Rahasia Kulit Sehat dan Bercahaya Orang Yunani Kuno, Hanya Perlu Tiga Bahan Ini
Mereka menggunakan bahan-bahan alami, yang mudah didapatkan.
Mereka menggunakan bahan-bahan alami, yang mudah didapatkan.
-
Apa kosmetik yang digunakan wanita Yunani Kuno? Salah satu bahan paling umum yang digunakan adalah timbal, yang sekarang diketahui memiliki efek berbahaya seperti gangguan perkembangan, kemandulan, dan pikun. Saat itu, timbal digunakan dalam bentuk pasta, mirip dengan dasar riasan modern, untuk memutihkan kulit dan membuat wanita terlihat lebih muda.
-
Mengapa wanita Yunani Kuno pakai kosmetik? Namun, sebenarnya wanita dari semua kelas menggunakan kosmetik untuk mempercantik kulit dan menonjolkan fitur wajah mereka.
-
Apa saja kandungan yang baik untuk kulit? Kandungan seperti aloe vera, vitamin C, dan hyaluronic acid seringkali baik untuk berbagai jenis kulit.
-
Parfum apa yang ditemukan oleh masyarakat Yunani kuno? Nah, kehadiran parfum cair pertama kali ditemukan oleh masyarakat Yunani kuno.
-
Bagaimana cara agar kulit sehat? Untuk mendapatkan kulit yang sehat, Anda perlu menyeimbangkan asupan nutrisi yang baik dengan penggunaan skincare yang tepat.
-
Bagaimana cara mencerahkan kulit secara alami? Mencerahkan kulit secara alami membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan perawatan dari dalam dan luar.
Rahasia Kulit Sehat dan Bercahaya Orang Yunani Kuno, Hanya Perlu Tiga Bahan Ini
Sebagai pengagum kecantikan, orang Yunani kuno sangat mengutamakan kesehatan kulit. Mereka menggunakan bahan alami untuk menjaganya tetap bersih dan bercahaya.
Aphrodite, dewi kecantikan, adalah tokoh terkemuka dalam mitologi Yunani. Patung Yunani kuno dikagumi karena keindahan garisnya yang sempurna dan penggambaran tubuh manusia yang ideal. Kosmetik alami digunakan secara luas dan teratur tidak hanya untuk penampilan fisik tetapi juga untuk kesehatan kulit.
Minyak berharga, bedak kosmetik, pengkilap kulit, cat, dan salep kecantikan adalah beberapa produk yang digunakan dalam perawatan kecantikan Yunani kuno.
Mereka membuat produk perawatan kulit sendiri dengan menggunakan bahan-bahan alami.
Tiga bahan utama yang digunakan orang Yunani kuno untuk membuat kulit sehat dan menarik adalah minyak zaitun, madu, dan yogurt. Mereka juga menggunakan buah beri segar yang dicampur dengan susu untuk membuat masker wajah. Bahan-bahan ini dibuat menjadi pasta dan dioleskan ke wajah untuk melembabkan dan mencegah penuaan.
Orang Yunani kuno menggunakan buah zaitun dan minyak zaitun sebagai eksfolian dan pelembab.
Minyak zaitun membuat kulit tampak berkilau dan sehat sekaligus memberikan sedikit warna bercahaya.
Madu, bersama dengan susu dan yogurt, digunakan sebagai bagian dari anti-penuaan, karena sifat antibakteri dan anti-inflamasinya.
Selain itu, madu juga membantu mengatasi jenis jerawat tertentu.
Yogurt Yunani merupakan pelembab alami yang mengandung probiotik, protein, vitamin, dan mineral sehingga cocok sebagai masker anti-penuaan. Yogurt juga baik untuk kulit, karena dapat merevitalisasi kulit kering dan bekerja dengan baik dalam kasus eksim. Wanita Yunani kuno juga menggunakan garam laut yang dicampur dengan minyak zaitun sebagai scrub untuk kulit yang sehat dan terkelupas.
Buah delima telah menjadi simbol keberuntungan, kemakmuran, dan kesehatan sejak zaman kuno. Orang Yunani kuno menggunakan jus delima untuk membersihkan pori-pori terbuka dan menyeimbangkan kulit berminyak.
Strigil adalah alat yang digunakan oleh orang Yunani dan Romawi kuno untuk mengikis minyak, kotoran, keringat, dan kontaminan lainnya dari kulit setelah seorang atlet berlatih. Di Roma, gladiator menggunakan alat ini setelah kompetisi. Alat pembersih ini sering digambarkan dalam lukisan amphora dan kylix Yunani kuno bersama para atlet.
Pada zaman dahulu, atlet akan menggosok seluruh tubuh mereka dengan minyak zaitun sebelum latihan di gimnasium atau palestra. Setelah berolahraga, mereka menggunakan strigil untuk mengikis minyak dan kotoran sebelum mandi. Strigil terbuat dari logam, terutama perunggu, dan berbentuk seperti huruf J dengan pegangan melingkar di bagian atas. Ujungnya yang melengkung lebih lebar dan cekung untuk mengikis bahan yang tidak diinginkan dari kulit.
Mengoleskan minyak zaitun pada tubuh tidak hanya untuk kesehatan kulit tetapi juga untuk alasan estetika. Selain itu, dalam gulat, para atlet akan melemparkan debu ke tubuh lawannya yang berminyak untuk meningkatkan cengkeraman mereka pada kulit yang licin. Setelah kompetisi, para pria ini akan mengikis zat-zat tersebut dari tubuh mereka menggunakan strigil, dengan keyakinan bahwa kulit yang tergores dengan baik adalah kulit yang sehat.
Residu yang tergores kadang-kadang dikumpulkan karena para penggemar atlet percaya bahwa jika mereka mengoleskannya pada tubuh mereka sendiri, mereka akan memperoleh kekuatan dan keberanian dari sang atlet. Kotoran atlet atau petarung juga dipercaya memiliki khasiat penyembuhan, sehingga sering disimpan untuk dijadikan salep.
Penggambaran atlet yang menggunakan strigil di amphorae dan ukiran hanya menunjukkan laki-laki. Alat ini sering dikaitkan dengan para atlet sehingga terkadang ditemukan di makam mereka. Namun, strigil juga kadang ditemukan di makam wanita.