Admin Twitter pendukung ISIS di India dibekuk polisi
Merdeka.com - Seorang lelaki India diduga pendukung kelompok Negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS) telah ditahan oleh kepolisian setempat. Dia lah pria di balik nama akun jejaring sosial Twitter Shami Witness yang heboh sebab berhasil mengunggah beberapa konten menyeramkan yang telah diblokir situs itu.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (14/12), Mehdi Masrur Biswas diseret petugas dari rumahnya di wilayah Belgaluru. Aparat menyelidiki kegiatan dia menggunakan jejaring sosial dan mempromosikan ISIS. "Dia diduga menyebarkan informasi dan berusaha merekrut warga untuk bergabung dengan ekstremis itu." ujar Komisaris Polisi M.N Reddi.
Namun ayah Mehdi membantah dan menegaskan anaknya tidak ada hubungan dengan kelompok jihad mana pun.
-
Bagaimana cara kerja sistem blokir Twitter yang baru? Meskipun demikian, keputusan ini menimbulkan kontroversi karena memberikan kesan bahwa pengguna yang diblokir masih dapat mengganggu orang lain dengan mengintip unggahan atau daftar followers.
-
Apa yang dibagikan Shaheer Sheikh di media sosial? Shaheer Sheikh sering membagikan momen kesehariannya di media sosial. Dalam unggahan terbarunya, Shaheer tampil memukau dengan setelan jas dalam sebuah mirror selfie.
-
Siapa yang mengirim pesan sindiran di Instagram? Nathalie melalui akun Instagram pribadinya mengirimkan pesan yang diduga sebagai sindiran kepada Putri Delina, menyinggung bahwa rumahnya selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin berjumpa dengan Adzam.
-
Bagaimana influencer ditembak? Dalam hitungan detik, ketenangan restoran hancur ketika suara tembakan terdengar, membuat pengunjung untuk berlindung. Meski terjadi kekacauan, upaya remaja berusia 23 tahun itu untuk mencari perlindungan terbukti sia-sia karena salah satu pria bersenjata tanpa ampun menembaki dia.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Siapa yang terancam diblokir Kominfo? Dari enam Online Travel Agent (OTA) yang terancam diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kabar terbarunya sudah ada tiga penyelenggara sistem elektronik (PSE) asing yang telah mendaftar.
India sebagai negara dengan populasi muslim ketiga terbesar sejagat memang tengah diincar ekstremis agar penduduk terutama anak muda mau bergabung dengan mereka. Namun hingga kini polisi mengklaim hanya menemukan empat orang saja yang terbang ke Timur Tengah untuk menjadi jihadis. Salah satunya bahkan kembali ke Negeri Hindustan itu lantaran kesal hanya disuruh membersihkan jamban oleh ISIS.
Menurut otoritas di India amat sulit mengidentifikasikan pendukung ISIS lantaran tidak ada figur sentral atau lembaga garis keras.
Sementara Mehdi menerangkan pada stasiun televisi Channel 4 pada wawancara pekan ini sebenarnya dia ingin sekali bergabung dengan ISIS namun keluarganya masih bergantung pada dia untuk hidup sehari-hari. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaDalam beranda akun @aji.indonesia, terlihat beberapa unggahan berisi iklan penjualan iPhone.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris yang ditangkap di Bekasi berinisial DE (27).
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE. Pegawai BUMN itu ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPolresta Serang masih menyelidiki kasus tersebut dan berkordinasi dengan tim siber Polda Banten.
Baca SelengkapnyaKominfo telah memblokir akun-akun yang terindikasi menyebar paham radikalisme.
Baca SelengkapnyaKadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari juga mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dalam menerima segala informasi.
Baca SelengkapnyaPolisi membebaskan tersangka karena alasan tidak menemukan niat jahat.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya