Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata Setelah 11 Hari Pertempuran
Merdeka.com - Israel dan Hamas telah sepakat untuk gencatan sejata setelah 11 hari pertempuran. Korban jiwa terbanyak dari warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan.
Selama 11 hari, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memborbardir Gaza melalui serangan udara, sementara Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel.
Dikutip dari CNN, Jumat (21/5), serangan udara Israel menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza. Sedikitnya 12 orang Israel, termasuk dua anak-anak, tewas karena serangan roket yang ditembakkan dari Gaza, menurut IDF dan badan kedaruratan Israel.
-
Apa isi perjanjian gencatan senjata Hamas dan Israel? 'Para sandera yang berasal dari keluarga yang sama akan ditempatkan dalam satu kelompok,' ujar Ansari. Dalam jangka waktu empat hari, Hamas diperkirakan akan membebaskan 50 warga Israel. Sebagai imbalannya, sebanyak 150 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel juga akan dibebaskan. 'Tentunya setiap hari akan mencakup sejumlah warga sipil yang disepakati berjumlah 50 orang dalam empat hari,' kata Ansari.
-
Kapan gencatan senjata Hamas dan Israel dimulai? Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza akan dimulai pada Jumat pukul 7 pagi waktu setempat, dengan gelombang pertama sandera akan dibebaskan pada pukul 4 sore, demikian keterangan juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari kemarin.
-
Mengapa gencatan senjata Hamas dan Israel dilakukan? 'Tujuan utama kami di sini adalah keselamatan para sandera,' tegasnya kepada wartawan, seraya menambahkan akan ada kolaborasi dengan Palang Merah dan pihak-pihak yang berkonflik untuk meminimalisir kemungkinan buruk yang mungkin terjadi dalam proses itu.
-
Siapa yang menjadi mediator dalam gencatan senjata Hamas dan Israel? Dalam konferensi pers di Doha, Majed al-Ansari menjelaskan rincian perjanjian yang tercapai melalui mediasi Qatar itu.
-
Apa syarat Hamas untuk gencatan senjata? 'Perjanjian apapun yang dicapai harus memenuhi tuntutan nasional kali; mengakhiri agresi secara komplet dan permanen, penarikan menyeluruh dan penuh penjajah dari Jalur Gaza, mengembalikan para pengungsi ke rumah-rumah mereka tanpa pembatasa, dan pertukaran tahanan yang nyata, selain rekonstruksi dan mengakhiri blokade,' jelas pejabat Hamas dan penasihat pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Taher Al-Nono kepada Reuters.
-
Siapa yang menjadi korban pembantaian di Gaza? Jumlah korban tewas yang tercatat resmi mencapai 32.975 orang pada hari Rabu. Namun, angka ini hanya mencakup warga Palestina yang jenazahnya tiba di rumah sakit, sementara sekitar 7.000 lainnya masih hilang.
Pemimpin senior Hamas mengatakan kepada CNN, gencatan senjata difasilitasi Mesir, dimulai pada pukul 02.00 hari Jumat waktu setempat.
“Kabinet Keamanan bertemu malam ini. Dan secara bulat menerima rekomendasi semua elemen keamanan – Kepala Staf, kepala Shin Bet, Kepala Mossad, dan Kepala Dewan Keamanan Nasional – untuk menerima inisiatif Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat timbal balik yang akan mulai berlaku satu jam setelah disetujui,” jelas pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Perayaan gencatan senjata terlihat di Gaza dan Tel Aviv, menyusul pengumuman tersebut. Pada Jumat dini hari, seorang wartawan CNN mengamati warga membunyikan klakson mobil di jalan-jalan dalam kegembiraan, sementara suara pujian dari masjid-masjid terdekat disiarkan.
Sejak pertempuran dimulai, Hamas telah menembakkan lebih dari 4.000 roket ke Israel, menurut IDF. Banyak roket yang dicegat sistem pertahanan anti rudal Israel, Iron Dome.
IDF melakukan serangan udara yang mengerikan di Gaza, menargetkan jaringan terowongan Hamas dan infrastruktur lainnya. Menurut UNICEF, akibat serangan Israel tersebut, sebanyak 72.000 warga Gaza mengungsi.
Sekjen PBB, Antonio Guterres menyambut baik gencatan senjata tersebut, tapi mengatakan masih banyak hal yang perlu dilakukan. Guterres mengatakan kepada wartawan, dia ingin kembali ke negosiasi antara Israel dan Palestina, dan menyerukan distribusi bantuan kemanusiaan untuk penduduk Gaza.
“Saya menekankan bahwa pemimpin Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab untuk memulai sebuah dialog serius untuk membahas akar penyebab konflik. Gaza adalah bagian integral masa depan negara Palestina dan tidak ada upaya yang harus dihindari untuk menuju rekonsiliasi nasional untuk mengakhiri perpecahan,” jelasnya.
Sebelumnya Guterres juga telah menyerukan gencatan senjata segera dalam sebuah pidato penuh semangat di New York.
“Jika ada neraka di Bumi, itu adalah kehidupan anak-anak di Gaza hari ini,” jelasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemimpin Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Semakin 'Dekat'
Baca SelengkapnyaLebih dari 8.000 anak-anak dan 6.200 wanita termasuk di antara mereka yang tewas
Baca SelengkapnyaPM Israel Netanyahu kembali menolak keras gencatan senjata tanpa pembebasan semua orang yang ditawan Hamas.
Baca SelengkapnyaNegosiasi gencatan senjata berlangsung di Kairo, Mesir.
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak menyebut Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Baca SelengkapnyaKesepakatan gencatan senjata sementara ternyata menimbulkan silang pendapat antar pejabat Israel.
Baca SelengkapnyaBadan amal Save the Children mendesak gencatan senjata antara Palestina dan Israel segera dilakukan di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael menolak gencatan senjata di Jalur Gaza kendati desakan internasional semakin kencang.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, militer Israel mengumumkan kematian dua tentaranya, termasuk seorang perwira dari Brigade Givati.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya serangan, penangkapan, dan tekanan ini membawa Tepi Barat yang diduduki ke dalam situasi yang lebih buruk.
Baca SelengkapnyaPengumuman gencatan senjata tahap dua ini diumumkan Qatar selaku mediator dan juga Hamas.
Baca SelengkapnyaSejumlah tahanan yang telah dibebaskan mengungkap perlakuan buruk aparat Israel selama mereka di dalam penjara.
Baca Selengkapnya