Ilmuwan Tumbuhkan Sel Otak Manusia dalam Otak Tikus, Tujuannya Mulia Sekali
Merdeka.com - Ilmuwan mentransplantasi sel otak manusia ke dalam otak bayi tikus dan sel itu berhasil tumbuh dan membentuk koneksi.
Tindakan itu adalah bagian dari upaya ilmuwan untuk mempelajari perkembangan otak manusia dan penyakit yang biasa menjangkiti organ tubuh paling kompleks itu. Selama ini penyakit yang menjangkiti otak manusia masih belum sepenuhnya mampu diungkap para ilmuwan.
"Banyak penyakit seperti autisme dan schizophrenia tampaknya hanya dialami manusia tapi otak manusia selama ini belum bisa sepenuhnya diakses," kata Dr Sergiu Pasca, penulis senior dari penelitian yang dipublikasi di Jurnal Nature Rabu lalu, seperti dilansir laman AP, pekan lalu.
-
Bagaimana peneliti membuktikan tikus merasakan senang? Peneliti membuktikannya dengan memotret ekspresinya. Malahan, saking begitu senangnya digelitik, tikus laboratorium itu akan berlari ke tangan seseorang untuk minta digelitik lagi. Kemudian mengeluarkan suara seperti tertawa yang hanya bisa didengarkan melalui peralatan khusus.
-
Kenapa penelitian menggunakan anjing dan manusia? Peneliti tertarik untuk membandingkan testis anjing dan manusia karena kesamaan biologis antara kedua spesies tersebut, serta karena anjing hidup di lingkungan yang sama dengan manusia.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang ekspresi tikus? Salah satu tandanya adalah melalui gestur anggota tubuh. Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Luca Melotti seorang ahli perilaku hewan dari Universitas Bern, Swiss.
-
Apa yang bisa dilakukan tikus dengan otaknya? Menurut penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Janelia Research Campus, Howard Hughes Medical Institute, Amerika Serikat (AS), mengungkapkan bahwa tikus kecil memiliki kapasitas untuk membayangkan atau menghayal perjalanan dan lokasi yang ada di dalam pikiran mereka.
-
Kenapa ilmuwan ingin hidupkan mamut? Proyek ini tidak hanya tentang kembali menghidupkan mamut, tetapi juga tentang memahami konsekuensi dan dampak lingkungan.
-
Bagaimana cara tikus membuat peta kognitif? Dalam hal ini peneliti menggunakan mesin otak (BMI) yang dapat memecahkan kode pola pada sel hipokampus hewan.
Pendekatan yang tidak mengharuskan mengeluarkan tisu dari otak manusia "cukup berpeluang untuk mengatasi berbagai penyakit ini."
Penelitian dari ilmuwan ini didasari dari kajian mereka sebelumnya dalam menciptakan otak "organoid", "struktur kecil yang menyerupai organ manusia yang juga dibuat untuk menggantikan organ seperti hati, ginjal, prostat, atau bagian penting dari organ-organ itu.
Untuk membuat otak secara organoid, ilmuwan dari Universitas Stanford mengubah bentuk sel kulit manusia dan sel induk kemudian menyatukannya untuk membentuk beberapa tipe sel otak. Sel-sel itu kemudian berlipat ganda jumlahnya untuk membentuk organoid yang menyerupai cerebral cortex, lapisan terluar dari otak manusia yang mempunyai peran penting dalam hal menyimpan ingatan, berpikir, belajar, mengingat, dan emosi.
"Sungguh mengesankan atas apa yang mereka lakukan dalam hal memperlihatkan apa yang bisa diperbuat sel-sel ini di dalam tikus," kata Dr Flora Voccarino dari Universitas Yale yang sebelumnya menumbuhkan benjolan berisi cereblal cortex yang dibuat dari DNA orang yang punya autisme.
Namun percobaan ini menimbulkan masalah etis terhadap binatang. Misalnya, Pasca mengatakan dia dan timnya menyadari hak hidup dari tikus dan apakah mereka masih bisa bertindak normal dengan adanya orgnaoid di dalam tubuh mereka.
Pasca mengaku tidak yakin percobaan ini bisa dilakukan dengan primata. Kaum pembela etika juga mempertanyakan tentang kemungkinan otak organoid di masa depan akan memiliki perasaan seperti manusia. Hal itu sudah dijawab ilmuwan, yaitu kemungkinannya sangat kecil saat ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian yang dilakukan ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengungkap fakta baru dari tikus dan manusia.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaUji coba ini adalah yang ditunggu-tunggu Elon Musk terhadap startup besutannya.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta yang ditemukan ilmuwan mengenai tikus bisa tinggal di Mars.
Baca SelengkapnyaMammoth atau mamut adalah sejenis gajah purba, hidup dari zaman Miosen akhir sampai Holosen.
Baca SelengkapnyaTeknologi ini bisa membuat pembuluh darah terlihat saat pengambilan darah, menghilangkan tato muda dengan laser dan mendeteksi dini serta pengobatan kanker.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah deretan hewan yang pernah singgah di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Manusia Tidak Memiliki Ekor
Baca SelengkapnyaPeneliti mengumpulkan arsip dari ribuan otak manusia yang diawetkan dalam catatan arkeologi dari berbagai belahan dunia.
Baca SelengkapnyaSekarang, para ilmuwan telah menemukan cara untuk menghasilkan otak mini secara langsung dari jaringan otak janin.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu para ilmuwan Korea Selatan membuat teknologi pengendali pikiran jarak jauh.
Baca Selengkapnya