Lihat sapi lokal bobot 800 kg, mentan yakin RI swasembada daging
"Saya pikir sapi Limosin dan Brahman di Bali, ternyata itu sapi lokal namanya sapi onggo."
Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimistis Indonesia bisa swasembada daging. Itu setelah melihat pengembangan rekayasa genetik PT Karya Anugerah Rumpin (KAR) berhasil menciptakan sapi berbobot 700-800 kilogram.
"Saya pikir sapi Limosin dan Brahman di Bali, ternyata itu sapi lokal namanya sapi onggo seberat 800 kg. Artinya dengan berat sapi lokal ini, kita bisa wujudkan swasembada daging," kata Amran dalam keterangan tertulisnya di Bogor, Kamis (7/1).
-
Kapan bakso sapi dianggap matang? Didihkan kembali hingga bakso mengambang dan matang.
-
Apa yang menjadi ciri khas bumbu krengsengan daging sapi? Seperti disebutkan di atas, bumbu krengsengan daging yang menjadi ciri khas pada hidangan ini adalah penggunaan petis udang.
-
Kapan tongseng daging sapi biasanya disantap? Hidangan ini sering disantap dengan nasi putih hangat dan kerupuk sebagai pelengkap.
-
Apa perbedaan utama antara daging sapi dan daging kambing? Kedua jenis daging ini menawarkan berbagai keunggulan nutrisi yang unik, serta perbedaan dalam hal kandungan lemak, tekstur, dan aroma.
-
Bagaimana cara memasak krengsengan daging sapi? Rebus daging dua kali dan ambil kaldunya pada rebusan kedua.Tumis bumbu halus, lengkuas, serta daun salam hingga harum.Campurkan potongan daging sapi bersama dengan kaldunya (air rebusan kedua), petis udang, kecap manis, dan bumbu seasoning sesuai selera.Aduk masakan hingga daging benar-benar empuk dan periksa rasanya.Siapkan krengsengan daging sapi untuk disajikan. Tambahkan bawang goreng untuk menambah cita rasa.
-
Kapan bistik daging sapi Jawa disajikan? Sajikan bistik daging dengan pelengkap seperti kentang goreng, selada, buncis dan wortel rebus. Nikmati selagi hangat.
Untuk mengakselerasi swasembada daging, pemerintah telah menyiapkan sentra pengembangan sapi lokal. Yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Lampung.â¨
Selain itu, tahun ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,8 triliun untuk pengembangan peternakan.
"Kementerian Pertanian akan menyiapkan lahan 2 juta ha bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan," imbuhnya.
Guna menghindari impor daging, kata Amran, pihaknya juga akan menyediakan 100 ribu indukan sapi dalam waktu dekat. Itu untuk menghasilkan pedet (anakan sapi) dalam jumlah besar.
"Jadi, kita tidak lagi bicara impor, sedikit-sedikit impor. Yang kita bicara adalah swasembada daging lokal dan ekspor. Kalau kebutuhan di DKI Jakarta sudah bisa dipenuhi dari sapi lokal, maka tidak ada namanya impor."
Sekedar informasi, sebanyak 70 persen daging impor dikonsumsi penduduk ibu kota negara.
Baca juga:
Menteri Australia girang RI akan impor 600 ribu ekor sapi di 2016
Tekan harga daging, rumah potong didorong punya lemari pendingin
Peternak sebut daging ilegal asal India banjiri pasar tradisional
Kemendag ogah respon dugaan peredaran daging sapi ilegal India
Ini cara Kementan tingkatkan kesejahteraan peternak