Tentara Yunani Kuno Terkenal Garang di Medan Perang, Ternyata Ini Makanannya
Merdeka.com - "Seorang tentara bergerak dengan perutnya."
Itu merupakan kalimat yang diyakini dicetuskan oleh jenderal dan kaisar Prancis terkenal, Napoleon Bonaparte.
Artinya bahwa agar efektif dalam menjalankan tugasnya, seorang tentara bergantung pada makanan yang sehat dan bergizi.
-
Bagaimana arkeolog meneliti makanan manusia purba? Dengan meneliti bentuk-bentuk berbeda dari berbagai elemen seperti karbon, nitrogen, zinc, sulfur, dan strontium pada gigi dan tulang tersebut, para peneliti bisa mengenali jenis tumbuhan dan daging yang mereka konsumsi.
-
Apa temuan penting di Yunani? Sampel tersebut berasal dari tahun 4200 SM dan menjadi kunci yang mengungkap cara hidup manusia pada Zaman Neolitikum.
-
Apa yang ditemukan di lengan tentara Yunani kuno? Ditemukan bahwa batang panah dan bagian dari salah satu dari tiga lobusnya telah diangkat oleh ahli bedah lapangan Yunani kuno.
-
Siapa yang meneliti makanan manusia purba? Mahasiswa doktoral arkeologi di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Jerman dan penulis utama di penelitian ini, Zineb Moubtahij mengatakan orang-orang biasanya berpendapat bahwa para pemburu-pengumpul utamanya mengonsumsi protein hewani.
-
Apa jenis makanan yang dikonsumsi manusia purba? 'Kerak makanan tersebut mengandung sisa jaringan biji-bijian emmer dan bulir barley, juga biji-bijian dari goosefoot putih, tanaman liar seperti gulma dan ruderal (sejenis gulma) serta menghasilkan banyak biji bertepung,' jelas ketua penelitian, Profesor Wiebke Kirleis.
-
Bagaimana arkeolog menentukan makanan di Zaman Perunggu? Dalam kasus ini, ilmuan mengetahui lemak yang bertahan pada lapisan tembikar kuno dan protein/plak pada gigi mengandung jejak yang dikonsumsi manusia purba selama hidup mereka.
Persoalan makanan para prajurit ini juga telah menjadi perhatian sejak zaman Yunani kuno. Militer Yunani kuno memastikan para prajuritnya tidak kekurangan pasokan makanan karena sangat penting untuk memastikan kesehatan, semangat juang, dan kemampuan tempur prajurit tetap terjaga.
Dilansir Greek Reporter, Kamis (15/6), pasukan Yunani kuno yang sedang berperang memperoleh makanan dari berbagai sumber. Seperti yang umumnya terjadi sepanjang sebagian besar sejarah, para hoplites (prajurit-penduduk di negara kota-negara kota Yunani Kuno) dan tentara Yunani lainnya akan mencari makan, berburu, membeli barang dari pasar dan pedagang, dan menjarah kota dan desa.
Makanan pokok yang dikonsumsi tentara tergantung pada ketersediaan yang ada seperti berbagai sereal dan kacang-kacangan, serta buah zaitun, bawang merah, bawang putih, dan keju.
Dalam karyanya berjudul Anabasis, tentara bayaran, filsuf, dan sejarawan Yunani kuno, Xenophon, mengenang suatu peristiwa ketika salah satu rekannya di tentara kembali membawa setumpuk makanan. Deskripsi tersebut memberikan gambaran sekilas tentang apa yang mungkin dimakan tentara Yunani kuno saat bepergian.
"Keesokan harinya Koiratadas muncul dengan hewan untuk persembahan dan seorang peramal, membawa tepung jelai bersama mereka, dua puluh dengan anggur, tiga dengan muatan zaitun, satu dengan bawang putih dalam jumlah besar, sebanyak yang dia bisa bawa, dan akhirnya satu dengan banyak bawang," tulis Xenophon.
Meskipun kita dapat menyimpulkan dari bukti yang tersedia bahwa pola makan seorang prajurit Yunani kuno biasanya cukup hambar, terutama jika sulit untuk memasok tentara dengan makanan selama operasi militer yang berkepanjangan, ada satu makanan ringan yang menarik bagi para prajurit dengan rasa manis.
Dalam Odyssey dan Iliad, Homer menyebut jajanan tentara Yunani berupa kue manis disebut itrion. Kudapan ini yang dari madu dan wijen, bermanfaat untuk penambah energi bagi para prajurit Yunani yang berperang dalam Perang Troya.
Itrion tetap menjadi makanan pokok yang dimakan oleh tentara Yunani kuno lama setelah Zaman Perunggu di mana Perang Troya konon terjadi. Bahkan sampai saat ini itrion masih dikonsumsi orang Yunani.
Sekarang dikenal sebagai pasteli, makanan penutup Yunani kuno ini bertahan sebagai suguhan manis dalam berbagai bentuk selama ribuan tahun.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada bahan khusus yang dibuat untuk baju perang ini.
Baca SelengkapnyaHal ini didasarkan pada bukti penemuan tanda pembuatan bir Zaman Perunggu di dua situs pemukiman kuno.
Baca SelengkapnyaSosok gladiator zaman Romawi yang selama ini kita pahami memiliki tubuh kekar berotot dan mahir bertarung di arena.
Baca SelengkapnyaPara peneliti melibatkan sukarelawan dari Angkatan Bersenjata Hellenic dalam simulasi ini.
Baca SelengkapnyaKerangka prajurit berusia 2.500 tahun ditemukan saat penggalian arkeologi dilakukan Badan Arkeologi Yunani.
Baca SelengkapnyaSetiap personel militer tanah air dituntut untuk selalu siaga disetiap kondisi, namun asupan gizinya sempat mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru yang menganalisis residu protein dari sebuah panci kuno mengungkap apa yang dimakan oleh orang-orang di Zaman Perunggu
Baca SelengkapnyaMasyarakat Yunani kuno gemar melakukan olahraga angkat beban, yang dimulai sejak abad keenam sebelum masehi.
Baca SelengkapnyaPasukan elite sudah dibentuk sejak ribuan tahun lalu. Dipilih untuk melayani raja dari yang terbaik. Tangguh dan mematikan.
Baca SelengkapnyaMakanan pedas meskipun memiliki efek samping, namun dapat bermanfaat.
Baca SelengkapnyaDalam sebuah studi, baju zirah Yunani Kuno diuji oleh 13 tentara modern untuk mengetahui efektivitasnya di medan perang.
Baca SelengkapnyaPedang tersebut kemungkinan hadiah yang diberikan kepada seorang perwira tinggi.
Baca Selengkapnya