dan ini tidak dapat ditiru dengan otomatisasi atau teknologi apa pun.