Riset: Dana Pensiun Ideal Rp5,3 Miliar
Mencegah ketidakpastian keuangan adalah salah satu kunci utama dalam menjaga kesehatan mental dan fisik, terutama di masa tua.
Riset terbaru HSBC Quality of Life 2024 mengungkap bahwa kesehatan keuangan, mental, dan kebugaran fisik saling berkaitan dalam menentukan kualitas hidup.
Kekurangan pada salah satu aspek dapat memengaruhi aspek lainnya. Temuan ini menegaskan pentingnya perencanaan yang menyeluruh untuk mencapai pensiun yang bahagia dan sejahtera.
-
Apa profesi Diana Nasution? Diana Nasution, Sosok Diva Legendaris Indonesia Ibunda Marcelo Tahitoe Vokalis Dewa 19 Sosok DIana Nasution, penyanyi legendaris berdarah Batak ibunda dari Marcelo Tahitoe (Ello).
-
Apa yang dimaksud dengan Pendap? Provinsi Bengkulu memiliki sajian kuliner lezat dengan bahan dasar daging ikan yang bernama Pendap. Ya, makanan khas yang cukup populer ini sejenis pepes yang dilapisi bumbu kaya rempah.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Siapa Diandra Minunet? Diandra Minunet, yang merupakan putri sambung dari Bella Saphira, saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mencegah ketidakpastian keuangan adalah salah satu kunci utama dalam menjaga kesehatan mental dan fisik, terutama di masa tua.
Di Indonesia, nasabah kaya (affluent) menjadikan perencanaan masa pensiun sebagai salah satu dari tiga tujuan utama keuangan mereka. Namun, riset HSBC menunjukkan bahwa 32 persen dari mereka masih belum memiliki rencana pensiun yang komprehensif.
Salah satu tantangan utama adalah ketidakpastian mengenai jumlah dana yang diperlukan dan pengelolaan dana pensiun yang kurang konsisten.
Riset ini mencatat dana ideal untuk pensiun bagi nasabah affluent Indonesia diperkirakan sebesar USD340.000 atau sekitar Rp5,37 miliar. Namun, meski memiliki aspirasi tersebut, setengah dari mereka berencana untuk tetap bekerja di usia tua.
Direktur Wealth and Personal Banking HSBC Indonesia, Lanny Hendra, menyebutkan meski perencanaan pensiun menjadi prioritas, faktor lain seperti keinginan menyekolahkan anak ke luar negeri, tekanan ekonomi global, dan meningkatnya biaya hidup sering kali menghambat realisasi rencana pensiun.
"Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akumulasi kekayaan saat ini, tetapi juga untuk memberikan ketenangan pikiran di masa depan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan," kata Hendra dalam keterangannya, Jumat (8/11).
Tips Bahagia untuk Pensiun
Sementara itu, Head of Network Sales and Distribution HSBC Indonesia, Sumirat Gandapraja membagikan beberapa tips untuk pensiun bahagia.
Ia menekankan pentingnya memulai perencanaan sedini mungkin, karena semakin awal dimulai, semakin besar peluang untuk memaksimalkan investasi dan mencapai tujuan keuangan.
Meski 77 persen generasi Z dan milenial dalam kategori affluent menyadari pentingnya perencanaan pensiun, 50 persen dari mereka belum memiliki rencana yang komprehensif.
Gandapraja juga menyarankan untuk menyusun rencana komprehensif dengan menetapkan tujuan pensiun, menghitung kebutuhan dana, dan memilih instrumen investasi sesuai profil risiko.
Selain itu, ia menekankan pentingnya evaluasi berkala terhadap rencana keuangan, serta menganjurkan untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional jika diperlukan.