Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Flu Burung Tulari Mamalia & Manusia, Akankah Jadi Pandemi Berikutnya? Ini Kata Ahli

Flu Burung Tulari Mamalia & Manusia, Akankah Jadi Pandemi Berikutnya? Ini Kata Ahli ilustrasi flu burung. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/pieter

Merdeka.com - Flu burung menginfeksi sejumlah burung dan beberapa mamalia di seluruh Amerika Serikat (AS). Saat ini para ilmuwan tengah mencermati kasus tersebut.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Kamis lalu, risiko terhadap manusia tetap rendah tetapi menambahkan, "kami tidak dapat berasumsi akan tetap seperti itu."

Seperti virus corona yang menyebabkan Covid-19 yang diyakini bermula dari hewan sebelum menyebar ke manusia, beberapa virus hewan bisa bermutasi, menulari manusia dan menyebar cepat ke seluruh dunia.

Orang lain juga bertanya?

Tapi flu burung bukan Covid-19. Para ilmuwan meyakinkan publik, dengan beberapa pengecualian yang jarang terjadi, virus flu burung belum berpindah ke manusia dalam skala yang cukup besar untuk memicu wabah.

Namun penyebarannya baru-baru ini di antara anggota spesies yang berbeda membuat beberapa ahli khawatir dengan virus flu burung.

Flu burung merupakan influenza tipe A yang berasal dari burung dan disebut H5N1.

Sejak akhir 2022, ilmuwan mendeteksi virus flu burung menjangkiti lebih dari 100 spesies burung liar seperti bebek, burung camar, angsa, elang, dan burung hantu di AS.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS, flu burung yang sangat patogen menyebabkan angka kematian yang sangat tinggi pada ayam dan kalkun. Penyakit ini bisa menjangkiti organ dalam yang menyebabkan 90 persen sampai 100 persen kematian pada ayam dalam waktu 48 jam setelah infeksi, menurut CDC, dikutip dari CNN, Rabu (15/2).

Sampai Rabu pekan lalu, terdeteksi ada 6.111 kasus flu burung di 50 negara bagian AS, menurut Departemen Pertanian AS (USDA). Berdasarkan data CDC, flu burung telah menjangkiti lebih dari 58,3 juta ekor unggas di 47 negara bagian.

Menurut ahli, tingginya kasus ini membuat virus memiliki kesempatan besar untuk menular ke spesies lainnya.

Flu burung menular melalui kotoran dan saliva atau air liur. Virus ini juga menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

USDA menemukan flu burung tidak hanya menjangkiti unggas, tapi hewan mamalia lainnya. Di Alaska, flu burung juga dilaporkan telah menulari beruang dan rubah. Di Colorado, virus ini ditemukan pada seekor sigung. Di California, virus flu burung menjangkiti seekor kucing hutan. Totalnya ada 17 spesies non burung atau unggas yang terinfeksi flu burung di 20 negara bagian.

Menurut ilmuwan, mamalia yang terjangkit itu kemungkinan tertular flu burung ketika mereka makan atau berinteraksi dengan burung yang terinfeksi.

Jangkiti mamalia

Pada musim gugur yang lalu, virus flu burung tampaknya menyebar di antara mamalia – mungkin untuk pertama kalinya – di sebuah peternakan cerpelai di Spanyol, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Eurosurveillance.

Virus tersebut tidak menyebar ke manusia yang bekerja di peternakan cerpelai, tetapi yang mengkhawatirkan para ilmuwan adalah banyaknya mutasi yang ditemukan pada virus yang membuatnya berbeda dari urutan yang ditemukan pada burung. Satu mutasi membuatnya lebih baik dalam bereplikasi pada mamalia, meskipun tidak jelas apakah mutasi itu ada pada virus sebelum sampai ke peternakan.

“Tapi saat itu mulai menyebar dari satu mamalia ke mamalia berikutnya ke mamalia berikutnya, di lingkungan itulah kami pikir kemungkinan besar ia akan mengalami perubahan yang memungkinkannya untuk berpindah inang, dan itulah mengapa kami khawatir," jelas peneliti penyakit menular di St. Jude Children’s Research Hospital Memphis, Richard Webby.

