Jasa Marga catat laba bersih Rp 1 triliun pada Semester I-2017
PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 1,01 triliun pada Semester I-2017. Jumlah tersebut meningkat sebesar 9,79 persen dibandingkan periode Semester I-2016 sebesar Rp 925 miliar.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 1,01 triliun pada Semester I-2017. Jumlah tersebut meningkat sebesar 9,79 persen dibandingkan periode Semester I-2016 sebesar Rp 925 miliar.
Peningkatan laba bersih ini ditopang oleh peningkatan pendapatan tol dan usaha lain yang mencapai Rp 4,53 triliun atau meningkat 7,47 persen dibandingkan Semester I-2016 sebesar Rp 4,21 triliun.
"Pendapatan tol sebesar Rp 3,99 triliun atau naik sebesar 2,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,88 triliun. Sedangkan, untuk pendapatan usaha lain tercapai sebesar Rp 543 miliar atau naik sebesar 62,03 persen dari Semester I-2016 sebesar Rp 335 miliar," ujar Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/8).
Donny mengatakan aktivitas konstruksi ruas-ruas jalan tol baru tercermin pada realisasi pendapatan konstruksi yang mencapai Rp 8,57 triliun atau naik sebesar 243,15 persen dari tahun 2016 Rp 2,50 triliun. Kegiatan ekspansi Perseroan juga terlihat dari total nilai aset yang tercapai Rp 65,81 triliun meningkat 23,01 persen dari tahun lalu sebesar Rp 53,50 triliun yang mana ekspansi tersebut dilakukan perseroan untuk pertumbuhan jangka panjang.
Pada sisi EBITDA, kinerja Jasa Marga juga mencerminkan hasil yang cukup baik, di mana seiring dengan aktivitas investasi yang dilakukan. Jasa Marga berhasil memperoleh EBlTDA sebesar Rp 2,82 triliun, tumbuh 6,55 persen dibandingkan Semester I-2016 dan mencapai margin EBITDA sebesar 57,94 persen.
Sementara itu, Semester I-2017 Jasa Marga optimis mengejar target pengoperasian jalan tol baru sepanjang 210 Km. Pada tanggal 3 Agustus 2017, Jasa Marga telah mengoperasikan Jalan Tol Gempol-Pasuruan segmen Gempol-Bangil (Gempol Junction-Bangil) sepanjang 6,80 Km yang melengkapi Segmen Bangil-Rembang sepanjang 7,10 Km.
"Di mana Bangil-Rembang sepanjang 7,10 km telah beroperasi sejak April 2017. Sehingga saat ini Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi Gempol-Rembang telah beroperasi penuh," jelasnya.
Selain itu pada Triwulan III, Jasa Marga juga merencanakan akan mengoperasikan jalan tol Semarang-Solo segmen Bawen-Salatiga sepanjang 17,50 km. Saat ini progres konstruksi jalan tol tersebut telah mencapai 100 persen.
Berikut adalah progres konstruksi jalan tol Jasa Marga hingga 30 Juni 2017 yang direncanakan akan beroperasi di akhir tahun 2017:
1. Jalan Tol Surabaya-Mojokerto seksi Sepanjang-Krian (15,50 km), progres pekerjaan konstruksi 90,54 persen.
2. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (41,69 km), progres pekerjaan konstruksi 81,51 persen.
3. Jalan Tol Solo-Ngawi (90,25 km), progres pekerjaan konstruksi 66,85 persen.
4. Jalan Tol Ngawi-Kertosono (25,00 km), progres pekerjaan konstruksi 73.97 persen.
5. Jalan Tol Gempol-Pasuman seksi Rembang-Pasuruan (6,60 km), progres pekerjaan konstruksi 20.85 persen.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
Baca juga:
Produksi gas Tiung Biru bakal dialokasikan untuk PLTGU Jawa 3
Kejar posisi 5 bank aset terbesar, BTN genjot ekspansi anorganik
WIKA terbangkan 800 pekerja ke Dubai bangun perumahan pemerintah UEA
Semester I, WIKA raup kontrak anyar Rp 20,8 triliun
BNI catat laba bersih semester I 2017 sebesar Rp 6,41 triliun
Semester I-2017, produksi emas Antam turun ke 1.013 Kg