Saudi bikin aturan ketat bagi pria ingin nikahi wanita asing

Merdeka.com - Pria Saudi yang ingin menikah dengan wanita asing sekarang menghadapi peraturan yang lebih ketat. Sebuah laporan di harian Makkah, mengutip Direktur Polisi Makkah Mayjen Assaf al-Qurashi, menyatakan laki-laki Saudi ingin menikahi wanita asing pertama harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah dan mengajukan permohonan pernikahan melalui jalur resmi.

Qurashi mengatakan pemohon harus lebih dari 25 tahun dan melampirkan dokumen-dokumen identifikasi yang ditandatangani oleh wali kota distrik setempat, serta semua surat-surat identitas lainnya, termasuk fotokopi kartu keluarga, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Selasa (5/8).

"Jika pemohon sudah menikah, dia harus melampirkan laporan dari rumah sakit membuktikan bahwa istrinya cacat, menderita penyakit kronis atau mandul," kata dia.

Qurashi mengatakan pria bercerai tidak akan diizinkan untuk memohon dalam waktu enam bulan dari perceraian mereka. Dia menjelaskan polisi akan menerima aplikasi dan meneruskannya ke pihak gubernuran untuk persetujuan resmi.

Dia menjelaskan pria Saudi telah dilarang menikahi perempuan asing dari Pakistan, Bangladesh, Chad dan Myanmar.

Menurut statistik tidak resmi, ada sekitar 500.000 perempuan dari empat negara itu yang saat ini berada di Saudi.

Sumber resmi mengatakan Maroko telah membuat menjadi bersyarat bagi pria Saudi yang ingin menikahi perempuan Maroko untuk memberikan catatan kriminal yang bersih. Sumber tersebut mengatakan pihak berwenang Maroko juga membutuhkan pelamar untuk memberikan persetujuan tertulis dari istrinya jika dia sudah menikah.

Namun laporan dari harian Makkah menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab: Mengapa hanya perempuan dari empat negara yang disebutkan telah dimasukkan pada daftar itu yang dilarang dan apakah hanya perempuan asing dari komunitas itu yang ditargetkan atau larangan meluas ke perempuan dari negara-negara lain.

Laporan media baru-baru ini yang mengutip Tawfiq Al-Swailem, ketua Masyarakat Amal Saudi untuk Kesejahteraan Keluarga Saudi di Luar Negeri, atau Awasser, menyarankan pernikahan harus dibuat lebih sederhana dengan mengurangi mahar yang selangit yang kerap dicari oleh orang tua pengantin wanita. (mdk/fas)