Palestina desak Dewan Keamanan PBB hentikan permukiman ilegal
Merdeka.com - Duta Besar Palestina untuk PBB menuding Israel telah melakukan 'Rentetan tindakan ekstrem yang ilegal' selama 10 hari terakhir dengan membangun permukiman ilegal di Tepi Barat. Negara ini juga mendesak agar Dewan Keamanan PBB bertindak dan menghentikan upaya pembangunan tersebut.
Dilansir Times of Israel, Kamis (2/2), Dubes Palestina Riyad Mansour, menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyetujui pembangunan 6.000 rumah baru di negerinya. Kebijakan ini baru pertama kali terjadi sepanjang tahun 2016, padahal Mahkamah Agung Israel sudah menolak rencana Israel itu.
"Netanyahu sudah menghancurkan solusi dua negara dengan melanjutkan tindakan ilegal ini," ucapnya.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel kepada pekerja PBB di Gaza? Pihak berwenang di Gaza, Palestina kemarin melaporkan, militer Israel menembak mati seorang pekerja LSM asing dan melukai seorang lainnya di Kota Rafah, Gaza selatan.
-
Apa yang dilakukan Israel ke Palestina? Semua kompak mengutuk kekerasan yang dilakukan Israel.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Apa yang dilakukan Israel di Tepi Barat? Pasukan penjajah Israel menghancurkan 17 rumah warga Palestina di Tepi Barat yang dijajah pada Rabu (26/6).
-
Dimana tentara Israel menembak pekerja PBB? Pihak berwenang di Gaza, Palestina kemarin melaporkan, militer Israel menembak mati seorang pekerja LSM asing dan melukai seorang lainnya di Kota Rafah, Gaza selatan.
-
Apa yang ingin dilakukan oleh para pemukim Israel di Gaza? Mereka berbondong-bondong datang ke sebuah konferensi tentang pemukiman kembali warga Gaza di Kibbutz Be’eri dengan mengibarkan bendera Israel sebagai dukungan atas gagasan bermukim di Gaza.
Mansour dan kepala Kelompok Arab memberikan pernyataannya langsung kepada sejumlah jurnalis setelah melakukan pertemuan dengan Dubes Ukraina untuk PBB Volodymyr Yelchenko, sekaligus Presiden Dewan Keamanan saat ini untuk memprotes pembangunan permukiman ilegal. Dia juga meminta dewan menerbitkan resolusi baru yang mengecam pembangunan serta menghentikannya.
Kemarin, Netanyahu dan Menteri Pertahanan Avigdor Liberman menyetujui pembangunan 3.000 rumah baru di Tepi Barat, beberapa di antaranya berada di luar perbatasan Israel. Pengumuman itu dilakukan setelah Israel menyetujui pembangunan 500 rumah di Jerusalem Timur dan 2.500 rumah di Tepi Barat.
Komunitas internasional menganggap pembangunan itu ilegal. Namun, Presiden baru Amerika Serikat Donald Trump memberi sinyal akan membatalkan seluruh kebijakan dari pendahulunya, dan lebih lunak terhadap pembangunan tersebut.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ICJ juga menyatakan kebijakan dan praktik Israel di wilayah Palestina yang diduduki merupakan pencaplokan sebagian besar wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaIsrael mencaplok Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza pada 1967.
Baca SelengkapnyaRatusan hektar tanah itu ditetapkan sebagai tanah milik negara.
Baca SelengkapnyaPBB Akhirnya Sebut Israel Telah Melakukan Genosida terhadap Rakyat Palestina di Gaza
Baca SelengkapnyaMereka juga menebang ratusan pohon yang ditanam warga Palestina.
Baca SelengkapnyaPemungutan suara untuk resolusi ini berlangsung pada Selasa (3/12).
Baca Selengkapnya“Berapa banyak lagi nyawa harus dikorbankan sebelum DK mengambil langkah?” tanya Menlu.
Baca SelengkapnyaBukan hanya membunuh warga Palestina di Tepi Barat & Yerusalem Timur, Israel juga rampas tanah besar-besaran sepanjang 2024.
Baca SelengkapnyaPuan menekankan pentingnya agar tercapainya solusi 2 negara dan mendorong keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Baca SelengkapnyaMajelis Umum PBB kemarin mengeluarkan resolusi yang menyatakan Israel harus keluar dari wilayah pendudukan Palestina dalam waktu 12 bulan.
Baca SelengkapnyaRatusan negara menyetujui resolusi hak Palestina menentukan nasib sendiri dalam sidang Majelis Umum PBB.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa hukum dari Kota Gaza, menggambarkan interogasi selama empat hari sebagai "empat hari terburuk dalam hidupnya".
Baca Selengkapnya