Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemecatan Jaksa Agung Upaya Trump Bungkam Penyelidikan Jejak Rusia di Pilpres AS?

Pemecatan Jaksa Agung Upaya Trump Bungkam Penyelidikan Jejak Rusia di Pilpres AS? Donald Trump dalam sidang PBB. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Politisi Partai Republik Amerika Serikat meminta agar proses penyelidikan otoritas hukum AS atas kasus dugaan campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016 tetap terlaksana. Meski, Jaksa Agung AS Jeff Sessions telah dipecat oleh Presiden Donald Trump.

Pemecatan Sessions dicurigai sebagai langkah awal Trump untuk membungkam penyelidikan yang masih berlangsung sampai saat ini dan dipimpin oleh Penyelidik Khusus Kementerian Kehakiman AS Robert Mueller dan diawasi oleh Sessions.

Trump sendiri diketahui telah mengkritik otoritas hukum AS, karena penyelidikan yang mereka lakukan telah menjerat sejumlah orang dekatnya. Mueller pun tengah dalam tahap memeriksa transaksi keuangan Trump untuk memverifikasi dugaan keterkaitannya dengan Rusia.

Kursi jaksa agung AS yang kosong kini diisi sementara oleh Kepala Staf Kejagung AS Matthew Whitaker, hingga Trump resmi menunjuk pengganti. Whitaker juga diketahui salah satu figur yang ikut mengkritik penyelidikan Mueller.

Selain itu, Whitaker tak hanya sekedar mengisi kekosongan kursi pucuk pimpinan, namun juga menjadi pengawas proses penyelidikan yang dilakukan oleh Mueller.

Pada poin inilah muncul dugaan bahwa pemecatan Sessions merupakan upaya awal Donald Trump untuk membungkam proses penyelidikan Mueller. Demikian CBS News melaporkan.

Presiden, yang geram atas penyelidikan Mueller, tidak dapat secara langsung memecat sang penyelidik khusus itu sesuai ketentuan hukum di AS. Namun, dengan Whitaker kini menjabat sebagai pelaksana harian Jaksa Agung AS, Trump mungkin bisa mengupayakan kehendaknya itu.

Menyikapi kabar tersebut, Senator AS dari Partai Republik mewakili Negara Bagian Utah, Mitt Romney mengatakan, "Sangat penting bahwa pekerjaan penting Kementerian Kehakiman terus berlanjut, dan penyelidikan Robert Mueller terus berjalan dan tidak terhalang sampai ia menemukan kesimpulannya," demikian seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (8/11).

Sementara itu, rekan separtai Romney, Senator Susan Collins juga mengimbau: "Penting bahwa pemerintahan presiden tidak menghalangi penyelidikan Mueller. Penyelidik Khusus Mueller harus diizinkan untuk menyelesaikan pekerjaannya tanpa gangguan."

Dikabarkan, Mueller dalam waktu dekat akan menyerahkan laporan komplet atas penyelidikannya kepada Kejagung AS.

"Kita akan melihatnya dalam waktu dekat," kata mantan Kepala Badan Intelijen AS (CIA) John Brennan memprediksi dalam wawancara dengan MSNBC.

"Umumnya laporan yang akan dibuat oleh penyelidik khusus akan diserahkan kepada Rod Rosenstein, saya tidak akan terkejut jika itu sudah siap," kata Brennan.

Tapi, Rod Rosenstein, yang menjabat sebagai Deputi Jaksa Agung AS telah dibebaskan dari tugasnya sebagai pengawas penyelidikan Mueller. Kini, tugas pengawasan dipegang oleh Matthew Whitaker, pengisi sementara kursi Jaksa Agung AS.

Status Whitaker sebagai figur pengkritik proses penyelidikan Mueller diprediksi akan menghambat sang penyelidik khusus untuk menyampaikan laporan komplet investigasinya.

Pada April 2017, Whitaker pernah menulis untuk CNN bahwa penyelidikan Mueller, yang kini memasuki tahap memeriksa transaksi keuangan Donald Trump untuk memverifikasi dugaan keterkaitan dengan Rusia, telah "berjalan terlalu jauh".

Mengumumkan pemecatan Jeff Sessions, Presiden Donald Trump mengatakan, "Kami berterima kasih kepada Jaksa Agung Jeff Sessions atas pengabdiannya dan mendoakannya sukses," jelas presiden lewat akun Twitter pribadi @realDonaldTrump, seperti dikutip dari BBC, Kamis (8/11).

Di sisi lain, dalam sebuah pernyataan tertulis, Sessions yang merupakan eks Senator mewakili negara bagian Alabama menyatakan bahwa pengunduran dirinya bukan merupakan keputusan pribadi.

"Yang terhormat Pak Presiden, atas permintaan Anda, saya mengajukan pengunduran diri," ujar Sessions dalam sebuah surat pengunduran diri.

"Yang terpenting, selama masa tugas saya sebagai jaksa agung, kami telah menegakkan hukum," tambah Sessions.

Menurut seorang pejabat Gedung Putih, sebelum Sessions dipecat, ia sempat bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan John Kelly pada Rabu 7 November. Tidak jelas apa isi pertemuan keduanya, namun diduga, tatap muka itu ditujukan bagi Kelly untuk menginformasikan pemecatan Sessions.

