4 Bocah ini jadi pembunuh terkejam di dunia
Merdeka.com - Perkembangan otak anak sangat memengaruhi kepribadian mereka. Untuk itulah para orangtua wajib memberikan informasi yang mendidik, dan menjauhkan mereka dari hal-hal yang berbau negatif.
Namun akhir-akhir ini sudah banyak tindakan kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak. Penyebabnya bisa jadi karena terpengaruh oleh lingkungan bermain mereka, hingga mereka menjadi seorang psikopat.
Para ahli mulai meyakini bahwa kondisi psikopat ini bisa dialami oleh anak berusia lima tahun akibat dari pengaruh lingkungan, keluarga dan pola didik.
-
Bagaimana lingkungan memengaruhi sifat anak? 'Kepribadian adalah hasil dari interaksi kompleks antara genetik dan lingkungan,' tulis sebuah studi yang diterbitkan di Molecular Psychiatry. Penelitian ini menyimpulkan bahwa lebih dari 700 gen berkontribusi pada pembentukan kepribadian, tetapi lingkungan tetap memainkan peran penting dalam menentukan ekspresi gen-gen tersebut.
-
Kenapa kesehatan mental anak penting dijaga? Pentingnya menjaga kesehatan mental anak karena kesehatan mental juga berpengaruh pada kesehatan fisik.
-
Bagaimana orangtua bisa mengajarkan anak untuk menolak pergaulan negatif? Anak perlu diajarkan bagaimana menolak ajakan yang tidak sehat atau negatif. Latih mereka untuk menggunakan kalimat tegas tetapi sopan dalam menolak ajakan yang bertentangan dengan nilai-nilai yang mereka anut.
-
Bagaimana orang tua seharusnya mendidik anak agar tidak melakukan perundungan? 'Ini PR besar orang tua, bahwa sedari dulu berusaha menjalin relasi, membantu anak mengenali dirinya, meregulasi emosinya, bantu anak untuk bisa punya karakter yang baik. Melampiaskan emosi-emosi dengan cara yang suportif. Tidak membahayakan dirinya maupun orang lain,'
-
Apa dampak kekerasan pada otak anak? Anak-anak yang mengalami kekerasan tidak hanya menanggung luka fisik, tetapi juga menderita luka emosional, perilaku menyimpang, dan penurunan fungsi otak.
-
Apa kebiasaan orang tua yang membentuk mental anak? Orang tua yang rajin bekerja, jarang mengeluh, dan selalu antusias menjalani aktivitas sehari-hari akan membentuk anak dengan sifat serupa.
Seperti dikutip merdeka.com dari berbagai sumber, berikut kasus pembunuhan yang melibatkan anak-anak:
MB
Bocah 11 tahun ini didakwa dalam pembunuhan dengan mencekik dua anak laki-laki berusia 3 dan 4 tahun. Tidak seperti insiden pembunuhan pertama, yang kedua dilakukan dengan teman, NB. B mengukir N dengan silet di perut korban.
B berasal dari keluarga yang berantakan. Ibunya adalah seorang pelacur yang tidak hadir dalam kehidupan B. Pada tahun 1980, B dibebaskan dari penjara dan diberikan anonimitas
AS
Bocah berusia 8 tahun ini telah melakukan pembunuhan berantai dengan korbannya adalah bayi yang belum menginjak umur satu tahun. Tahun 2006, A membunuh sepupu perempuannya yang baru berusia 6 bulan dan membunuh adik perempuannya sendiri yang baru berusia 8 bulan.
Tahun 2007, dia membunuh tetangganya yang berusia 6 bulan dan membuang jasadnya ke semak-semak.
Sejumlah dokter yang memeriksanya kemudian menyimpulkan bahwa A yang kini diduga sudah berganti nama itu menderita gangguan mental conduct disorder. Sementara seorang psikiatri menduga A adalah seorang sadistik yang menemukan kesenangan dengan melukai orang lain.
Seorang psikolog lainnya menggarisbawahi bahwa A tampaknya tidak memiliki konsep 'mengetahui mana yang salah dan benar.'
JB
Motif pembunuhan yang dilakukan oleh JB ini diketahui lantaran kecemburuan. Bocah 11 tahun ini nekat menembak kekasih ayahnya yang sedang hamil tahun 2009 lalu. Korban ditembak tepat di bagian belakang kepalanya saat sedang berbaring di tempat tidur.
Korban baru ditemukan oleh putrinya yang masih berusia 4 tahun. Saat itu Jordan tidak dicurigai, karena hari itu Jordan sudah berangkat ke sekolah dan seolah-olah tidak terjadi sesuatu. Senjata yang digunakan adalah 20-gauge shotgun yang ternyata merupakan hadiah ulang tahunnya.
JV dan RT
JV dan RT yang masing-masing berusia 10 tahun, membunuh dan memutilasi seorang balita JP (2) pada 12 Februari 1993. Mayatnya ditemukan empat hari kemudian di sebuah rel kereta api dengan tubuh yang sudah dimutilasi. Korban diketahui diculik oleh JV dan RT saat sedang berbelanja dengan ibunya di supermarket.
Keduanya diketahui sebagai pelaku dari rekaman CCTV yang diselidiki oleh polisi. Mereka sebelumnya sering dipergoki mengutil permen dan mainan di supermarket tersebut. Sebelum memutilasi korbannya, kedua anak ini menendang, memukul, dan melempari anak malang itu dengan batu. Dokter yang mengotopsi mayat korban menyatakan terdapat total 42 luka di sekujur tubuh korban.
Karena undang-undang di Inggris tidak mengatur hukuman penjara kepada anak di bawah umur, kedua pembunuh cilik ini hanya ditahan di rumah sakit jiwa hingga mereka berusia 18 tahun dan kemudian membebaskannya. Hingga kini keduanya menghirup udara bebas dengan identitas mereka yang baru.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak yang sering mengalami teriakan dari orangtua cenderung mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.
Baca SelengkapnyaTindakan negatif yang dilakukan anak bukan terjadi tanpa sebab. Hal ini bisa disebabkan oleh pengasuhan dan trauma masa kecil.
Baca SelengkapnyaKenakalan remaja adalah perilaku melanggar norma, aturan, atau hukum yang berlaku di masyarakat. Mencegahnya akan membantu menyelamatkan hidup mereka.
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua yang membentak dan meneriaki anak untuk mendisiplinkan buah hati. Hal ini ternyata perlu dihindari dan bisa berdampak buruk pada buah hati.
Baca SelengkapnyaSelain itu, menurut dia, tokoh agama dan masyarakat juga menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dalam pembangunan mental
Baca SelengkapnyaTerlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.
Baca SelengkapnyaAnak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca SelengkapnyaImran menyampaikan hal ini merespons maraknya kasus penyiksaan terhadap balita.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengetahui ciri ketika seorang anak menjadi korban perundungan dan cara bagi orangtua untuk melindunginya.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan di Cilacap membuat publik geram. Namun pantaskah pelaku yang masih anak di bawah umur dipenjarakan?
Baca SelengkapnyaScreentime pada anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya dihindari karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaSikap orangtua yang terlalu otoriter, memberikan terlalu banyak perhatian, atau tidak mendukung pendidikan dapat mengurangi kecerdasan anak.
Baca Selengkapnya