Kuras Air Dam untuk Ambil Ponselnya yang Jatuh, Pejabat Ini Diberhentikan
Merdeka.com - Seorang pejabat pemerintah di negara bagian Chhattisgarh, India, menguras jutaan liter air dari sebuah dam selama empat hari berturut-turut di tengah musim panas yang menyengat supaya dia bisa mengambil ponsel mahalnya.
Tindakan pejabat bernama Rajesh Vishwas ini menuai kecaman masyarakat karena menyalahgunakan kekuasaannya.
Aksi itu bermula setelah ponsel Samsung senilai 100.000 rupee (sekitar Rp18 juta) milik Rajesh jatuh ke sebuah saluran sedalam 4,5 meter pada 21 Mei saat berswafoto dengan teman-temannya ketika bertamasya di tempat tersebut. Saluran tersebut terhubung langsung dengan dam Paralkot di distrik Kankek.
-
Kenapa petugas damkar merasa perlu memviralkan kerusakan alat dan mobil damkar? Ia mengatakan jika penting untuk mengungkapkan masalah tersebut ke publik karena mereka bekerja dengan uang rakyat.
-
Bagaimana cara petugas damkar menyampaikan kritiknya? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @kabarnegri memperlihatkan seorang petugas damkar bernama Sandi yang memberikan pertanyaan perihal tanggapan wakil wali kota Depok tentang kerusakan alat dan mobil damkar.
-
Mengapa kejadian ini viral? Video penemuan tersebut dibagikan di platform Douyin (media sosial China) dan menarik perhatian publik.
-
Bagaimana kasus viral membuat polisi bergerak? Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Kapan Kata Tugas digunakan dalam kalimat? Kata tugas tidak memiliki arti yang tetap dan maknanya bergantung pada konteks penggunaannya dalam kalimat.
-
Siapa yang dikritik oleh petugas damkar? 'Terus juga istilah kata, pak jangan dengerin orang yang bisikin bapak. Kasihan pak, bapak elektabilitasnya menurun, pak, jadinya. Yang bisikin bapak jangan mau, pak. Istilahnya bapak di-seblokin,' lanjut Sandi petugas damkar.
Penyelam di daerah tersebut gagal menemukan ponselnya. Rajesh, seorang inspektorat pangan di negara bagian tersebut kemudian mengerahkan dua mesin pompa untuk menguras sekitar 2,1 juta liter air dari dam tersebut. Volume air sebesar itu cukup untuk mengairi sekitar 607 hektar lahan pertanian.
Atas tindakannya dia kemudian diberhentikan pada Jumat karena menyalahgunakan jabatan, tindakan yang tidak pantas dan membuang-buang air selama musim panas ekstrem, menurut pemerintah daerah setempat, dilansir The Straits Times, Minggu (28/5).
Rajesh berdalih bahwa air di dam tersebut tidak dapat digunakan karena disimpan pada tempat yang tidak terhubung dengan saluran dan tidak bisa diakses saat kondisi normal. Air di bagian terendah waduk ini terletak di bawah tingkat keluaran bendungan dan tidak akan dilepaskan kecuali dipompa keluar.
Namun hal tersebut dibantah pejabat di distrik Kanker, Dr Priyanka Shukla.
"Sekarang musim panas di sini, dan kita perlu banyak air untuk beragam alasan, jadi menurut saya sebuah kejahatan membuang-buang air," jelas Priyanka kepada The Sunday Times, mengatakan bahwa air tersebut bisa dimanfaatkan hewan sebagai air minum.
Rajesh juga mengklaim telah mendapat izin dari pejabat sub-divisi daerah, R.C. Dhivar untuk menguras air dam tersebut dan mengalirkannya ke kanal yang menurutnya dapat bermanfaat bagi petani setempat.
Pengurasan air dam tersebut dihentikan ketika pejabat dari departemen sumber daya air mendatangi lokasi setelah adanya laporan.
Ponsel milik Rajesh akhirnya ditemukan, tapi tidak bisa berfungsi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok menyelamatkan satu unit ponsel seharga belasan juta rupiah yang tercebur ke sumur.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial penumpang mobil Dishub membuang sampah sembarangan di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat ke Jakarta
Baca SelengkapnyaSanksi itu diungkapkan Pelaksana tugas Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum saat rapat pembahasan dan pendalaman Raperda APBD DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaHeru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDiketahui sumur warga yang terletak di Kampung Kramat Rt.03 Rw.11 Kel.Cimpaeun Kec Tapos Kota Depokini memiliki kedalaman sekitar 10 meter.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi pekerja yang sedang betulkan pompa air dan terjatuh ke sumur, berlangsung dramatis.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua menegaskan, Kapolsek lalai bertugas langsung dicopot
Baca SelengkapnyaBuntut pengakuannya, pegawai dan sejumlah rekannya dipanggil atasannya.
Baca SelengkapnyaDirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis 4 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaASN Musi Rawas SM ditangkap polisi karena melakukan perkosaan terhadap bocah perempuan berusia 4 tahun.
Baca SelengkapnyaTak tahan dengan perlakuan suaminya, korban melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Prabumulih.
Baca Selengkapnya