Sessions diketahui pernah terlibat dalam penyelidikan tersebut pada 2017, namun, memutuskan mundur dari investigasi pada Maret 2017.

Keputusan Sessions untuk mundur dari penyelidikan itu dipicu oleh kritik dari Partai Demokrat (oposisi) yang menyebut, ketika ia ditanya oleh Senat AS dalam sebuah rapat dengar pendapat, dirinya tak menjelaskan soal pertemuan antara anggota Partai Republik dengan Duta Besar Rusia untuk AS pada Pilpres 2016. Demokrat menuduh hal itu sebagai upaya untuk menutup-nutupi bukti. Namun, Sessions membantah dan beralasan bahwa ia lupa untuk menjelaskan hal tersebut.

Merespons pengunduran diri Sessions dari penyelidikan, Trump mengatakan kepada New York Times pada Juli 2017, "Sessions seharusnya tidak mengundurkan diri, dan jika dia akan mengundurkan diri, dia seharusnya memberitahu saya sebelum dia mengambil pekerjaan (sebagai Jaksa Agung AS), dengan begitu, saya akan memilih orang lain."

Trump juga kemudian mengkritik tajam Sessions dengan menyebutnya 'sangat lemah' dan 'memalukan'.

Beberapa bulan usai pengunduran diri Sessions dari penyelidikan, Penyelidik Khusus Kementerian Kehakiman AS Robert Mueller berhasil mendakwa sejumlah orang, termasuk beberapa figur yang dekat dengan Trump, atas dugaan keterlibatan mereka dalam kasus campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016.

Trump mengkritik penyelidikan dan dakwaan Mueller dengan menyebutnya sebagai "upaya perburuan penyihir." Ia juga telah membantah keras keterlibatannya dengan Rusia dalam Pilpres AS 2016.

Reporter: Rizki Akbar Hasan

sumber: Liputan6.com

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rusia Bantah Tuduhan FBI yang Sebut Dalang Ancaman Bom di TPS Saat Pemilu AS
Rusia Bantah Tuduhan FBI yang Sebut Dalang Ancaman Bom di TPS Saat Pemilu AS

Sebelumnya FBI menuding ancaman bom di TPS saat pemilu presiden berasal dari Rusia.

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan

Pimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

Baca Selengkapnya
Jika Capres hingga Caleg Dilaporkan, Jaksa Agung Minta Anak Buah Periksa Setelah Pemilu Usai
Jika Capres hingga Caleg Dilaporkan, Jaksa Agung Minta Anak Buah Periksa Setelah Pemilu Usai

Menjelang Pemilu 2024, Burhanuddin mengungkapkan, banyak pihak merasa resah atas polarisasi yang semakin tajam di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK

Asep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung Wanti-Wanti Jaksa Tunda Periksa Capres hingga Caleg Terkait Laporan Korupsi Selama Pemilu 2024
Jaksa Agung Wanti-Wanti Jaksa Tunda Periksa Capres hingga Caleg Terkait Laporan Korupsi Selama Pemilu 2024

Pemeriksaan itu ditunda untuk mencegah black campaign dilakukan lawan politik.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Didesak Nonaktifkan Pimpinan KPK Diduga Peras Mentan: Saya Tak Mau Intervensi!
VIDEO: Jokowi Didesak Nonaktifkan Pimpinan KPK Diduga Peras Mentan: Saya Tak Mau Intervensi!

Presiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung Pecat Jaksa yang Terlibat Suap, Ini Respons Anggota Dewan
Jaksa Agung Pecat Jaksa yang Terlibat Suap, Ini Respons Anggota Dewan

Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Raimel Jesaja selaku Direktur Ekonomi dan Keuangan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel).

Baca Selengkapnya
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dipecat Karena Asusila, TKN Prabowo: Bukti Jokowi Tidak Backup
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dipecat Karena Asusila, TKN Prabowo: Bukti Jokowi Tidak Backup

TKN Prabowo menilai keputusan Dewan Kehormatan Penyelenggara (DKPP) memecat Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari tepat.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Tegur Keras Hotman Paris: Anda Tidak Bisa Memaksakan Seperti Itu!
Hakim MK Tegur Keras Hotman Paris: Anda Tidak Bisa Memaksakan Seperti Itu!

Hotman Paris mencecar saksi ahli kubu AMIN untuk menjawab pertanyaannya

Baca Selengkapnya
Ketua KPK Firli Janji Tetap Usut Caleg hingga Capres jika Terjerat Korupsi Meski saat Pemilu
Ketua KPK Firli Janji Tetap Usut Caleg hingga Capres jika Terjerat Korupsi Meski saat Pemilu

KPK berbeda sikap dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) berkaitan dengan penanganan kasus korupsi di masa Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Agus Rahardjo Diadukan ke Polisi, Buntut Tudingan Intervensi Presiden pada Kasus e-KTP
Agus Rahardjo Diadukan ke Polisi, Buntut Tudingan Intervensi Presiden pada Kasus e-KTP

Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.

Baca Selengkapnya