Sayembara Iran Berhadiah Jutaan Dolar Demi Nyawa Donald Trump
Merdeka.com - Iran terus memberi ancaman kepada Amerika Serikat, khususnya Presiden Donald Trump. Setelah menyerang tiga pangkalan militer AS di Irak dan serangan ke kedubes AS di Irak, Iran juga mengeluarkan sayembara untuk memburu Trump.
Ancaman itu merupakan buntut dari tewasnya Mayor Jenderal Qassim Soleimani yang diperintahkan Trump. Berikut sayembara Iran untuk 'memburu' Trump:
Hadiahkan USD 80 Juta untuk Kepala Trump
-
Siapa yang menembak Donald Trump? Melansir dari The Guardian, Secret Service rupanya langsung menembak mati tersangka penembakan usai menembak ke arah Trump.
-
Siapa yang ditembak mati saat mencoba membunuh Trump? Pria bersenjata, yang ditembak mati oleh agen Dinas Rahasia, diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania.
-
Siapa presiden Iran yang baru terpilih? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7).
-
Kenapa pelaku menembak Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa pelaku penembakan Donald Trump? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
-
Siapa yang ditangkap di Iran? Pemerintah Iran menangkan puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini.
Seorang tokoh Iran memberikan pidato dalam prosesi pemakaman Qassim Soleimani, Senin (6/1). Dalam pidato yang disiarkan di televisi, dia menyatakan kepala Donald Trump dihargai USD 80 juta atau sekitar Rp1,1 triliun.
"Kita adalah 80 juta rakyat Iran, jika setiap orang dari kita mengeluarkan USD 1, kita akan punya USD 80 juta, dan kita akan menghadiahi siapapun yang membawakan kita kepala (Trump) dengan uang tersebut," kata tokoh tersebut.
USD 3 Juta untuk Bunuh Trump
Seorang anggota parlemen Iran mengumumkan hadiah uang sebesar USD 3 juta atau setara Rp40 miliar bagi siapa pun yang bisa membunuh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Atas nama rakyat Provinsi Kerman, kami akan membayar USD 3 juta dalam bentuk uang tunai bagi siapa saja yang bisa membunuh Trump," kata anggota parlemen Iran Ahmad Hamzah di hadapan parlemen Iran, Selasa (21/1).
Namun, Hamzah tidak menjabarkan apakah keputusan itu dibuat oleh para ulama penguasa Iran untuk mengancam Presiden Trump atau tidak.
Perintah Trump Atas Pembunuhan Qassim Soleimani
Pihak Iran banyak menyebar ancaman kepada Trump. Iran menginginkan nyawa presiden AS itu dihilangkan sebagai konsekuensi telah memerintahkan pembunuhan terhadap Soeleimani.
Soleimani tewas dibunuh setelah diserang pesawat tak berawak di Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.
Serangan Balik Iran
Setelah kematian Soleimani, Iran melakukan serangan balik. Pada 8 Januari 2020, Iran menembakkan rudal balistik ke arah dua pangkalan militer AS, Al Assad dan Irbil di Irak. Pihak AS menjelaskan 11 militer AS terluka akibat insiden tersebut.
Kemudian serangan kedua terjadi pada Pada Minggu (12/1), Iran membombardir pangkalan udara AS di Al Balad di Irak. Delapan roket yang berjenis Katyusha menghantam pangkalan udara AS tersebut. Akibat serangan ini, empat pasukan militer mengalami luka-luka, di antaranya dua penerbang dan dua tentara Irak.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eksekusi dilakukan hanya beberapa hari setelah Israel membunuh komandan Garda Revolusi Iran di Damaskus, Suriah.
Baca SelengkapnyaSanksi berkepanjangan terhadap Iran, turut berkontribusi hancurnya mata uang Rial Iran.
Baca SelengkapnyaDengan darah berceceran di wajah dan telinganya, Donald Trump tetap berdiri dan mengangkat kepalan tangan. Inilah kata-kata yang diteriakkan Trump.
Baca SelengkapnyaSerangan ratusan drone dan rudal yang dilancarkan Iran terhadap musuh bebuyutannya, Israel, mendapat dukungan dari warganya.
Baca SelengkapnyaMenurut pejabat penegak hukum, insiden penembakan tersebut diduga sebagai upaya pembunuhan
Baca SelengkapnyaKetika Trump berada di depan para pendukungnya, tiba-tiba suara letusan senjata api terdengar
Baca SelengkapnyaHelikopter tersebut jatuh di wilayah pegunungan di dekat kota Jolfa, sekitar 600 km barat laut Teheran..
Baca SelengkapnyaPuluhan ribu orang berkumpul di jalan-jalan utama Kota Masyhad untuk menyambut kedatangan jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Baca SelengkapnyaAksi penembakan ini menyebabkan Donald Trump tampak berlumuran darah di wajah dan telinganya. Pelaku diduga kuat penembak jitu atau sniper.
Baca SelengkapnyaIsrael menangkap tujuh warganya yang diduga menjadi agen mata-mata untuk intelijen Iran.
Baca SelengkapnyaKepala politik Hamas Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran dalam serangan yang dituduhkan kepada Israel.
Baca SelengkapnyaSekitar tiga tahun sebelum serangan besar terhadap Israel dilancarkan, Iran memperlihatkan sebuah pangkalan rahasia berisi ribuan rudal.
Baca Selengkapnya