Menko Luhut: Tidak ada perubahan nama Laut China Selatan
"Saya belum pernah memberikan keputusan resmi penamaan pulau. Memang ada wacana (pengubahan) penamaan," kata Luhut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menegaskan tidak ada perubahan penyebutan Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara. Meski demikian, dia mengakui pihaknya pernah membahas wacana tersebut.
"Saya belum pernah memberikan keputusan resmi penamaan pulau. Memang ada wacana (pengubahan) penamaan," kata Luhut, di kantornya, Rabu (13/9).
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Kenapa Presiden Jokowi membahas konflik Laut China Selatan dengan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Bagaimana cara Panglima Laot menjaga ketertiban di laut? Kemudian, Panglima Laot berhak menyelesaikan sengketa yang terjadi di antara nelayan di laut agar tidak terjadi konflik berkepanjangan. Artinya, mereka berperan sebagai penengah dan juga pengadil.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di China timur laut? Fosil seekor hewan mamalia menyerang dinosaurus ditemukan di China timur laut. Seekor mamalia sejenis luwak sedang menyerang seekor dinosaurus pemakan tumbuhan, menindih mangsanya, dan menggigitnya.
-
Mengapa kapal Dinasti Ming tenggelam di Laut China Selatan? Para peneliti meyakini kapal tersebut dimuat di wilayah Jingdezhen dan berfungsi sebagai kapal ekspor, mengingat pada abad ke-14, Jingdezhen menjadi pusat produksi porselen terbesar di China.
-
Bagaimana dampak dari aktivitas pola tekanan rendah di laut China Selatan terhadap curah hujan di Indonesia? Aktivitas pola tekanan rendah ini berdampak terhadap berkurangnya aliran massa udara basah ke arah selatan ekuator. Dengan begitu, terjadinya jumlah kandungan uap air yang sedikit. “Dari peristiwa itu, mengakibatkan kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara. Tak heran bila sinar matahari begitu intens langsung ke permukaan Bumi di wilayah Jawa- Nusa Tenggara,”
Sebelumnya Kemenko Bidang Kemaritiman meluncurkan peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baru. Peta baru tersebut lebih menitikberatkan pada perbatasan laut Indonesia dengan negara lainnya. Nama Laut China Selatan juga disebut diganti menjadi Laut Natuna Utara.
"Yang mengeluarkan (pernyataan perubahan nama) itu enggak ada tanda tangan saya kan? Ya sudah, saya belum pernah ngomong itu," ujar Luhut.
Luhut mengungkapkan, perlu proses panjang dalam mengeluarkan kebijakan perubahan nama.
"Ada satu proses pengambilan keputusan yang belum dilalui. Bahwa di sini ada pernah brainstorming mengenai hal itu iya, tapi enggak ada officially mengenai hal itu," pungkasnya.
Baca juga:
RI minta China tak pamer kekuatan di laut China Selatan
Kapal perang AS tabrak kapal tanker minyak di Selat Malaka, 10 pelaut hilang
Menteri Susi: Pemerintah layak ganti nama Laut China Selatan
China mencari-cari alasan sangkal penamaan Laut Natuna Utara
Ini wujud peta baru Indonesia