Menurut CDC, ada kurang dari 10 kasus flu burung pada manusia yang diketahui sejak Desember 2021 dan tidak ada yang muncul dari penularan manusia ke manusia.

Kasus terbaru di AS muncul pada April tahun lalu, ketika seseorang di Coloradi sakit setelah memusnahkan unggas. Orang tersebut diisolasi dan diobati dengan anti-virus.

Badan tersebut mengatakan pada saat itu bahwa ancaman terhadap kesehatan masyarakat tetap rendah, tetapi mendesak orang-orang yang terpapar burung untuk mengambil tindakan pencegahan.

"Orang yang biasanya sakit adalah salah satu individu yang berinteraksi sangat intens dengan satwa liar baik hidup atau mati," kata Dr. W. Ian Lipkin, direktur Pusat Infeksi dan Kekebalan dan profesor epidemiologi John Snow di Fakultas Kesehatan Masyarakat Mailman Universitas Columbia.

"Saya tidak akan mengatakan ada pandemi lain menimpa kita, karena sebenarnya tidak. Kita tidak sampai ke sana."

"Yang perlu kita lakukan saat ini adalah mengamati dengan cermat cara penyebarannya. Kita perlu menampungnya di peternakan dan satwa liar sebaik mungkin," pungkasnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Hewan ke Manusia atau Zoonosis, Bisa Jadi Penyebab Wabah dan Pandemi
10 Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Hewan ke Manusia atau Zoonosis, Bisa Jadi Penyebab Wabah dan Pandemi

Sejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya
10 Hewan Paling Mematikan dan Berbahaya di Dunia, Ternyata Siput Salah Satunya
10 Hewan Paling Mematikan dan Berbahaya di Dunia, Ternyata Siput Salah Satunya

Ada banyak hewan berbahaya dan mematikan yang hidup di sekitar manusia. Cek faktanya di bawah ini!

Baca Selengkapnya
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai

Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.

Baca Selengkapnya
Fakta Terkait Zoonosis atau Penyakit Menular dari Kucing yang Perlu Diwaspadai Manusia
Fakta Terkait Zoonosis atau Penyakit Menular dari Kucing yang Perlu Diwaspadai Manusia

Kucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.

Baca Selengkapnya
Ratusan Ribu Burung Hantu Bakal Ditembak Mati, Penyebabnya Karena Membahayakan
Ratusan Ribu Burung Hantu Bakal Ditembak Mati, Penyebabnya Karena Membahayakan

Apa motif di balik pemusnahan massal burung hantu itu?

Baca Selengkapnya
5 Hewan Paling Ganas di Dunia, Bisa Membunuh Ratusan Ribu Manusia
5 Hewan Paling Ganas di Dunia, Bisa Membunuh Ratusan Ribu Manusia

Hewan paling bahaya di dunia bisa jadi hidup di sekitar kita, untuk itu kita harus waspada terhadap hewan di sekitar kita. Berikut hewan paling bahaya di dunia.

Baca Selengkapnya
8 Jenis Primata Paling Berbahaya di Dunia, Jangan Dekat-Dekat
8 Jenis Primata Paling Berbahaya di Dunia, Jangan Dekat-Dekat

Jenis primata paling berbahaya di dunia yang harus dihindari.

Baca Selengkapnya
Kenali Pengertian Virus Oropouche, Gejala, serta Upaya Pencegahan yang Perlu Dilakukan
Kenali Pengertian Virus Oropouche, Gejala, serta Upaya Pencegahan yang Perlu Dilakukan

Kenali apa itu virus oropouche, gejala, dampak, serta cara pencegahan dan penanganan.

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah di India, Sudahkah Masuk Indonesia?
Heboh Virus Nipah di India, Sudahkah Masuk Indonesia?

Virus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.

Baca Selengkapnya
Segini Ternyata Jumlah Populasi Nyamuk di Seluruh Dunia
Segini Ternyata Jumlah Populasi Nyamuk di Seluruh Dunia

Jumlah populasi nyamuk di seluruh dunia terungkap. Angkanya begitu fantastis.

Baca Selengkapnya