Temuan DNA Mumi Domba Berusia 1.600 Tahun Jadi Petunjuk Sejarah Peternakan
Merdeka.com - Tim ahli genetika dan arkeolog asal Irlandia, Prancis, Iran, Jerman, dan Austria menemukan DNA berkualitas baik dari kaki domba utuh berusia 1.600 tahun di tambang garam Iran kuno, Chehrābād.
Temuan ini kemudian dipublikasikan di jurnal internasional Biology Letters.
Spesimen ini mengungkap praktik peternakan domba kuno di negara Timur, serta pengaruh mumifikasi alami terhadap kualitas DNA.
-
Apa temuan yang diungkap oleh DNA kuno? Temuan DNA Kuno Ungkap Proses Kawin Silang Antar Manusia Purba
-
Kenapa tulang kerangka ditemukan terawetkan? Jenna Smith dari Dyfed Archaeological Trust yang memimpin penggalian mengatakan kerangka tersebut cukup awet karena seluruhnya terendam di dalam pasir.
-
Bagaimana kerangka manusia purba diawetkan? Kerangka-kerangka ini juga diyakini sengaja diawetkan atau dimumifikasi.
-
Bagaimana fosil hewan purba ditemukan? Fosil-fosil tersebut ditemukan sekitar 25 tahun yang lalu oleh ahli paleontologi Elizabeth Smith dan putrinya Clytie ketika mereka sedang memeriksa sisa-sisa tambang opal.
-
Apa yang ditemukan dalam penelitian DNA? Museum melaporkan, para peneliti berhasil mengumpulkan informasi yang memadai tentang delapan tengkorak ini, sehingga membenarkan upaya khusus untuk menemukan keturunan mereka yang khusus. Dalam pemeriksaan tengkorak tersebut, salah satu tengkorak yang menarik perhatian adalah yang bertuliskan 'Akida.' Hal ini mengindikasikan bahwa tengkorak ini pernah dimiliki oleh penasihat terkemuka Mangi Meli, seorang pemimpin yang kuat dari kelompok etnis Chagga pada akhir abad ke-19. Museum mengonfirmasi sampel DNA yang diperoleh dari tengkorak ini secara langsung sesuai dengan keturunan Akida.
-
Bagaimana peneliti menemukan DNA di fosil? Dalam beberapa osteosit, inti selnya terawetkan dan bereaksi terhadap larutan kimia tertentu yang memungkinkan para peneliti mengenali keberadaan sisa-sisa DNA, molekul yang membawa informasi genetik untuk perkembangan dan fungsi organisme
Dilansir dari laman Heritage Daily, penelitian terbaru menegaskan proses mumifikasi alami dapat mengawetkan jaringan lunak yang seharusnya terdegradasi.
Ahli mengambil potongan kecil kulit kaki mumi domba tersebut untuk diekstraksi DNA-nya.
Hasil penelitian menunjukkan DNA yang ditemukan di kaki domba tersebut terawetkan dengan sangat baik. Padahal, DNA fosil purba biasanya ditemukan dalam keadaan rusak akibat dimakan usia.
Ahli menghubungkan kondisi langka ini dengan lokasi penemuan yang menyediakan kondisi ideal untuk pengawetan jaringan dan DNA hewan.
Keturunan domba
Tambang garam Chehrābād memang dikenal bisa mengawetkan organisme, seperti penemuan mumi manusia sebelumnya yang diawetkan secara alami di tambang tersebut.
Kaki domba yang ditemukan itu membawa varian genetik domba ras berekor gemuk yang mirip dengan domba masa kini di wilayah Iran.
Hal ini menunjukkan domba Iran yang hidup sekarang punya garis keturunan dari domba Iran yang hidup 1600 tahun lalu.
"Dengan menggunakan kombinasi pendekatan genetik dan mikroskopis, tim kami berhasil membuat gambaran genetik tentang seperti apa ras domba di Iran 1600 tahun yang lalu dan bagaimana mereka dimanfaatkan," ungkap peneliti dari Sekolah Genetika dan Mikrobiologi Trinity, Kevin G. Daly.
"Dengan menggunakan pendekatan lintas disiplin, kita dapat belajar tentang nilai budaya kuno pada hewan, dan penelitian ini menunjukkan kepada kita bahwa orang-orang Iran era Sasanian mungkin telah mengelola kawanan domba yang dikhususkan untuk konsumsi daging, menunjukkan praktik peternakan yang berkembang dengan baik," tambahnya.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini adalah penemuan bersejarah dan mengejutkan karena baru pertama kali terjadi.
Baca SelengkapnyaArkeolog juga mengungkap sejak kapan kuda diternakkan manusia.
Baca SelengkapnyaTerawetkan dalam lapisan es selama ribuan tahun, makhluk purba ini telah memberikan wawasan berharga tentang spesies yang telah punah.
Baca SelengkapnyaIlmuwan menemukan keanehan pada mumi yang ditemukan pada 2003 di China.
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengejutkan para ilmuwan karena hewan lunak seperti ini jarang terawetkan. Sejauh ini lebih mudah menemukan fosil hewan bercangkang keras.
Baca SelengkapnyaMahasiswa arkeologi dari Universitas Bournemouth, Inggris, menemukan pemakaman Zaman Perunggu ketika sedang menggali lokasi pemukiman prasejarah.
Baca SelengkapnyaMumi ini ini seribu tahun lebih tua dari mumi Mesir.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Temukan Mamalia Pertama yang Berjalan di Muka Bumi, Cikal Bakal Kucing hingga Manusia
Baca SelengkapnyaTemuan ini sangat menarik karena DNA biasanya sangat rentan rusak seiring berjalannya waktu, meskipun dalam kondisi yang tepat, ia bisa terawetkan dalam beberap
Baca SelengkapnyaSpesies hiu ini diteliti oleh ilmuwan untuk mengetahui apa yang membuat hewan laut ini bisa berumur panjang.
Baca SelengkapnyaBadak berbulu yang terawetkan yang ditemukan oleh penambang di Republik Sakha Rusia akan digali sepenuhnya dalam beberapa bulan mendatang, saat para peneliti m
Baca SelengkapnyaFosil ini ditemukan di dasar laut di lepas pantai Portugal.
Baca Selengkapnya