India Blokir Internet Jelang Demo Besar Protes UU Kewarganegaraan Anti-Muslim
Merdeka.com - Pemerintah India hari ini memblokir Internet di beberapa negara bagian dan ribuan polisi anti-huru-hara dikerahkan untuk menghadapi demo besar-besaran menentang Undang-undang Kewarganegaraan yang dipandang anti-muslim.
Laman Channel News Asia melaporkan, Jumat (27/12), sejak UU itu diumumkan dua pekan lalu dan memicu unjuk rasa sudah 27 orang tewas akibat bentrokan dengan aparat keamanan.
UU itu dinilai merugikan 14 persen warga muslim India dari 1,3 miliar penduduk.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Pejabat di Negara Bagian Uttar Pradesh yang dihuni 20 persen muslim mengatakan mereka memblokir Internet dan pesan singkat di 21 kabupaten, termasuk di Ibu Kota Lucknow.
Sebelumnya layanan Internet untuk ponsel sudah dipulihkan di sejumlah tempat pada Selasa lalu setelah sepekan diblokir.
1.000 Ditangkap
Pada Jumat lalu di Uttar Pradesh, lokasi tempat bangunan wisata terkenal Taj Mahal, warga muslim bentrok dengan polisi dan 19 orang tewas kebanyakan karena luka tembak. Seorang bocah delapan tahun juga tewas terinjak-injak di Kota Varanasi, lokasi konstituen Perdana Menteri Narendra Modi.
Pada hari ini ribuan polisi berpatroli di sejumlah lokasi menjelang ibadah salat Jumat.
Menurut media lokal, aparat keamanan sejauh ini sudah menangkap lebih dari 1.000 orang di Uttar Pradesh.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'
Baca SelengkapnyaSebuah masjid dibakar dan seorang ulama dibunuh dalam bentrokan kelompok agama India.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah ke Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur
Baca SelengkapnyaKekerasan meletus setelah pawai keagamaan kelompok Hindu melewati wilayah Nuh yang didominasi kelompok Muslim. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaKuil Hindu di kota Ayodhya, negara bagian Uttar Pradesh diresmikan PM Narendra Modi pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia diminta proaktif mengingatkan India karena bisa mengganggu perdamaian dunia.
Baca SelengkapnyaPM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara yang pernah putuskan internet.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu
Baca SelengkapnyaSejumlah ormas Islam tergabung dalam Aksi Gabungan Tripilar menggelar aksi unjuk rasa membela kemerdekaan Palestina
Baca Selengkapnya