Pendapatan LPKR 2022 Diproyeksi Tumbuh Hingga Rp15,48 Triliun
Konsensus analis memprediksi pendapatan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) tetap bertumbuh pada 2022. Konsensus analis di Bloomberg memperkirakan LPKR akan membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp15,48 triliun pada 2022.
Konsensus analis memprediksi pendapatan PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) tetap bertumbuh pada 2022. Konsensus analis di Bloomberg memperkirakan LPKR akan membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp15,48 triliun pada 2022.
"Pendapatan LPKR pada tahun 2022 yang sebesar Rp15,48 triliun naik dari proyeksi pendapatan pada tahun 2021 yang sebesar Rp14,59 triliun dan realisasi pada tahun 2020 senilai Rp11,96 triliun," papar konsensus analis Bloomberg ditulis Rabu (8/12).
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Di mana gatot dan tiwul Fera laris di pasaran? Menariknya, produk gatot dan tiwul Fera tidak hanya menjangkau pasar lokal. Olahan singkong yang bisa diproduksi dengan biaya minim itu laris di pasar Asia hingga Eropa.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa juga memprediksi LPKR mampu menumbuhkan pendapatan menjadi Rp17,1 triliun pada 2022, dengan perolehan laba bersih Rp233 miliar.
"Pendapatan LPKR turut ditopang penjualan apartemen dan rumah tapak yang sudah dibangun. Dapat diperkirakan bahwa LPKR memiliki persediaan properti Rp1,2 triliun," ujarnya.
Kinerja LPKR Hingga Kuartal III 2021
Kinerja LPKR juga ditandai dengan naiknya pendapatan sepanjang 9 bulan pertama 2021. Pendapatan LPKR naik 44 persen YoY (year on year) menjadi Rp10,9 triliun dan EBITDA naik sebesar 84 persen menjadi Rp2,9 triliun, seiring dengan pertumbuhan bisnis pengembangan properti dan layanan kesehatan.
Per September 2021, pendapatan properti LPKR naik 26 persen YoY menjadi Rp3 triliun, kesehatan naik 47 persen YoY menjadi Rp5,9 triliun, dan properti sewa naik 72, persen YoY menjadi Rp2,07 triliun.
CEO LPKR John Riady mengatakan, bisnis properti semakin membaik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan penurunan kasus Covid-19. Hal ini didukung juga oleh sejumlah insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan di segmen milenial.
"Industri properti memiliki prospek cerah untuk pertumbuhan berkesinambungan."
(mdk/bim)