Menduga ISIS sejak lama
Merdeka.com - "Nanti akan muncul kelompok mengatasnamakan Islam yang akan menganiaya orang-orang yang berbeda agama atas nama Islam, dengan tujuan mendirikan Negara Islam. Mereka akan merekrut muda-mudi dan mencuci otaknya, lalu mengubah mereka menjadi pembunuh atas nama agama,".
Itu adalah ucapan terlontar dari lisan Farag Foda. Dia memaparkan ideologi teror itu akan muncul dalam sebuah wawancara di stasiun televisi Tunisia awal 1990-an.
Dia merupakan peneliti dan pemikir Mesir. Bingkai kacamatanya cukup besar. Dengan mengenakan setelan jas abu-abu dipadu kemeja putih dan dasi bercorak dia perlahan mengutarakan isi kepalanya.
-
Bagaimana Indonesia hadapi situasi Timur Tengah? 'Jadi kita harus move on dengan tantangan yang tidak biasa dan tentunya membutuhkan soliditas dari seluruh partai politik menghadapi ketidakpastian dunia saat ini,' jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar ini.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kenapa terorisme jadi ancaman besar untuk Indonesia Emas 2045? Sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya dan agama, Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara maju dan sejahtera. Namun, ancaman manifes dan laten tidak bisa dielakkan, seperti bibit intoleransi dan radikalisme pada aksi terorisme.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masih menjadi ancaman di Timur Tengah dan dunia. Namun sejatinya bahaya itu bukan berada di organisasi, tetapi pada ideologi.
Hal itu terbukti dengan gencarnya penyebaran ideologi bahkan hingga ke Indonesia. Padahal sebenarnya Farag sudah mewanti hal itu akan menjadi kenyataan sejak 25 tahun lalu, seperti dilansir dari laman Al Arabiya, Kamis (18/5).
Di akhir 1980-an, Timur Tengah terbelah-belah. Ada konflik teluk antara Irak dan Kuwait. Intifada pejuang Palestina melawan zionis Israel. Kemudian perang saudara di Libanon. Semua sibuk mengurus negara masing-masing.
Mesir dan dunia Arab saat itu dihadapkan kepada kenyataan kalau mereka mudah sekali berkonflik. Pemicunya mulai dari uang, budaya, etnis, hingga masalah agama. Kemudian, Farag memetakan ada dua jenis umum kemelut dia bisa kenali.
Pertama adalah ideologi model Iran. Menurut teorinya, akan ada sekelompok pemuda bangkit dari kalangan masyarakat bawah dan memberontak terhadap apa yang mereka sebut pemerintahan zalim. Mereka bakal menggunakan alasan rezim membikin ekonomi mereka hancur, lantas menggerakkan rakyat buat unjuk rasa dan merebut kekuasaan.
Kemudian berlanjut ke teori berdarah ala Libanon. Farag menyatakan hal itu hanya akan muncul dan bisa berjalan di negara dengan sejumlah kelompok minoritas. Gesekan sektarian mudah sekali dipakai buat menggerakkan orang-orang saling bertengkar, hingga membuat perang saudara. Mereka pantas disebut teroris karena kita juga harus mempertahankan Islam.
"Keliru kalau menyebut mereka Islamis karena hal itu justru bertentangan dengan Islam yang tidak mengajarkan membunuh dan meneror," kata Farag.
Meski begitu, lanjut Farag, dalam kondisi seperti itu kaum muda yang mudah dipengaruhi akan menolak kewarganegaraan. Mereka akan terus-menerus didoktrin kalau pemerintah yang ada bertentangan dengan syariat, dan di dunia hanya ada Negara Islam. Mirip dengan apa yang dilakukan ISIS.
Sayang, pemikiran Farag itu seolah terpendam. Pergi bersama dengannya karena dibunuh oleh anggota al-Gama'a al-Islamiyya pada Juni 1992.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaGreater Israel atau Israel Raya adalah istilah yang memiliki makna sejarah dan politik, yang sering kali dikaitkan dengan Rencana Zionis untuk Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaNoor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan IRNA, tiga agen itu ditangkap di daerah pegunungan yang berada di perbatasan antara Iran dan Afghanistan.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaPPATK telah membekukan beberapa rekening yang berkaitan dengan pegawai KAI tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca Selengkapnya