Misteri Makam Raja Mesir Kuno Tanpa Identitas di Abydos: Muminya Hilang
Penemuan makam raja Mesir kuno di Abydos memberikan wawasan baru tentang sejarah Mesir pada Periode Menengah Kedua.

Penemuan arkeolog yang mengejutkan terjadi di Abydos, sebuah kota kuno di Mesir bagian selatan, pada Maret 2025. Makam yang ditemukan terletak sekitar 7 meter di bawah tanah dan berasal dari Periode Menengah Kedua, yang berlangsung antara tahun 1640 hingga 1540 SM.
Pada masa itu, Mesir terbagi antara kekuasaan Hyksos di utara dan raja-raja Mesir di selatan. Makam ini diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi seorang raja yang kemungkinan besar merupakan penguasa Mesir selatan.
Kondisi makam yang ditemukan tidak dalam keadaan utuh. Sebagian besar struktur telah dijarah di masa lalu, sehingga nama raja yang awalnya tertulis di dinding makam kini telah rusak dan identitasnya tetap tidak diketahui.
Selain itu, mumi dan sarkofagus raja juga hilang, menambah misteri seputar penemuan ini. Ruang pemakaman yang terbuat dari batu kapur ini awalnya setinggi 5 meter dan dilindungi oleh lengkungan bata lumpur, menunjukkan teknik konstruksi yang canggih pada masanya.
Pentingnya penemuan ini tidak dapat diremehkan. Penemuan makam raja ini memberikan wawasan baru tentang sejarah Mesir kuno, khususnya mengenai para penguasa di Abydos pada Periode Menengah Kedua. Para arkeolog berharap penggalian lebih lanjut di sekitar area makam dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang identitas raja dan konteks pemerintahannya.
Pentingnya Penemuan Makam di Abydos
Penemuan makam ini menjadi sorotan dalam dunia arkeologi karena memberikan informasi yang berharga tentang periode yang sering kali kurang dipahami dalam sejarah Mesir kuno. Abydos sendiri telah lama dikenal sebagai tempat pemakaman para raja Mesir, dan penemuan ini semakin menegaskan pentingnya situs tersebut dalam memahami sejarah Mesir.
Penelitian lebih lanjut di lokasi ini diharapkan dapat mengungkap lebih banyak detail terkait dengan raja yang dimakamkan. Setiap artefak yang ditemukan di sekitar makam dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang kehidupan, budaya, dan praktik pemakaman pada masa itu. Penemuan ini juga menambah koleksi artefak dan struktur arkeologis yang ditemukan sebelumnya di Abydos.
Sebelumnya, pada tahun 2015, ditemukan makam lain yang diperkirakan milik raja dari Dinasti Sobekhotep yang hidup pada abad ke-13 SM. Makam tersebut berhasil diidentifikasi, dan sarkofagusnya yang beratnya hampir 60 ton ditemukan dalam keadaan baik. Berbeda dengan penemuan terbaru ini, makam tahun 2015 memberikan informasi yang lebih jelas mengenai identitas raja dan konteks sejarahnya.
Temuan Tambahan di Sekitar Abydos
Selain penemuan makam raja, kawasan sekitar Abydos juga menyimpan banyak sejarah. Di desa Banawit, dekat dengan lokasi makam, ditemukan bekas bengkel pembuatan tembikar dan kaca dari era Romawi, yang berlangsung antara tahun 30 SM hingga 642 M.
Di dalam bengkel tersebut, para arkeolog menemukan tungku pembakaran, tempat penyimpanan, dan 32 pecahan tembikar yang bertulisan dalam bahasa Yunani dan Demotik, berisi catatan perdagangan dan pajak.
Menariknya, lokasi ini juga digunakan sebagai tempat pemakaman antara abad ke-7 hingga ke-14 Masehi, menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki sejarah yang panjang dan beragam. Penemuan ini memberikan gambaran yang lebih luas tentang kehidupan masyarakat di sekitar Abydos, tidak hanya pada masa Mesir kuno tetapi juga pada era berikutnya.
Dengan berbagai penemuan yang terus dilakukan, Abydos tetap menjadi salah satu situs arkeologi yang paling menarik untuk diteliti. Penemuan terbaru ini menambah kekayaan informasi yang dapat membantu para sejarawan dan arkeolog dalam memahami lebih dalam tentang sejarah Mesir kuno.
Secara keseluruhan, penemuan makam raja yang belum diketahui identitasnya di Abydos pada Maret 2025 merupakan penemuan arkeologi yang signifikan. Meskipun makam telah dijarah, penemuan ini tetap memberikan informasi berharga tentang Periode Menengah Kedua dalam sejarah Mesir.
Penggalian lebih lanjut dan analisis artefak yang ditemukan diharapkan dapat mengungkap lebih banyak detail tentang raja yang dimakamkan dan konteks sejarahnya.