Gojek Bantu Pelaku Usaha Kelola Keuangan Lewat Teknologi
Gojek menghadirkan layanan untuk membantu perusahaan menghadapi berbagai tantangan usaha.
Gojek menghadirkan layanan untuk membantu perusahaan menghadapi berbagai tantangan usaha.
Gojek Bantu Pelaku Usaha Kelola Keuangan Lewat Teknologi
Laporan yang bertajuk 'A Closer Look 2023: Mastering Business Expense Management in Indonesia' menunjukkan, 75 persen perusahaan di Indonesia masih menggunakan sistem manual untuk melakukan proses penggantian pengeluaran (reimbursement).
- Kisah Pengangguran Sukses Bisnis Pisang Keju Modal Rp10 Juta, Kini Omzet Rp60 Juta per Bulan
- Orang Kaya Ternyata Tetap Punya Utang, Ini Penjelasannya
- Sering Dibully dan Alami Kerugian Berkali-kali, Pria Ini Kini Sukses Jadi Juragan Kos di Yogyakarta
- Berkali-kali Gagal Bangun Usaha dan Terlilit Utang, Pria Ini Sukses Jadi Bos Ayam dengan Modal Rp700.000
Sementara, sistem reimbursement masih menjadi hambatan utama yang dirasakan mayoritas karyawan dalam mengajukan pengeluaran bisnis sehari-hari.
Untuk itu, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) berkomitmen membantu pelaku usaha untuk mengatasi tantangan usaha lewat layanan GoCorp.
Lewat layanan ini, pelaku usaha dibantu dalam mengatur berbagai pengeluaran perusahaan untuk kegiatan operasional karyawan seperti tunjangan transportasi, makanan, hingga pengiriman barang.
Chief of Transport Officer Gojek, Shobhit Singhal dalam sambutannya mengungkapkan Gojek memiliki komitmen jangka panjang untuk mempermudah masyarakat.
Tak hanya bagi pelanggan individu, Gojek juga merambah komitmen tersebut kepada pelaku bisnis lewat hadirnya layanan GoCorp.
"Selama proses pengembangan GoCorp, kami menemukan proses business expense management di Indonesia masih banyak dilakukan secara manual, terutama untuk bisnis skala kecil dan menengah. Meskipun perusahaan sudah berbasis aplikasi atau online, terkadang karyawan masih perlu mencetak dan mengumpulkan kembali berbagai bukti penggunaan tunjangan secara terpisah, yang diikuti oleh proses pelaporan yang tetap harus dilakukan perusahaan secara manual," kata Shobhit di Jakarta, Kamis (21/9).
Hal ini didukung dari temuan GoCorp yang menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadopsi sistem teknologi secara end-to-end dapat menurunkan kekhawatiran manajemen terkait masalah efisiensi dan penyederhanaan proses yang memakan waktu, serta kurangnya visibilitas perusahaan.
Selain memberikan visibilitas pengeluaran dan penggunaan layanan secara real-time, penagihan GoCorp disesuaikan dengan pemakaian tanpa dibebankan biaya maintenance, serta tidak ada minimal penggunaan maupun deposit apapun.
Berbagai faktor keunggulan tersebut mendorong peningkatan hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu, atas jumlah perusahaan Indonesia yang mengadopsi solusi GoCorp.
Menurutnya, GoCorp memiliki potensi sangat luas kedepannya, mengingat lebih dari 60 persen pengguna Gojek merupakan karyawan perusahaan.
Hal ini tentunya juga sejalan dengan strategi Gojek dalam mendukung profitabilitas GoTo, dengan menghadirkan variasi produk untuk menjangkau segmen konsumen baru.
"Lewat GoCorp, kedepannya kami akan terus mendukung digitalisasi business management expense di Indonesia agar dapat membantu operasional perusahaan lebih efisien sehingga mendukung produktivitas perusahaan secara berkelanjutan," tutup Shobhit.
Merdeka.com