Ilmuwan China: Virus Corona Bermutasi Jadi 33 Jenis dan Lebih Mematikan
Merdeka.com - Ilmuwan China mengatakan virus corona yang menyebar di Eropa dan pesisir timur Amerika adalah jenis virus corona yang paling agresif setelah mereka menemukan puluhan virus corona yang bermutasi. Virus corona yang sudah bermutasi ini menghancurkan sel inang lebih cepat dari virus lain.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (22/4), kemampuan virus corona yang bermutasi ini sebelum masih dianggap remeh, kata Profesor Li Lanjuan dari Universitas Zhejiang, China dalam sebuah penelitian baru. Tim ilmuwan menemukan ada sebanyak 33 mutasi virus dari 11 pasien yang diperiksa di Kota Hangzhou.
Para peneliti mengatakan 60 persen dari jenis virus ini ternyata benar-benar baru diketahui. Penemuan yang mengkhawatirkan ini juga menyatakan mutasi virus corona ini secara langsung memberi dampak mematikan. Peneliti mengungkapkan jenis virus dari Covid-19 yang sudah bermutasi ini bisa membentuk kandungan virus 270 kali lebih berbahaya dari yang sebelumnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti? Puluhan petroglief berusia ribuan tahun ditemukan terukir di atas bebatuan di balik semak-semak di daerah pedesaan di Tanum, Provinsi Bohusian, Swedia.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan China? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu. Cacing tersebut mati saat belum terbentuk secara sempurna atau masih dalam bentuk larva.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan China dalam eksperimen terbaru? Dalam sebuah eksperimen terbaru, tim ilmuwan China berhasil mendeteksi pesawat siluman menggunakan sinyal dari satelit Starlink milik Elon Musk.
-
Apa yang ditemukan oleh tim ilmuwan di China? Tim ilmuwan yang terdiri dari ahli paleontologi, ahli geosains dan spesialis evolusi di China menemukan fosil telur yang digali pada 2021 adalah telur dinosaurus terkecil yang pernah ditemukan.
"Meski hanya dari 11 pasien yang diisolasi untuk diperiksa dalam penelitian ini, kami mengamati sejumlah aneka mutasi, termasuk beberapa mutasi yang kini menyebar di klaster-klaster utama yang sekarang berada di seluruh dunia," kata penelitian itu.
Kandungan virus adalah ukuran dari jumlah virus di dalam cairan tubuh, biasanya plasma darah. Ini memperlihatkan secara khusus betapa cepat sebuah patogen bisa menggandakan diri melalui organisme dan menghancurkan selnya. Sayangnya bagi Eropa, salah satu jenis virus corona yang paling agresif itu ditemukan oleh ilmuwan China yang rupanya sama dengan yang sudah menyebar di Eropa, terutama di Italia dan Spanyol, menurut hasil penelitian yang dipublikasi di situs medRxiv.org Minggu lalu.
Jenis virus corona yang sama yang berasal dari Eropa lalu menyebar ke New York dan kota itu menjadi pusat sumber penyebaran baru di Amerika Serikat. Namun di pesisir barat Amerika tampaknya daerah itu ditulari jenis virus corona yang tidak begitu mematikan yang berasal dari China langsung.
Meski begitu bukan berarti di kawasan pesisir barat Amerika tidak perlu penanganan. Meski jenis virusnya tidak begitu mematikan tapi bisa menyebabkan sakit serius, kata tim dari Universitas Zhejiang. Mereka mengatakan, dua dari pasien yang diperiksa, berusia 30an tahun dan 50an tertular jenis virus corona yang lebih lemah tapi mereka masih mengalami gejala yang parah.
Lebih penting lagi, para ilmuwan mengatakan hasil temuan mereka bisa berdampak kepada pengembangan vaksin karena solusi satu obat untuk semuanya boleh jadi tidak berguna untuk Covid-19.
"Obat dan pembuatan vaksin harus mempertimbangkan mutasi virus ini, terutama mutasi awal, untuk menghindari potensi jebakan," kata tim peneliti.
Secara global virus corona sudah menulari 2,3 juta orang dan merenggut 170.000 nyawa.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaTim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaSelain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca Selengkapnya