Senat AS Luncurkan Resolusi Untuk Kecam Pangeran Saudi Terkait Skandal Khashoggi
Merdeka.com - Senat Amerika Serikat mengeluarkan resolusi yang isinya mengutuk Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman atas pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi. Resolusi ini sekaligus memberikan efek tekanan kepada Presiden Donald Trump yang kerap membela Saudi setelah kasus pembunuhan ini merebak.
Sebelum mengeluarkan resolusi melalui pemungutan suara, Senat juga menyetujui resolusi agar AS mengakhiri dukungan militer terhadap Saudi dalam perang Yaman dengan perolehan suara 56 banding 41. Resolusi ini mencerminkan keputusasaan para senator karena melihat banyaknya penderitaan manusia yang diakibatkan oleh perang Yaman.
Sementara itu, resolusi untuk mengecam Pangeran Muhammad diajukan oleh Senator dari Partai Republik Bob Corker dari Tennessee. Resolusi ini ditujukan sebagai teguran implisit atas respon Presiden Trump terhadap kematian Khashoggi, seperti dilansir dari laman CNN, Jumat (14/12).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
-
Siapa yang bertanggung jawab? Faktor kelalaian petugas menjadi penyebab utama terjadinya tragedi ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya komunikasi antara petugas stasiun dan masinis, yang menyebabkan ketidakpahaman mengenai posisi kereta.
-
Siapa yang membunuh John F. Kennedy? Penjelassan yang paling diterima secara luas adalah bahwa Oswald membunuh JFK sendiri dan Ruby membunuh Oswald, atas kemauannya sendiri.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
Jika disetujui oleh parlemen, maka resolusi ini akan mendarat di meja Trump dan mau tak mau dia tidak akan punya pilihan lain selain menandatanganinya atau menggunakan veto dan berpihak pada Saudi.
Dalam resolusi ini tertera bahwa Senat yakin Pangeran Muhammad bin Salman bertanggung jawab atas pembunuhan Jamal Khahshoggi dan menyerukan pemerintah kerajaan Saudi untuk bertanggung jawab serta membuat semua orang terlibat dalam pembunuhan juga bertanggung jawab.
Sebelumnya diberitakan, para anggota senator menerima pengarahan dari Direktur CIA Gina Haspel di mana dia menjelaskan bahwa Pangeran Muhammad memang terlibat dengan pembunuhan Khashoggi. Namun Trump sendiri masih enggan untuk mendukung kesimpulan penyelidikan dari CIA.
"Dia sudah pasti buta jika tidak sampai bisa melihat bahwa pembunuhan itu memang ada di bawah perintah dan telah diatur oleh Muhammad bin Salman," kata senator Londsey Graham dari Partai Republik pekan lalu.
Seperti diketahui, Khashoggi dibunuh di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu, saat sedang mengurus dokumen pernikahannya. Wartawan yang kerap mengkritisi rezim Saudi melalui tulisannya di surat kabar Amerika Serikat Washington Post itu dibunuh dengan brutal dan mayatnya juga dimutilasi.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPuter Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akhirnya menyatakan Israel pelaku genosida di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaNegara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi, Serukan Sanksi Bagi Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaKisah Raja Arab Saudi pro-Palestina yang meninggal karena ditembak oleh keponakannya sendiri.
Baca SelengkapnyaPutra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2024 hingga bulan Juli, 25 WNI di sejumlah negara, sebagian besar di Malaysia, terbebas dari hukuman mati.
Baca SelengkapnyaTak ada Raja Arab Saudi yang seberani ini saat menghadapi Israel dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKonsul Jenderal RI Jeddah tengah menelusuri keberadaan jemaah yang menjadi korban.
Baca Selengkapnya