Jepang Buat Mata Uang Desain Terbaru Pakai Hologram 3 Dimensi, Dijamin Tak Bisa Dipalsukan
Uang kertas baru ini juga dicetak lebih besar sehingga lebih mudah dibaca, terutama bagi penduduk lanjut usia di negara tersebut.
Yen dikemas menggunakan teknologi hologram 3D untuk melawan pemalsuan yang sering terjadi dan banyak memakan korban penipuan.
Jepang Buat Mata Uang Desain Terbaru Pakai Hologram 3 Dimensi, Dijamin Tak Bisa Dipalsukan
Pemerintah Jepang secara resmi menerbitkan uang kertas Yen dengan desain terbaru untuk pertama kalinya dalam dua dekade terakhir.
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Kenapa Jepang memberikan insentif uang tunai di beberapa daerahnya? Jepang, yang mengalami penurunan populasi signifikan setiap tahunnya, menemukan solusi dengan memberikan insentif uang tunai di beberapa daerah.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kenapa peredaran mata uang Jepang di Sumatra menyebabkan inflasi? Di Provinsi Sumatra banyak beredar mata uang Jepang yang sudah menjadi alat tukar sehari-hari masyarakat. Akan tetapi, peredaran mata uang ini justru mengakibatkan inflasi, sehingga nilainya terus merosot dan harga-harga barang terus melambung.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Mata uang apa yang menduduki peringkat teratas sebagai mata uang terkuat di dunia selain Dollar? Mata Uang Paling Tinggi di Dunia, Ternyata Bukan Dollar! Adanya daftar mata uang terkuat ini bukan hanya sekedar informasi, tetapi juga dapat menjadi referensi bagi pelaku bisnis, investor, dan analis ekonomi.
Melansir dari AP News, Yen dikemas menggunakan teknologi hologram 3D untuk melawan pemalsuan yang sering terjadi dan banyak memakan korban penipuan.
Mayoritas transaksi di Jepang juga masih dilakukan secara tunai dan pembayaran non-tunai masih lebih lambat diterima dibandingkan di banyak negara lain.
Perdana Menteri, Fumio Kishida memuji fitur anti-pemalsuan mutakhir pada uang kertas baru pecahan 10.000 yen, 5.000 yen, dan 1.000 yen sebagai sesuatu yang bersejarah.
- Mengenal Pahlawan-Pahlawan Nasional di Uang Kertas Rupiah, Siapa Mereka?
- Daftar Nama Mata Uang Berbagai Negara di Dunia, Khususnya ASEAN
- Uang Pecahan Rp75.000 Kembali Viral, Ternyata Ada Makna Tersembunyi di Balik Gambar Uang Kertas Khusus Ini
- Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998
"Saya berharap masyarakat akan menyukai uang kertas baru ini, dan uang kertas ini akan membantu memberi energi pada perekonomian Jepang," kata Fumio dikutip Jumat (5/7).
merdeka.com
Uang kertas baru ini juga dicetak lebih besar sehingga lebih mudah dibaca, terutama bagi penduduk lanjut usia di negara tersebut.
Menurut pemerintah, hingga akhir Maret tahun depan, hampir 7,5 miliar lembar uang kertas baru akan dicetak. Jumlah uang dalam uang kertas baru yang beredar dalam satu hari diperkirakan mencapai 1,6 triliun yen atau SD10 miliar, setara Rp162,9 triliun.
Untuk uang kertas 10.000 yen, yang bernilai sekitar USD62 atau setara Rp1 juta (kurs Rp16.290), bergambar wajah Eiichi Shibusawa, yang dikenal sebagai "bapak kapitalisme Jepang," tokoh kunci dalam membangun ekonomi modern Jepang. Ia dianggap sebagai pendiri ratusan perusahaan.
Kemudian uang kertas 5.000 yen, senilai sekitar USD30 atau Rp488 ribu, menampilkan Umeko Tsuda, seorang pelopor feminis dan pendidik yang mendirikan sebuah perguruan tinggi.
Terakhir, uang kertas 1.000 yen, senilai sekitar USD6,20 atau setara Rp100 ribu, menggambarkan dokter dan ahli bakteriologi Shibasaburo Kitasato, yang berperan penting dalam penelitian tetanus dan wabah pes.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda menilai uang tunai akan tetap penting meskipun negara tersebut beralih ke pembayaran digital, yang tertinggal dari negara-negara maju.
“Uang tunai adalah alat pembayaran yang aman yang dapat digunakan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, dan akan terus memainkan peran penting,” kata Ueda.
merdeka.com