Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ilmuwan China: Virus Corona Bermutasi Jadi 33 Jenis dan Lebih Mematikan

Ilmuwan China: Virus Corona Bermutasi Jadi 33 Jenis dan Lebih Mematikan Karantina Diri. washingtonpost.com ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Ilmuwan China mengatakan virus corona yang menyebar di Eropa dan pesisir timur Amerika adalah jenis virus corona yang paling agresif setelah mereka menemukan puluhan virus corona yang bermutasi. Virus corona yang sudah bermutasi ini menghancurkan sel inang lebih cepat dari virus lain.

Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (22/4), kemampuan virus corona yang bermutasi ini sebelum masih dianggap remeh, kata Profesor Li Lanjuan dari Universitas Zhejiang, China dalam sebuah penelitian baru. Tim ilmuwan menemukan ada sebanyak 33 mutasi virus dari 11 pasien yang diperiksa di Kota Hangzhou.

Para peneliti mengatakan 60 persen dari jenis virus ini ternyata benar-benar baru diketahui. Penemuan yang mengkhawatirkan ini juga menyatakan mutasi virus corona ini secara langsung memberi dampak mematikan. Peneliti mengungkapkan jenis virus dari Covid-19 yang sudah bermutasi ini bisa membentuk kandungan virus 270 kali lebih berbahaya dari yang sebelumnya.

"Meski hanya dari 11 pasien yang diisolasi untuk diperiksa dalam penelitian ini, kami mengamati sejumlah aneka mutasi, termasuk beberapa mutasi yang kini menyebar di klaster-klaster utama yang sekarang berada di seluruh dunia," kata penelitian itu.

Kandungan virus adalah ukuran dari jumlah virus di dalam cairan tubuh, biasanya plasma darah. Ini memperlihatkan secara khusus betapa cepat sebuah patogen bisa menggandakan diri melalui organisme dan menghancurkan selnya. Sayangnya bagi Eropa, salah satu jenis virus corona yang paling agresif itu ditemukan oleh ilmuwan China yang rupanya sama dengan yang sudah menyebar di Eropa, terutama di Italia dan Spanyol, menurut hasil penelitian yang dipublikasi di situs medRxiv.org Minggu lalu.

Jenis virus corona yang sama yang berasal dari Eropa lalu menyebar ke New York dan kota itu menjadi pusat sumber penyebaran baru di Amerika Serikat. Namun di pesisir barat Amerika tampaknya daerah itu ditulari jenis virus corona yang tidak begitu mematikan yang berasal dari China langsung.

Meski begitu bukan berarti di kawasan pesisir barat Amerika tidak perlu penanganan. Meski jenis virusnya tidak begitu mematikan tapi bisa menyebabkan sakit serius, kata tim dari Universitas Zhejiang. Mereka mengatakan, dua dari pasien yang diperiksa, berusia 30an tahun dan 50an tertular jenis virus corona yang lebih lemah tapi mereka masih mengalami gejala yang parah.

Lebih penting lagi, para ilmuwan mengatakan hasil temuan mereka bisa berdampak kepada pengembangan vaksin karena solusi satu obat untuk semuanya boleh jadi tidak berguna untuk Covid-19.

"Obat dan pembuatan vaksin harus mempertimbangkan mutasi virus ini, terutama mutasi awal, untuk menghindari potensi jebakan," kata tim peneliti.

Secara global virus corona sudah menulari 2,3 juta orang dan merenggut 170.000 nyawa.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia

Tim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur

Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.

Baca Selengkapnya
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat

Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.

Baca Selengkapnya
FOTO: Lonjakan Varian Baru Mpox atau Cacar Monyet Meluas, Penyebaran Virus Sudah ke Asia dan Eropa
FOTO: Lonjakan Varian Baru Mpox atau Cacar Monyet Meluas, Penyebaran Virus Sudah ke Asia dan Eropa

Selain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kasus Pneumonia Melonjak, China Pastikan Tetap Aman Didatangi
Kasus Pneumonia Melonjak, China Pastikan Tetap Aman Didatangi

Kasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.

Baca Selengkapnya