LIPI akui ahli pengelompokan jenis flora dan fauna RI masih kurang
Dari 9000 peneliti di Indonesia, ahli taksonomi hanya berjumlah 174 orang.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain mengatakan jumlah ahli pengelompokan jenis flora dan fauna (taksonomi) di Indonesia sangat memprihatinkan dan tidak seimbang dengan keanekaragaman hayati tanah air. Dari 9000 peneliti di Indonesia, ahli taksonomi hanya berjumlah 174 orang.
"Menurut data dari Directory of Indonesia Taksonomi menunjukkan bahwa jumlah ahli taksonomi dan pengajar taksonomi masih sangat sedikit. Sehingga kita butuh taksonomi yang lebih banyak lagi. Karena yang ideal itu jumlah peneliti di suatu negara itu minimal 1000:1 juta penduduk," ujar Iskandar di Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Jakarta, Kamis (21/1).
-
Bagaimana para ilmuwan meneliti ekolokasi pada kelelawar? Para peneliti menggunakan tengkorak yang terpelihara dengan baik dari kelelawar berusia 50 juta tahun untuk mengamati dan mengukur telinga bagian dalamnya.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu biologi? Biologi adalah studi tentang organisme hidup dan bagaimana mereka menjalani proses kehidupan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam inti bumi? Namun, para ilmuwan kini telah menemukan wilayah besar misterius berbentuk donat yang terletak di dalam inti terluar bumi.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Hutan Amazon? Sebuah kota kuno besar telah ditemukan di Amazon, tersembunyi selama ribuan tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di hutan Amazon? Para ahli percaya bahwa ular terbesar yang pernah tercatat telah ditemukan di hutan hujan Amazon di Ekuador oleh kru film dokumenter Will Smith.
Dia menambahkan, meski jumlah ahli taksonomi pada 2015 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, namun para peneliti tersebut belum mewakilkan jenis-jenis taksonomi yang ada di Indonesia. Seperti ahli taksonomi hewan meningkat dari 52 orang menjadi 99 orang, ahli taksonomi tumbuhan meningkat dari 69 orang menjadi 79 orang, dan ahli taksonomi mikroba meningkat dari 15 orang menjadi 51 orang.
"Sedangkan variasi ekosistem di Indonesia sebanyak 74 varian. Dimana persentase keanekaragaman fauna Indonesia dari dunia itu bervariasi dari 2-85 persen, dan kekayaan flora di Indonesia terhadap dunia itu bervariasi dari 2-65 persen. Keanekaragaman kita besar dan kita membutuhkan ahli yang besar pula," kata dia.
Dengan begitu, Iskandar bakal melakukan rekrutmen peneliti lebih banyak lagi di tahun ini. Selain itu, dia juga berharap pemerintah bisa membantu LIPI untuk menambah jumlah ahli taksonomi melalui kebijakan nasional yang membuktikan adanya perhatian bahwa pemberdaya genetik.
"Kita berharap tahun depan kita bisa merekrut ahli taksonomi lebih banyak lagi. Hanya permasalahannya rekrutmen. Dari tahun lalu hingga tahun ini masalahnya adalah moratorium. Sementara yang sudah ada ini banyak juga yang mau pensiun," pungkas dia.
Baca juga:
Pemerintah luncurkan dokumen acuan kenali flora dan fauna RI
Kementerian LHK: Indonesia rawan pencurian keanekaragaman hayati
Pegunungan di Batu jadi tempat singgah migrasi burung elang
Peneliti dunia antre ingin teliti potensi alam Indonesia
Nasib hewan Indonesia, di hutan diburu di kebun binatang tak terurus
Habitat Rafflesia Arnoldii ditemukan Hutan Lindung Boven Lais