LPS turunkan suku bunga penjaminan 50 basis poin ke 6,26 persen
Sementara, tingkat bunga penjaminan valuta asing tetap 0,75 persen.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk menurunkan bunga penjaminan 50 basis poin (bps) pada simpanan Rupiah untuk periode 15 September 2016 hingga 15 Januari 2017. Sedangkan, tingkat bunga untuk simpanan dalam valuta asing tetap.
Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah menegaskan tingkat bunga penjaminan Rupiah saat ini di posisi 6,26 persen, turun dari 6,75 persen. Tingkat bunga penjaminan valuta asing 0,75 persen.
Sementara, tingkat bunga penjaminan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk Rupiah sebesar 8,75 persen. Angka ini juga mengalami penurunan 50 bps dari sebelumnya di 9,25 persen.
"Penurunan yang signifikan sejalan dengan tren penurunan bunga perbankan, kemudian situasi ekonomi secara makro, laju inflasi menurun, dan likuiditas perbankan dan prospek likuiditas hingga akhir tahun ini akan memadai," ujar Halim di Equity Tower, Jakarta, Selasa (13/9).
Halim juga menyinggung masalah likuiditas perbankan yang masih memadai hingga akhir tahun. Hal ini didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter dan masuknya aliran dana dari Tax amnesty.
"Likuiditas perbankan memadai, diharapkan memadai hingga akhir tahun dengan aliran masuk dari Tax Amnesty," ungkap Halim.
Baca juga:
LPS bakal ubah besaran premi bank berdasarkan tingkat risiko
Akhir 2016, LPS berharap perbankan nasional membaik
Hingga Mei 2016, LPS tutup 5 BPR dengan rasio kredit macet 65 persen
Bos LPS sebut masih ada kemungkinan penurunan suku bunga
LPS klaim kinerja perbankan tumbuh positif
Sepanjang 2016, LPS tangani 14 BPR bermasalah
Hingga Mei 2016, LPS tutup 5 BPR terindikasi fraud
-
Bagaimana cara LPS menangani simpanan nasabah yang melebihi Rp2 miliar? Sedangkan jumlah simpanan di atas Rp2 miliar akan diselesaikan oleh Tim Likuidasi berdasarkan hasil likuidasi kekayaan bank.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana LPS Indonesia bisa meningkatkan pengawasan setelah melihat kasus SVB dan SBNY? LPS Indonesia Tingkatkan Pengawasan Berkaca pada kasus kegagalan SVB dan SBNY, Puteri berharap Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) beserta otoritas lainnya di Indonesia bisa meningkatkan pengawasan dan pengaturan,khususnya terhadap manajemen risiko likuiditas untuk mencegah kejadian terulang kembali.
-
Kapan kinerja industri perbankan Indonesia terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil," jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.