Iran Tangkap Seorang Penyanyi Karena Tak Pakai Jilbab Saat Konser
Iran memberlakukan regulasi yang ketat mengenai pemakaian jilbab untuk perempuan.
Seorang penyanyi dari Iran, Parastoo Ahmadi, bersama dua anggota bandnya, ditangkap setelah menyiarkan konser secara langsung di YouTube tanpa memakai jilbab. Penangkapan ini terjadi di wilayah Mazandaran, utara Iran, tiga hari setelah konser tersebut ditayangkan. Pengacara Parastoo, Milad Panahipour, membenarkan informasi ini kepada situs berita Emtedad.
Dikutip dari The Independent, Selasa (17/12), Parastoo Ahmadi menggelar konser di kanal YouTube-nya pada Rabu (11/12) malam. Dalam penampilan tersebut, ia mengenakan gaun hitam tanpa lengan dan kalung berbentuk peta Iran, dengan rambut panjang yang tergerai di bahu. Ia menyanyikan lagu-lagu rakyat selama 27 menit bersama empat anggota bandnya, dan video yang berjudul "Konser Imajiner" tersebut berhasil menarik perhatian hampir 2 juta penonton.
Di dalam deskripsi video, Parastoo menuliskan, "Saya Parastoo, seorang gadis yang ingin bernyanyi untuk orang-orang yang saya cintai. Ini adalah hak yang tidak bisa saya abaikan, menyanyi untuk tanah air yang saya cintai dengan sepenuh hati."
"Di sini, di bagian Iran tercinta ini, tempat sejarah dan mitos kita saling terkait, dengarkan suara saya dalam konser khayalan ini dan bayangkan tanah air yang indah ini."
Parastoo mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua orang yang telah mendukungnya dalam situasi yang sulit dan istimewa.
Selama konser, ia mengajak penontonnya untuk membayangkan keindahan tanah Iran, sembari menyampaikan rasa syukurnya kepada para pendukungnya di tengah kondisi yang menantang. Meskipun lokasi penampilannya tidak disebutkan, dilaporkan bahwa konser itu berlangsung di sebuah caravanserai, yang merupakan penginapan bersejarah di sepanjang Jalur Sutra.
Bertentangan dengan Norma
Setelah konser tersebut, pihak berwenang menangkap Parastoo Ahmadi beserta dua rekannya dari band, yaitu Sohail Faghih-Nassiri dan Ehsan Beyraghdar. Berdasarkan laporan yang beredar, mereka tidak diberitahu mengenai tuduhan yang dikenakan, lembaga yang melakukan penangkapan, atau lokasi di mana mereka ditahan.
Parastoo dilaporkan dibebaskan sehari setelah penangkapannya untuk mengikuti sidang pengarahan. Pusat Informasi Polisi Mazandaran menyatakan undangan untuk sidang tersebut diberikan karena Parastoo mengunggah video yang dinilai tidak sesuai dengan norma dan nilai budaya yang berlaku.
Selain itu, Hengaw Organization for Human Rights yang berbasis di Norwegia melaporkan bahwa dua anggota band lainnya juga ditangkap dalam peristiwa ini.
Sejak terjadinya Revolusi Islam pada 1979, Iran menerapkan peraturan yang ketat, termasuk larangan bagi perempuan untuk bernyanyi secara solo dan kewajiban mengenakan jilbab di tempat umum. Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah wanita mulai menentang aturan ini dengan tampil tanpa jilbab di ruang publik sebagai bentuk protes terhadap hukum yang ada.
Perhatian dunia internasional semakin tertuju pada undang-undang tersebut setelah insiden tragis yang menimpa Mahsa Amini, seorang perempuan berusia 22 tahun, yang meninggal dunia setelah ditangkap karena dianggap tidak mengenakan jilbab dengan benar.