Dulu Pernah Jadi Sobat Assad, Hamas Nyatakan Dukung Rakyat Suriah Perjuangkan Kemerdekaan dan Keadilan
Hamas baru merilis pernyataan yang mendukung rakyat Suriah menggulingkan rezim Assad.
Penggulingan rezim Assad pada hari Minggu 8 Desember 2024 lalu disambut baik oleh kelompok Hamas Palestina.
“Kami (Hamas) mengucapkan selamat kepada saudara-saudara rakyat Suriah atas keberhasilan mereka dalam mencapai aspirasi mereka untuk kebebasan dan keadilan,” tulis Hamas dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (9/12).
Dalam pernyataannya ini, Hamas menegaskan dukungannya kepada “rakyat Suriah yang hebat terhadap persatuan Suriah, integritas teritorial, keinginan, pilihan politiknya.”
Kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina itu menambahkan dengan persatuan nasional, semangat persaudaraan, dan toleransi, rakyat Suriah mampu mengatasi tantangan dan melewati fase "kritis" ini.
“Hal ini memungkinkan Suriah dan rakyatnya untuk mencapai kemakmuran, pembangunan, keamanan, stabilitas dan melanjutkan peran bersejarah dan krusialnya dalam mendukung rakyat Palestina dan perlawanan mereka untuk mencapai tujuan perjuangannya,” lanjut Hamas seraya menambahkan bahwa hal tersebut dapat mengonsolidasikan peran utama Suriah di negara-negara Arab dan Islam, serta di tingkat regional dan internasional.
Dilansir laman Middle East Eye (MEE), Selasa (10/12), Hamas pernah punya hubungan erat dengan Assad selama beberapa tahun.
Para petinggi Hamas pernah tinggal di Damaskus pada awal 2000 dan menikmati perlindungan dari Assad.
Ketika muncul revolusi Suriah pada 2011, Hamas memutuskan tetap netral sehingga hubungan dengan Damaskus semakin renggang.
Pada 2012 para petinggi Hamas kemudian dipaksa pergi dari Suriah karena menolak mendukung Assad. Hamas kemudian mengumumkan mendukung revolusi Suriah dan memutus hubungan dengan Assad.
Sepuluh tahun kemudian Hamas memperbaikin hubungan dengan pemerintahan Assad dan mengirim utusan untuk bertemu Assad di Damaskus pada 2022.
Namun hubungan dengan Assad masih tegang karena Assad menuding Hamas berkhianat ketika meninggalkan Suriah 10 tahun lalu. Hamas dengan tegas mengatakan berdiri “dengan teguh” bersama rakyat Suriah yang “bersaudara”.
Hamas yang tidak menyebut Assad atau kelompok oposisi manapun ini menambahkan bahwa mereka mengutuk keras agresi brutal berulang kali yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap wilayah Suriah dan menyatakan dengan tegas menolak segala ambisi atau rencana Zionis Israel yang menargetkan wilayah dan rakyat Suriah.
“Semoga Allah menjaga Suriah, Palestina, dan seluruh umat dari semua bahaya,” tutup Hamas dalam pernyataanya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti