Holding BUMN Tambang Bakal Bangun 4 Proyek Hilirisasi di 2019, Ini Rinciannya
Direktur Utama Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, empat proyek hilirisasi tersebut terdiri dari pembangunan pengolahan bauksit menjadi alumina bersama PT Aneka Tambang Tbk di Kalimantan Barat, dengan kapasitas 1 juta ton per tahun dengan nilai investasi USD 250 juta.
Holding Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) Pertambangan akan membangun empat proyek hilirisasi pertambangan mineral dan batu bara (minerba) pada tahun ini. Langkah ini merupakan upaya meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia.
Direktur Utama Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, empat proyek hilirisasi tersebut terdiri dari pembangunan pengolahan bauksit menjadi alumina bersama PT Aneka Tambang Tbk di Kalimantan Barat, dengan kapasitas 1 juta ton per tahun dengan nilai investasi USD 250 juta
-
Di mana letak Pulau Banyak, gugusan pulau yang mempesona di Aceh? Di ujung barat Indonesia tepatnya di Provinsi Aceh, banyak dijumpai gugusan-gugusan pulau kecil yang indah dengan hamparan pasir putih dibalut dengan deru ombak yang begitu memanjakan mata. Salah satu gugusan pulau itu bernama Pulau Banyak yang berada di Kabupaten Aceh Singkil.
-
Kapan Gambus Misri Bintang Sembilan dibentuk? Gambus Misri Bintang Sembilan dibentuk pada tahun 1963.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Kapan BPH Migas meninjau Terminal BBM di Palaran? Kunjungan ini berlangsung pada Sabtu (20/07/2024) lalu.
-
Di mana letak situs batu China di Cirebon? Di Desa Ciawi Japura, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
"Kita akan produksi alumina, banyak bauksit di kalimantan, tahun ini bangun, feasibility study sudah, tinggal pembangunan," kata Budi, di Jakarta, Jumat (1/2).
Proyek berikutnya adalah pembangunan pengolahan batubara menjadi gas dan produk turunan lainnya, akan dilakukan PT Bukit Asam Tbk di Riau. Proyek tersebut akan menghasilkan gasifikasi batubara dimethyl ether (DME), sebagai pengganti bahan baku Liqufied Petroleum Gas (LPG). Sehingga dapat menekan impor bahan baku LPG sebesar 5 juta ton pertahun.
"DME dari lokal dari coal kita bisa kurangi impor. Kurangi CAD dan bantu currency rupiah. LPG coal secara logika lebih murah dari gas," tuturnya.
Dua proyek hilirisasi berikutnya adalah pembangunan faslitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) tembaga yang akan dilakukan oleh PT Freeport Indonesia, serta penjajakan pengolahan nikel menjadi bahan utama yang dapat digunakan oleh industri baterai.
"High Pressure Acid Leaching, nickel ore bisa stainless steel saja, tapi dalam 5 tahun terakhir nikel bahan baku utama untuk baterai," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ikut Holding Infrastruktur, Jasa Marga Resmi Jadi BUMN Non Persero
Holding BUMN Infrastruktur, Adhi Karya Siap Lepas 51 Persen Saham
Waskita Karya Resmi Ubah Status Jadi BUMN Non-Persero
Ambisi Menteri Rini Rampungkan 16 Holding BUMN Tahun Ini
Holding BUMN Perumahan & Infrastruktur Rampung Pertengahan Februari 2019
Usai WIKA, 4 BUMN ini Segera Lepas Status Persero