Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terpana pesona ISIS

Terpana pesona ISIS Pemberontak ISIS di Suriah. ©scotsman.com

Merdeka.com - Kelompok ISIS (Negara Islam di Irak dan Syam) sudah dua pekan terakhir menjadi berita terhangat di seluruh dunia. Mereka merambah utara Irak setelah lebih dari setahun bertempur di palagan Suriah.

Dalam dua pekan, ISIS dikenal dengan sebutan daulah islamiyah di kalangan orang Arab, berhasil menguasai sepuluh kota di wilayah kaya minyak Negeri Dua Sungai itu, termasuk Mosul, kota terbesar kedua setelah Ibu Kota Bagdad. Sedangkan di Suriah, ISIS bercokol di sebagian Aleppo, kota terbesar kedua sehabis Ibu Kota Damaskus, Dair az-Zur, dan Raqqah.

Jarak antara palagan ISIS di Suriah dan Irak dengan Indonesia begitu jauh. Meski begitu, bentang 8.240 kilometer dari Irak dan 8.697 kilometer dari Suriah, tidak mampu menyumbat pancaran pesona ISIS sampai ke Indonesia. Penyokong mereka bermunculan. Seorang sumber merdeka.com membisikkan basis pendukung ISIS berada di Solo, Jawa Tengah.

Mereka bahkan terang-terangan berunjuk rasa pertengahan Maret lalu di Bundaran Hotel Indonesia untuk mendukung perjuangan ISIS di Suriah. Saat itu menandai tiga tahun perang di negara itu.

Tapi inilah bedanya ISIS dengan kelompok lain bertempur menghadapi pasukan Suriah dibantu milisi Hizbullah. Kalau yang lain, seperti FSA (Tentara Pembebasan Suriah) bertekad menumbangkan kekuasaan Presiden Basyar al-Assad). Tapi ISIS tidak sekadar itu. Mereka bermimpi mendirikan negara Islam di Irak dan Syam (meliputi Suriah, Palestina, Libanon, dan Yordania).  

Dukungan dari sebagian kecil masyarakat Indonesia ini beragam: mulai dari ikut berperang hingga menyebarluaskan ideologi ISIS lewat dakwah dan berjualan kaus. Sumber merdeka.com mengungkapkan ada sekitar 50-an warga Indonesia ikut berperang di Suriah.

Mereka seolah tidak peduli terhadap berita-berita negatif dan kekerasan terkait ISIS. "Berita-berita buruk itu tidak benar," kata Andi, nama samaran, pedagang kaus bergambar ISIS, saat dihubungi melalui telepon selulernya hari ini. "Mereka sedang berjuang mendirikan negara Islam, mereka bukan teroris."

Kaus ISIS buatan Andi laku belasan saban bulan. Modelnya ada dua, yakni kaus lengan pendek seharga Rp 85 ribu dan lengan panjang dijual Rp 95 ribu. Pembelinya dari pelbagai kalangan, termasuk mahasiswa.

Dia mengaku sudah lama tertarik dengan kelompok-kelompok anti-Zionis, seperti Hamas di Palestina dan Taliban di Afganistan. Namun, Hizbullah anti-Israel tidak masuk radarnya karena bermazhab Syiah. Andi bilang sungguh terpikat dengan ISIS karena cita-cita mereka ingin mendirikan negara Islam seperti Kekhalifahan Usmaniyah.

Kemarin pun telah beredar rencana perluasan wilayah ISIS dalam lima tahun ke depan. Negara Islam versi milisi dipimpin Abu Bakar al-Bagdadi ini bakal terbentang mulai dari Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Lajang 29 tahun ini pun berniat ikut berperang bersama ISIS ke Suriah atau Irak. Dia telah bertanya kepada temannya dari Malaysia, kini dalam pelatihan di Suriah, soal biaya berjihad ke sana. "Ongkosnya Rp 25 juta sampai Rp 35 juta," tuturnya. "Tapi saya belum tahu kapan akan ke sana.

Andi menegaskan siap hidup dalam komunitas bersyariat Islam versi ISIS. "Saya memang tidak suka lingkungan maksiat." (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pegawai KAI Teroris Simpatisan ISIS Bergerak Sendiri Menyebarkan Propaganda di Media Sosial
Pegawai KAI Teroris Simpatisan ISIS Bergerak Sendiri Menyebarkan Propaganda di Media Sosial

Salah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Antiteror Tangkap Dua Terduga Teroris di Jakarta Barat
Densus 88 Antiteror Tangkap Dua Terduga Teroris di Jakarta Barat

Kedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso

Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).

Baca Selengkapnya
Densus 88 Polri Tangkap Karyawan BUMN Terafiliasi ISIS di Bekasi
Densus 88 Polri Tangkap Karyawan BUMN Terafiliasi ISIS di Bekasi

Tersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya
Kronologi Remaja di Batu Terpapar Paham Radikal ISIS hingga jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri
Kronologi Remaja di Batu Terpapar Paham Radikal ISIS hingga jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri

Densus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri

Baca Selengkapnya
Pelajar di Batu Berbaiat kepada ISIS Lewat Online
Pelajar di Batu Berbaiat kepada ISIS Lewat Online

Pelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Tak Mudah Terpancing Ajakan Jihad ke Suriah di Media Sosial
Masyarakat Diminta Tak Mudah Terpancing Ajakan Jihad ke Suriah di Media Sosial

Ajakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab

Baca Selengkapnya
PPATK Temukan Transaksi Duit Capai Miliaran dari Rekening Pegawai KAI Tersangka Teroris
PPATK Temukan Transaksi Duit Capai Miliaran dari Rekening Pegawai KAI Tersangka Teroris

PPATK telah membekukan beberapa rekening yang berkaitan dengan pegawai KAI tersebut.

Baca Selengkapnya
Tiga Polisi Dikabarkan Ditangkap Diduga Pasok Senjata ke Teroris Pegawai KAI
Tiga Polisi Dikabarkan Ditangkap Diduga Pasok Senjata ke Teroris Pegawai KAI

Polda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore

Baca Selengkapnya
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran

Kepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme
Kasus Terduga Teroris Karyawan BUMN, Waspadai Jaringan Sosial untuk Cegah Radikalisme

Noor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.

Baca Selengkapnya