Ritual Perawatan Wajah dan Makeup Perempuan Mesir Kuno, Ada Trik Khusus
Merdeka.com - Misteri seputar orang Mesir kuno sangat banyak, tapi trik kecantikan mereka sudah bukan rahasia. Kosmetik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari pada zaman itu.
Dari periode paling awal kekaisaran Mesir, pria dan wanita dari semua kelas sosial menggunakan eyeliner atau celak, perona mata (eyeshadow), lipstik, dan perona pipi atau blush on.
Dua ratu dari Mesir kuno: Cleopatra dan Nefertiti dikenal karena kecantikannya dan juga penampilannya yang digambarkan kerap menggunakan riasan wajah.
-
Mengapa orang Mesir Kuno menggunakan wangi-wangian? Orang Mesir tidak suka bau yang tidak enak. Itu adalah fakta yang bisa diambil dari berbagai penemuan yang berhasil diteliti. Sudah banyak teks yang berasal dari Mesir Kuno menyatakan bahwa aroma adalah hal yang sangat menggugah bagi mereka.
-
Mengapa orang Mesir kuno memakai hiasan kepala? Salah satu gagasan menyebut topi ini dibuat dari sejenis salep wangi, atau balsem, yang mengeluarkan aroma harum saat meleleh. Ada juga yang menyebut topi kerucut ini dapat membantu kesuburan, karena kerucut tersebut ditampilkan dalam lukisan Hathor, dewi kesuburan.
-
Dimana penemuan makeup kuno itu? Mereka berhasil menemukan produk makeup langka dengan 10 warna berbeda serta berbagai jenis aksesori rambut dan perhiasan.
-
Kenapa temuan ini penting bagi Mesir Kuno? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait 'rahasia peradaban Mesir kuno', termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Apa itu Artefak Mesir Kuno? Desain Unik Kaos Kaki Mesir Kuno Berusia 1600 Tahun, Harus Dipakai dengan Sandal Sepasang kaos kaki ini diyakini berasal dari tahun 250-420 Masehi dan digali di Mesir pada akhir abad ke-19. Informasi ini berasal dari situs Victoria and Albert Museum, di mana kita dapat memahami lebih banyak tentang kaos kaki Mesir yang menarik ini, serta teknik khas yang sekarang lenyap yang digunakan untuk membuat kaos kaki di Mesir pada saat itu.
Orang Mesir kuno menggunakan riasan tidak hanya untuk mempercantik penampilan mereka, tapi kosmetik juga memiliki penggunaan praktis, fungsi ritual, atau arti simbolis. Istilah hieroglif untuk makeup artis atau perias wajah berasal dari akar kata "sesh", yang artinya menulis atau memahat, menyatakan bahwa harus ada keterampilan khusus untuk mengaplikasikan kohl atau celak maupun lipstik.
Perempuan-perempuan kaya Mesir kuno melakukan ritual kecantikan di toilet. Biasanya sebelum menggunakan riasan wajah, mereka melakukan persiapan khusus pada wajah mereka atau semacam menggunakan skincare atau produk perawatan kulit sebagaimana perempuan modern.
Perempuan Mesir akan mengeksfoliasi atau membersihkan kulit mereka dengan garam Laut Mati atau mandi susu. Mereka juga menggunakan masker wajah terbuat dari susu dan madu, yang menjadi perawatan populer pada masa itu, seperti dikutip dari CNN, Selasa (25/4).
Mereka juga menggunakan butiran pewangi sebagai deodorant yang diaplikasikan di ketiak. Selain itu, minyak yang diinfus dengan bunga dan rempah-rempah juga dioleskan ke kulit. Waxing juga sudah berlangsung sejak zaman Mesir kuno, menggunakan campuran madu dan gula untuk mencabut bulu di tubuh mereka.
Setelah berbagai proses tersebut, seorang pelayan akan membawakan berbagai bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk mengaplikasikan riasan wajah. Tempat-tempat make up ini biasanya terbuat dari bahan-bahan mahal seperti kaca, emas, atau batu semi-mulia. Palet batulanau digunakan untuk menghancurkan bahan untuk membuat celak.
Eyeshadow dibuat dari campuran bubuk malasit, lemak hewan atau minyak sayur. Setelah menggunakan eyeshadow, celak tebal diaplikasikan di sekitar mata.
Celak atau kohl digunakan baik oleh laki-laki dan perempuan dan dari semua kalangan atau kelas sosial. Tujuannya untuk melindungi maya dari silau matahari gurun.
Sentuhan terakhir bagi perempuan Mesir kuno adalah memoles lipstik merah. Lipstik terbuat dari oker yang dicampur lemak hewan atau minyak sayur.
Lipstik merah Cleopatra disebut terbuat dari kumbang yang dihancurkan agar warnanya sempurna. Campuran yang sangat beracun ini, sering dicampur dengan pewarna yang diekstraksi dari yodium dan bromin mannite, dapat menyebabkan penyakit serius, atau terkadang kematian.
Bahkan saat kematian, penampilan sangat penting bagi identitas orang Mesir kuno. Pada situs-situs pemakaman kuno banyak ditemukan sisir, pewangi, perhiasan, dan kosmetik, baik pada makam laki-laki, perempuan, dan anak-anak.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akar kata "kosmetik" juga berasal dari bahasa Yunani.
Baca SelengkapnyaPara arkeolog masih belum tahu makna dan fungsi hiasan kepala ini.
Baca SelengkapnyaSejak kapan ya perempuan mulai menggunakan lipstik?
Baca SelengkapnyaKemajuan peradaban dan pengetahuan di masa lalu terutama dari masa Mesir kuno menunjukkan berbagai kemajuan yang tampak di dunia kesehatan.
Baca SelengkapnyaProduk makeup atau riasan wajah telah digunakan sejak zaman Romawi kuno.
Baca SelengkapnyaDari asal-usulnya sebagai penanda status hingga menjadi produk global, lipstik terus menciptakan kisah unik dalam ritual kecantikan perempuan
Baca SelengkapnyaIlmuwan berhasil menemukan ramuan rahasia itu. Berikut formulanya.
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan bahan-bahan alami, yang mudah didapatkan.
Baca SelengkapnyaNaskah ini berasal dari antara abad keempat dan ke-12 Masehi.
Baca SelengkapnyaLidah emas ini memiliki fungsi mistis bagi arwah yang meninggal.
Baca SelengkapnyaPara arkeolog yang beroperasi di situs Abusir, umumkan penemuan yang menarik selama penggalian pada bulan April dan Mei. Yuk lihat lengkapnya!
Baca SelengkapnyaTernyata beberapa teknologi yang dipakai berawal dari zaman Mesir Kuno.
Baca Selengkapnya